Sebelas

1.4K 108 10
                                    

Ini bakal ngebosenin

****

Sambil menenteng tasnya aldi berjalan menuruni tangga,

"Udah mau berangkat?. "
Aldi berhenti berjalan dan menghampiri mamanya yang sedang mengupas buah

"Iya ma. " sahut aldi
"Istri kamu mana, masi tidur?. "

"Masih mandi ma." sahut aldi
"Jam berapa ini, suami udah mau berangkat kerja dia masi mandi mana engga nganter kamu sampe depan lagi, apa kayak gini selama ini kelakuan istri kamu tuh?. " dumel mama

"Engga ma, dia lagi kecapekan aja mangakanya kesiangan. Biasanya juga jam segini kalo engga ngampus juga dia udah bangun kok. Udah siapin sarapan malah." bohong aldi

"Halah kamu tuh sama istri sendiri jangan terlalu di manja, biar dia belajar dan tau tugasnya. "

"Mama jangan terlalu keras sama salsha, kasian ma dia udah berusaha jadi yang terbaik buat aldi masi mama marah marahin." kata aldi

"Mama ga akan marah marah ya kalo istri kamu bisa ngerti dikit aja." bela mama

"Udah ah ma, aldi berangkat kerja dulu."
Aldi mencium pungung tangan mamanya dan mencium kening serta kedua pipinya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsallam."

*****

Mel melirik jam yang mengantung di sudut dapur, sudah jam 9 tapi salsha belum juga muncul.
Sedari tadi dia gemas ingin berteriak memanggil menantunya itu, tapi perminataan aldi yang memintanya agar tidak terlalu keras pada salsha mengurungkan niatnya.
Padahal mel hendak kembali marah saat aldi berangkat kerja tadi dan salsha tidak menyiapkan sarapan di meja.

"Anak itu ya bener-bener."
Dengan kesal mel melepas celemek yang dipakainya, kemudian menaiki tangga menuju kamar utama.

Tok.. Tok..

"Sha, bangun. Udah siang sana beres-beres rumah. "

Hening.
Tidak ada jawaban, mel semakin kesal

"Buka pintunya atau mama dobrak ya!. "

Masih belum ada jawaban, mel hendak berteriak kembali namun langsung diam saat mendengar suara benda jatuh disertai lirihan minta tolong.

Mama aldi yang panik membuka pintu kamar dengan kasar. Tidak dikunci
Mel terkejut saat melihat pintu kamar mandi yang terbuka dengan salsha yang sudah jatuh kelantai.
Di wastafel serta lantai terdapat bercak darah,

"Salsha!. "
Mel menghampiri salsha yang jatuh ke lantai
"Ma.. Sakit.." ringis salsha meremas perutnya

"Iya.. Iya mama telfon ambulance kita kerumahsakit. Tahan dulu ya."

****

Siapa sih yang berharap bakal ketemu mantan, apalagi orang itu pernah begitu berarti.
Orang yang dulu begitu kita cintai tapi orang itu juga pernah menyakiti.
Dalam hidup aldi, dia sama sekali tidak pernah berharap bertemu dengan masalalunya. Tapi nyatanya dia disini, di sebuah caffe dengan seorang wanita yang duduk manis di depanya.
Kania Azahra, seorang putri kecantikan yang kini sedang menenjalani karir modelingnya di luar negri.
Buluk-buluk gini dia dulu berhasil menakhlukan hati seorang putri kecantikan boleh dong dia sombong dikit hahaha.

"Jadi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi?. "
Aldi mengerutkan keningnya bingung, hampir 5 menit mereka saling diam dan hanya kata itu yang keluar dari mulut mantannya ini?

Kania memandang sebuah paperbag berisi tas dari sebuah brand ternama.
"Setau aku kamu bukan tipe orang yang suka pergi ke tempat -tempat wanita ya, tapi sekarang kayaknya udah berubah. Buat tante mel?. " tanya kania

Aldi mengendikan bahunya acuh, dia tidak berkewajiban menjawab kan. Aldi mengambil gelas air dingin di meja dan meminumnya.

"Setau aku juga dulu kamu lebih suka coffe dengan sedikit gula, tapi sekarang kamu lebih memilih air mineral."

"Lebih sehat aja." jawab aldi

Sebenarnya ini karna istrinya, semenjak menikah aldi sudah tidak mengkonsumsi kopi lagi. Alasanya adalah karna terlalu banyak kafein tidak baik untuk jantung. Salsha akan marah bila dia ketauan meminum kopi, meski itu sedikit saja. Jadi ketika harus lembur bekerja, semua pekerjaanya akan di bawanya pulang kerumah. Karna dirumah salsha sudah menyiapkan beberapa toples kripik dan makanan ringan pengganti kopi teman lemburnya.

"Za!. "
Sentak aldi saat kania menyentuh tanganya yang berada di meja.

"Kamu bentak aku?. " ucap kania tak percaya
"Kamu banyak berubah di, kenapa? Kamu masih marah karna aku yang tiba-tiba pergi ninggalin kamu?. " lanjut kania menatap aldi dengan tatapan sendu

"Itu masalalu, dan aku udah lupain itu semua. Dan sekarang aku udah nikah, aku punya istri jadi tolong jaga sikap kamu. Gak seharusnya kamu pegang tangan aku kayak gitu." tegas aldi,

Dia benar kan? Dia harus tegas apalagi sama mantan, lengah dikit bisa aja reuni.

*****

"

Jadi gimana dok?. "

"Anda siapanya pasien?. " tanya dokter bername tag chris itu

"Saya mertuanya dok, bagaimana keadaan menantu saya. Apa yang terjadi?. "

"Diagnosa awal asam lambung, tapi melihat banyaknya darah kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut aoa mungkin ada kerobekan organ dalam atau memang ada penyakit lain." jelas chris

"Tapi dia akan baik-baik saja kan dok?. " tanya mel khawatir,

"Kita lihat saja nanti, tapi kita tidak bisa membiarkan dan menganggap ini sepele karna menyangkut organ dalam yang sanggat vital. Kemungkin terburuknya kita harus operasi untuk penanganan lebih lanjut. Dan ibu silahkan isi administrasinya sekalian daftar riwayat kesehatan pasien agar lebih jelas apa yang harus dilakukan." jelas chris panjang lebar
Mel menganggukan kepalanya, chris kemudia pamit
Mel harus menghubungi aldi. Dia tidak tau riwayat sakit apa yang di derita salsha.
Namun sedari tadi ponsel anaknya sulit sekali di hubungi, sejak sampai di rumah sakit mel berusaha menelfon aldi namun belum juga di angkat

"Awas aja ya itu anak, tak jewer kalo sampe ga di angkat-angkat juga." geram mel

Mel tersenyum saat nada sambung terdengar.
Terdengar suara krasak-krusuk sebelum suara seseorang terdengar

"Hallo.. "

Suara perempuan? Siapa dia?

"Siapa kamu?. "

Suara ini tak asing bagi mel, tapi dia bukan sekertaris atau teman aldi. Siapa dia?
Apa putranya itu sedang ada main di belakang?

-------
24 Juni



[3] Salshabilla [They Don't Know About Us]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang