Happy reading gaiss😚
Malam yang sunyi kini telah di isi oleh suara 2 makhluk yang entah sejak kapan berada di dalam kamar sahabatnya, ya disinilah 2 curut itu berkumpul, dirumah gerald, lebih tepatnya di kamar gerald, mereka sering berkumpul disini, bahkan rumah ini adalah tempat terfavorit bagi mereka, karena bebas bisa melakukan apa saja, seperti mengacak2 kamar gerald, memainkan PS, bahkan makanan di dalam kulkas pun tandas oleh mereka berdua, dan memainkan alat musik yang disediakan khusus untuk gerald.
Gerald sangat menyukai musik, terutama gitar, ya ia sangat tenang jika memainkan gitar, dan diiringi suara yang merdu miliknya, sungguh suara gerald memanglah merdu, sangat menenangkan hati bagi siapapun yang mendengarnya.
Dua makhluk gaib ini sedang asik memainkan PS milik gerald dan tak lupa dengan makanan yang berada di pangkuannya masing."
"Bego!" ucap ucok masih dengan tangannya memegang stick.
"siapa?" dengan tampang polosnya Delon bertanya, sudah jelas dia yang dikatakan bego oleh ucok, karena delon sejak tadi hanya berputar2 di lapangan bola, tidak ada niatan untuk memasukkan bola ke gawang lawannya.
Hal itu yang membuat ucok sedikit jengkel kepada delon yang tidak becus bermain itu, kenapa ucok di pertemukan dengan makhluk yang sangat sangat bodoh ini? Katakan saja wajahnya memanglah tampan, tapi tidak bagi otaknya yang boleh dikatakan tidak berfungsi? Oh god jangan katakan ucok teman durhaka, sebab itulah factanya, wajah tampannya tidak sama dengan perilakunya yang menjengkelkan itu, sungguh memang tak ada manusia yang sempurna.
Ucok tidak sadar dengan dirinya, bahkan dirinya jauh lebih konyol dibanding sahabatnya delon, astaga mereka berdua sama saja, sama" tidak waras, boleh dikatakan saja begitu.
"anak fir'aun!"
"lo kenal?"
"kenal siapa?"
"anak fir'aun?" ucap delon polos, ucok tidak habis fikir dan tidak mengerti lagi dengan sahabatnya yang kadang mendadak lemot seperti sekarang.
"kagak!"
"trus ngapain lo nyebut2 anak fir'aun, gue kira lo kenal, mana tauan dia itu tetangga abadi lo." ucapan delon sukses membuat ucok menatapnya tak percaya, mana ada anak fir'aun menjadi tetangganya, yang benar saja! sungguh, ingin rasanya sekarang juga ucok melemparkan delon ke sungai amazon, kenapa tiba" lemotnya kumat? Tidak habis fikir lagi.
"tanya mbah mu!" kesal ucok
"Ck, kan lo ada! Ngapain harus nanya ke mbah gue?" delon bener-bener pusing dibuatnya
"auh ah gelap!" ucok tidak memperdulikan makhluk gaib di sebelahnya ini, mending ia melanjutkan acara makannya, tidak mau lagi melanjutkan permainan PSnya, percuma ia main hanya untuk membuat dirinya kesal karena ulah dan tingkah delon.
Dengan enaknya ucok memasukkan cemilan ke mulutnya, sambil duduk di sofa kamar gerald, sampai2 ia tidak sadar cemilan yg ada di dalam toples yang berada di pangkuannya abis seketika, matanya membulat saat tangannya masuk kedalam toples dan ia tidak mendapatkan apa-apa, segera ia melihat isi toples, dengan tampang tak percaya, ucok segera mencari cari dimana keberadaan cemilannya tersebut.
"kemana nih? Kok kosong?"
"perasaan gue makannya baru sedikit" ucok mete mete sendiri.
astaga lucu sekali dirinya, baru sedikit dia bilang? Dari sejak awal tiba di rumah gerald, hal yang pertama ia cari adalah cemilan di dalam kulkas milik gerald, sambil main PS pun ia memakan cemilan itu, dan sekarang enak saja mulut cantiknya itu bilang baru sedikit?.
"eh kecebong! Lo nyolong cemilan gue? Udah dikasih cemilan satu toples lo masih embat cemilan gue hah? Badan setipis triplek aja makannya banyak, kalo kayak gue makan banyak gpp, wajar! Badan gue udh kyk karung gajah!" cerocos ucok panjang lebar kepada delon.
Delon tidak tinggal diam, ia yang sedang asik memakan cemilan miliknya, dan sambil bermain PS dituduh yang iya iya? Sungguh tega sekali diri ucok, langsung saja delon melawan ucapan ucok yang sudah menuduh dirinya seenak jidatnya.
"apa kata lo? Kecebong? Eh bapak gajah! Mulut lo tuh kayaknya harus di filter dulu deh sebelum ngomong! Enak aja lo nuduh gue yang iya-iya! Makanan gue aja kagak abis sama gue, ngapain gue ngambil makanan lo! Mikir tai!" keluarlah mulut pedas milik delon, lelaki itu kadang mendadak lemot, tapi sekalinya ia dituduh yang iya-iya dia langsung saja nyembur dengan kata kata pedas, lelaki itu juga bersahabat dan penyayang.
"coba gue tanya sama lo, dengerin pertanyaan gue dan cerna dengan otak lo yang tersumbat itu." bahahhaha dikira saluran air apa otak ucok, tersumbat. :v
"apa?" ketus ucok jengkel
"yang ngambil cemilan dua toples di kulkas siapa?"
"gue!"
"yang bagi dua siapa?"
"gue!"
"nah, satu toples lo kasih ke siapa?"
"elo!"
"satunya lagi buat siapa?"
"gue lah!"
"toples lo siapa yang megang dari awal?"
"gue juga dong!" dengan bangganya ucok memamerkan sederet gigi putihnya.
"yang makan punya lo siapa?"
"ya gue lah! Kan yang megang toples dari awal gue!" ucap ucok ceplas ceplos, dia tak sadar kalo dirinya dari tadi di introgasi oleh delon, dasar ucok lemotnya melebihi apapun.
"cemilan lo sekarang masih ada?"
Ucok segera melihat kembali isi toples yang ada di pangkuannya.
"abis!"
"abis? Yang makan siapa?" delon terus mengasih pertanyaan hingga membuat diri ucok tersudutkan agar ia mengakui, bahwa yang menghabiskan makanannya ya dia sendiri, enak saja dia menuduh delon seenak nya aja.
"gue lah! Bego amat sih lo! Kan yang megang toples dan makan gue sendiri dari tadi! " dengan cepat ucok menutup mulutnya ia baru sadar, bahwa dirinya yang menghabiskan isi toples, kenapa tadi ia menuduh delon? Astaga mau dibawa kemana rasa malunya?.
"ngapain lo nuduh gue tai!" geram delon tak habis fikir.
"ya gue kira lo ikut makan punya gue tadi.. " ucapnya melunak karena sudah malu, tapi rasa malunya berlanjut hanya sebentar, karena mereka sebenarnya tidak tau malu kalo sudah berkumpul.
Delon hanya memutar bola mata malas, dan langsung saja ia mematikan PS milik gerald, rasanya ia tidak berminat lagi bermain PS.
Ngomong2 tentang gerald? Kemana lelaki itu sejak tadi? Ia kan tuan rumah? Tetapi tuan rumahnya yang tidak ada? Delon baru menyadari kalo sosok gerald tidak ada di antara mereka sejak tadi, dari awal mereka datang, gerald memang berada di kamarnya, tetapi beberapa menit mereka duduk di dalam kamar, gerald sudah mulai menghilang bak di telan bumi. Kenapa ucok dan delon tidak menyadari hilangnya gerald di antara mereka? Ya jawabannya sudah ketebak, berkumpulpun mereka gerald tidak banyak bicara, makanya mereka berdua menganggap gerald hanya diam saja. Dan sekarang mereka baru sadar, kalo tuan rumahnya itu tidak ada.
Kemana gerald??..
Huh kembali lagi gais, ga tega aku ngegantung ceritanya wkwkwk jadilah aku up sekarang..
Jangan lupa tinggalkann jejak kalian ya
Salam manis dari aku😳
Dadah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionDasar! Cewe Bar-Bar ga punya Etika sopan santun! Eh apa lo? Dasar cowo tembok! Irit ngomong! Batu!