"Siomay siomay siomay!"
"Bakso bakso bakso!"
"Siomay Bakso? WUENAKK!!!"
Cekikikan geli yang Gerald perlihatkan itu cukup membuat pengunjung kantin menahan nafasnya, terutama kaum hawa. Merasa diperhatikan begitu langsung saja Gerald memasang tampang dinginnya.
Ingin rasanya Gerald mengutuk dua manusia setan yang sedang berteriak hingga membuat perutnya merasa geli.Gerald tampak menyesalinya, karena ulah dua curut itu membuat Gerald menjadi pusat perhatian cewe-cewe yang kehausan akan cogan.
"Apa lo pada liat-liat suka lo sama gue?" dengan percaya dirinya Ucok bertanya seperti itu.
Merasa sudah tak enak lagi dengan tampang Ucok, cewe-cewe itu kembali mendengus kesal dan melanjutkan aktifitas makannya yang tertunda.
"Yee dasar cabe-cabean!" gerutu Ucok kesal karena tak mendapatkan respon yang baik dari mereka.
Delon menahan tawa gelinya melihat wajah kesal Ucok. Dalam hitungan kedua. Langsung saja Delon tertawa cukup lebar sambil memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa terlalu kencang.
"Aduh sayang, ntuh muka biasa aja kali! Udah biasa ditolak kan?" lagi. Delon membuat perut Gerald merasa geli dan ingin tertawa kencang. Tapi Gerald cukup pintar menahannya. Ia tak mau menyesal untuk yg kedua kalinya.
Ucok hanya diam dengan wajah masam dan mulut yang di buat manyun. Menunjukkan kalo dirinya sedang kesal.
"Makan gih, lo kumat kalo lagi laper!" akhirnya tawa Delon mereda. Tak tega melihat wajah masam Ucok.
Melihat meja yang masih kosong tidak ada makanan diatasnya, menambah kekesalan Ucok terhadap Delon yang sedang menahan tawanya.
"Mau makan apa Baambaangggg!" teriak ucok frustasi.
"Sana pesen! Kan lo belum mesen bego!" akhirnya Gerald membuka suaranya sambil menggeleng"kan kepalanya.
"Abis si setan satu itu nyuruh gue makan. Gue kira dia udah mesenin pesanan kita!" kata Ucok jengkel.
"Cinta banget gitu gue sama lo?"
"Sana pesenin gue Siomay." perintah Ucok seenaknya.
"Setinggi apa pangkat lo nyuruh-nyuruh gue?" Delon mendengus kesal dengan perintahan Ucok barusan. Tetapi Ia tetap berdiri untuk bersiap pergi ke stan makanan. "Lo pesen apa Rald?" Delon kembali bersuara.
"Mie ayam sama teh es aja." balas Gerald singkat.
Delon segera beranjak dari meja mereka dan mulai memesan makanan.
Selang beberapa menit. Pesanan mereka datang dan langsung saja membuat ketiga cowo itu menyantapnya dengan begitu lahap.
"Sorry gue boleh gabung?"
Baru mau menyuapkan suapan pertamanya, sebuah suara menyapa indra pendengarannya. Ketiga cowo itu langsung saja mendongak melihat siapa dari pemilik suara asing itu.
Sedetik..
Dua detik..
Hingga detikan yang ketiga cowo asing itu menjentikkan jarinya menyadari tatapan ketiga cowo itu yang tidak biasa.
"Ga ada meja yang lain?" sinis Delon tak suka.
"Penuh semua. Karena kalian cuma bertiga makanya gue mau gabung untuk makan." suara cowo asing itu terdengar memelas.
"Duduk aja." Balas Gerald acuh dan langsung melanjutkan aksi makannya.
Ucok yang sedari tadi menggantung sesendok siomay didepan mulutnya, hanya memandang cowo asing itu dengan tatapan horor dan bertanya-tanya.
"Oh thankyou. Btw gue murid baru di sekolah ini. " penjelasan dari cowo asing itu sadar akan dirinya yang dilihat seperti itu oleh Ucok.
"Oh Ga nanya!" balas ucok asal dan melanjutkan acara makannya.
Hanya senyum tipis yang cowo asing itu perlihatkan dan kembali membuka suaranya.
"Kenalin gue Aaron Ardell." dengan senyum manisnya cowo asing itu memperkenalkan dirinya.
"Ga nanya!" cerca Ucok dengan memutar bola matanya malas.
Lagi. Senyuman tipis yang diperlihatkan Aaron atas jawaban asal Ucok.
Delon yang melihat itupun langsung menyenggol kaki Ucok dari bawah meja dan melototi Ucok karna mulut asal setan satu itu.
Ucok yang mendapat tendangan secara tiba-tiba itu langsung nyengir tanpa dosa membuat perhatian Gerald beralih dari makanannya.
"Cepet abisin. Mau bell!" perintah Gerald terhadap dua sahabatnya.
Dengan perasaan yang tidak enak. Aaron segera memakan pesanannya dengan lahap. Tanpa memikirkan mereka lagi.
"Kelas mana?" tanya Delon penasaran.
Aaronpun mendongakkan kepalanya mendengar pertanyaan yang ditujukan kepadanya barusan. "Gue? Oh gue kelas 12 Ips1." jawabnya singkat dan jelas.Ucok dan Delon hanya mangut-mangut mendengar kalo anak baru itu tetangga dari kelas sebelahnya.
Kecup Aaron sini 💋
Hallo gaiss ini casual Aaron Ardell
Gimana menurut kalian?
Pada suka ga?Salam manis dari aku💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionDasar! Cewe Bar-Bar ga punya Etika sopan santun! Eh apa lo? Dasar cowo tembok! Irit ngomong! Batu!