pathetic [HIATUS]

Let go

She looks naive but she's a monster

——

"Jakarta memang tidak terlalu istimewa Dru, tapi karena kamulah tempat ini sangat membuatku ingin terus kembali."

Dru hanya tersenyum geli melihat lelaki didepannya itu berkata.

"Dunia ini tidak cocok untuk kita Adrian, ayo cepat pergi!!!" Kekeh Dru kemudian menarik Adrian dari tempat itu.

"Dru... kenapa masih mau menerimaku?"

"Hanya kamu yang pergi, tapi memoriku denganmu tidak ikut terbawa hilang." Jelas Dru dengan mata berbinar-binar menatap keatas langit, senyum kotaknya sejak tadi terus ada di pipi tirus itu.

Adrian hanya menatapnya sebentar, kemudian kembali menunduk.

——
"Shea gimana yan?"

Adrian terpaku sebentar.

"Baik."

"Kamu marah?"

"Perasaan kamu saja yang begitu."

Dru menatapnya lagi, tidak dengan senyumannya yang begitu tulus, namun dengan wajah dingin dan mata yang terus menatap Adrian, lelakinya.

"Jangan paksa aku berbuat yang tidak-tidak yan... ayo pergi.

Adrian hanya menatap datar Dru, tidak menjawab perkataannya.

"Yan, ayo pergi."

"Tidak Dru, kamu tidak lagi mencintaiku."

"Yan... kamu kenapa?"

"Kamu hanya iri dengan Shea, dan aku yang terpaksa melakukan ini semua."

"Yan..."

"Kamu kan yang bikin Shea terkurung di gudang sekolah? Kamu kan yang selalu bikin dia tertekan, kamu—"

"Iya, aku yang buat di mati, aku rela membunuh untuk kamu Adrian, siapa lagi yang bisa bilang begitu?"

"Ini gak bisa Dru, kamu harus lepasin semuanya."

"Aku bahkan gak punya apa-apa lagi untuk dilepasin Adrian." Kali ini Dru kembali tersenyum.

"Aku pergi, maaf Dru." Adrian membalikkan badannya ingin pergi dari hadapan Dru.

"Pergilah, aku akan mengantarkanmu ke kekasihmu itu." Sebuah balok kayu telak, membuat kepala Adrian terputus dari raganya.

"Sesulit itukah hanya untuk mengatakan, ya aku juga mencintaimu. Adrian sayang, selamat tidur."

——
Terimakasih sudah membaca🌻

8 februari 2019.
18.18