Part 9 kenangan

2.4K 101 50
                                    



Happy reading gais
.
.
.
.
Semilir angin menerpa wajah gadis cantik yang sedang duduk di bangku taman komplek dekat rumahnya,  sedari tadi ia hanya bersenandung2 kecil dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya.

Memanglah kini hari libur, gea lebih memilih untuk ber-olahraga sendiri, ia belum berniat untuk pulang kerumahnya, makanya ia lebih memilih duduk di bangku taman ini,  sambil menghirup udara yang segar.

Pernah ada..
Rasa cinta..
Antara kita..
Kini tinggal..
Kenangan..

Tidak tau kenapa,  tiba-tiba saja musiknya berputar ke lagu yang berjudul "tinggal kenangan."

Hati gea berdesir, mendengar dan menyanyikannya secara bersamaan,  seolah2 lagu itu sangat pas untuk dirinya dimasalalu.

Ingin ku lupakan..
Semua tentang dirimu..
Namun bayangmu,  selalu ada dalam setiap langkahku..

Matanya terpejam, angin masih menerpa wajahnya, sambil menikmati suara khas miliknya.

Jauh kau pergii..
Meninggalkan diriku..
Disini aku..
Merindukan dirimu..

Tes.

Tak terasa dengan mata yang masih terpejam,  air matanya menetes saat mengenang masalalunya yang tak kunjung ia lupakan, "del,  gea rindu" batinnya.

Kiniku coba mencari penggantimu..
Namun tak lagi..
Kan seperti dirimu..

Detik berikutnya gea membuka matanya, sadar akan cairan bening sudah membanjiri pipinya,  dengan segera gea menghapusnya secara kasar.

Earphone yang masih bertengger di telinga cantiknya segera ia lepaskan,  dan musikpun sudah ia matikan.

Sesak,  itu yang gea rasakan sekarang,
Ia benci dengan dirinya sendiri,  yang tak kunjung bisa melupakan kenangan saat bersama sang mantan kekasih.

Gea sadar,  tidak akan mungkin lagi ia bisa bersama fadel, yg sudah jelas jelas pergi dari kehidupannya,  bahkan untuk selamanya.

Hatinya beku, nafasnya sesak, jantungnya tak karuan, matanya perih karena air mata yang tak kunjung berhenti mengalir. Gea berfikir, tidak sepantasnya dirinya masih bergalut dengan masalalu.

Ditariknya nafas secara perlahan,  lalu ia hembuskan seiring dengan hembusan angin yang menghilang..

"lo harus bisa move on ge!" batinnya.

Jam yg sudah menunjukkan pukul 08.00 a.m WIB, segera saja ia berdiri dari duduknya dan berjalan dengan langkah gontai menuju rumahnya, lebih baik ia membersihkan dirinya dulu,  dan segera sarapan, tidak mau lagi mengingat yg sudah berlalu, itu yang ada dalam fikirannya sekarang.

...

Setelah gea membersihkan dirinya, segera saja ia menuju ruang makan untuk sarapan paginya, langkah demi langkah ia menuruni tangga tersebut, ia melihat mamanya dengan cekatan meletakkan sarapan di atas meja makan yang di bantu oleh bi lastri.

Saat tiba di meja makan,  gea tak menemukan kakaknya, matanya menyapu seluruh ruangan yg ada dirumahnya,  tidak kunjung ia melihat batang hidung geno.

"kak geno mana ma?" mendengar pertanyaan dari anak gadisnya itu,  segera saja gina menghentikan aktifitasnya seraya berkata "Pergi main sama temannya" jawab gina anteng.

Heran,  di hari libur seperti ini,  mengapa pagi-pagi sekali kakaknya pergi? Segera gea melihat jam tangannya,  waktu menunjukkan pukul 9 pagi, dan kakaknya sudah menghilang entah kemana.

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang