Ruangan telah di sulap menjadi indah dengan bertemakan hitam-putih yg elegan. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB. Para tamu satu demi satu telah berdatangan. Terlihat bermacam-macam wajah yang berbeda dengan dibaluti dress atau pakaian casual lainnya.. Tidak terlalu formal tetapi berdresscode hitam-putih sesuai dengan dekor ruangannya.Malam ini, Gea tampak cantik dengan dibaluti dress berwarna putih bermotif bunga. diiringi high heels berwarna silver yang terlihat pas dikaki jenjangnya.
Rambutnya hanya digerai bebas. Dan dikasih jepitan sebelah agar terlihat manis.
Gea melirik sekitar, apakah teman-temannya sudah datang atau belum. Sedari tadi Gea hanya melihat teman Geno yang berkeliaran diruangan yg sudah disulap menjadi indah ini.Bosan berdiri terus. Gea berjalan menuju pintu utama untuk melihat temannya. "Ge?" terdengar sebuah sapaan dari arah belakang. Gea segera memutar pandangannya 180 derajat.
"Iya kak?" ternyata Geno yang memanggilanya dengan menunjukkan senyuman manisnya.
"Mau kemana? Sebentar lagi acara mau dimulai." ucap Geno lembut.
"Mau kedepan sebentar kak, nyari angin." Gea nyengir dan langsung putar arah ingin melangkahkan kakinya ke arah pintu.. Sebuah suara memanggilnya lagi membuat Gea memberhentikan langkahnya.
"Temen kakak ada disini dari tadi bareng kakak, Ngga mau kenalan?" kata Geno menggoda adiknya.
Gea melirik ke sebelah Geno.. Tampak seorang lelaki tampan dengan senyuman menawannya kini mengulurkan tangan ke hadapan Gea.
"Farrel." ucapnya lembut.
Gea tampak kikuk dan menjabat tangan Farrel dengan ragu-ragu. "Gea kak."
"Masa kalian canggung gitu sih? Santai.. Keep calm bro!" ucap Geno menepuk pundak Farrel.
"Hai Ge!" terdengar suara dari arah pintu masuk. Gea langsung berputar arah dan menghembuskan nafas lega saat melihat Aurel datang bersama Delon.
Geno dan Farrel langsung saja pamit meninggalkan Mereka untuk melihat tamu yang lain.
"Adek lo manis juga." ucap Farrel seraya tersenyum-senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionDasar! Cewe Bar-Bar ga punya Etika sopan santun! Eh apa lo? Dasar cowo tembok! Irit ngomong! Batu!