Tiga belas

1.2K 104 6
                                    

Pernah sakit, tapi tak pernah sesakit ini.
Karna pernah cinta, tapi tak pernah sedalam ini.

Azmi_Pernah

••••

Beberapa hari rank 1 alsha, 😂 tengkiu yang udah suka sama cerita absurd ini. agak panjang, ketik langsung post. Harap maklum ya wkwk

••••

Hampir 2 hari salsha dirawat, setelah menjalani operasi dokter harus melakukan observasi agar peradangan tidak kembali terjadi. Setelah operasipun banyak sekali pantangan-pantangan yang harus aldi dengar. Dia sedikit menyesal tidak mengetahui jika kondisi salsha seburuk ini. Bahkan sampai saat ini pun aldi tidak berani bertanya kenapa salsha bisa mengkonsumsi aspirin tanpa sepengetahuanya.

Salsha sendiripun sejujurnya merasa bersalah, menyembunyikan hal ini dari aldi. Dan dia tau saat ini suaminya itu pasti sedang marah meski dia berusaha menyembunyikanya dari salsha.

Selama 2 haripun aldi bolos dari kerjaanya, semua berkas-berkas di pelajarinya disini. Selama 2 hari aldi memang benar-benar menunjukan sebagai suami yang baik. Saat mama Alina pulang aldi yang menjaganya. Dengan telaten aldi mengurusnya, membantunya ke toilet, menyuapinya makan bahkan membasuh badanya tanpa rasa jijik ataupun risih. Hanya sebuah ketulusan dan rasa cinta. Salsha dapat merasakan itu

Betapa beruntungnya dia

Tring..

'de serius kamu di rumah sakit? Kenapa kok bisa.'

Salsha tersenyum geli membaca pesn dari nissa kakaknya, pasti sekarang kakaknya sedang panik.

'gapapa kak, cuma ada infeksi kayaknya gatau dokternya aja lebay orang akunya gapapa. Oh ya jangan kasih tau ayah ya, bisa heboh nanti kalo ayah kesini. Ntar kejadian dulu keulang lagi.'

"heh mana infeksi sampe operasi dibilang gapapa, besok kakak kesana. Biar kakak liat sendiri kondisi kamu.''

Salsha mendegus kesal, kakak dan ayahnya memang over protective padanya. Tapi salsha tidak suka itu dia bukan anak kecil lagi. Lagipula kakaknya kini tinggal di palembang dengan suaminya. Bersama Ayah yang berdinas disana.

'gausah ih, orang gapapa. Besok udah boleh pulang kali. Udah kakak diem diem aja jangan sampe ayah tau ya awas aja sampe ayah tau. Aku marah sama kakak. Marah banget titik.'

Dengan kesal salsha membalas pesan dari kakaknya sebelum menonaktifkan ponselnya. Salsha melirik jam dinding yang berada di atas televisi.
Jam 12 malam.
Kemudian dia mengalihkan pandanganya ke sofa yang ada di sudut kamar, dimana lelakinya sedang tertidur pulas dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Sofa itu terlalu kecil berbanding terbalik dengan tubuh aldi yang tinggi. Ditenggah remang-remang cahaya salsha bisa melihat wajah tak nyaman sekaligus lelah dari suaminya itu.

Salsha melepas infus di tanganya, meski mengeluarkan darah dan sakit dia tak perduli. Dengan langkah tertatih salsha berjalan menuju sofa dimana tempat aldi tertidur.
Salsha duduk dilantai, satu tanganya menyentuh wajah lelah aldi. Terlihat tidurnya tidak nyaman sekali. Salsha tersenyum saat suaminya tidur dengan kerutan di dahinya. Ciri khas seorang aldi.

"tidur aja masi mikirin kerjaan, pasti lagi mikir nih 2hari disini berapa kerjaan yang ga keurus. Dasar suami medit." kekeh salsha

Medit medit gitu juga cinta, tetew!

Salsha melipat kedua tanganya dan ditumpunya ke sofa. Ditaruhnya wajahnya di atas tumpuan tanganya. Dipandanginya wajah aldi sepuasnya

"kamu tau, aku barusan mimpi. Mimpi buruk, mimpi yang aku harap tidak akan pernah terjadi. Karna saat mimpi itu terjadi aku gatau di apa bisa aku menghadapinya. Karna nyatanya semakin aku cinta sama kamu semakin takut aku kehilangan kamu."

[3] Salshabilla [They Don't Know About Us]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang