Kisah seorang namja yang menginginkan kasih sayang dari keluarganya yang sudah tak pernah menganggapnya ada dan selalu membanding-bandingkannya dengan saudaranya yang lain.
Bernama Kim Taehyung, namja dingin tak tersentuh. Akankah semuanya berjalan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUMMARY :
'Semua ini adalah 'Kepalsuan''
^***^
'Taehyung!'
Suara teriakan seorang Kim Jimin menggema keras di dalam ruangan megah tersebut, sontak sekumpulan Namja di tengah sana menoleh dan menghentikan kegiatan mereka memukuli mangsa mereka.
Dari balik pintu Aula, Terlihat Sehun tengah mengintip ke dalam sana. Ia menghela napas lega saat mendapati sudah ada Jimin di dalam sana.
Tadi ia sempat melihat sebentar, dan ia merasa ngeri melihat Taehyung yang digebuk habis-habisan. Seketika nyalinya menciut, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melaporkan perkelahian tersebut pada guru BP/BK.
"Wah, sepertinya ada tamu tak diundang yang datang. lihat siapa yang datang Taehyung-a, itu Jimin saudara kembar yang kau sayangi itu."
Jimin membelalakkan matanya saat melihat kondisi Taehyung yg sudah babak belur seperti tak terbentuk lagi, wajahnya lebam di sana-sini.
Taehyung sudah tak berdaya saat Min Seok menarik rambutnya paksa, sama sekali tak ada rintihan ataupun lenguhan kesakitan yang keluar dari mulutnya. Ia benar-benar lelah dan ingin istirahat.
"Yak!Sunbae brengsek! Kalian apakan Taehyung?" Teriak Jimin menggebu-gebu. Taehyung sempat membuka matanya sekilas dan melihat Jimin di depannya dengan raut wajah gelisah juga khawatir.
Ia berpikir 'Apakah itu benar Jimin? Ataukah itu semua hanya sandiwara yang dilakukan Jimin padanya.
"Ji-min-a ... " lirih Taehyung kecil, sama sekali tak ada tenaga untuk bicara.
"Tidak ada, hanya bermain atau ... kau ingin bergabung Jimin-a?" Balas Baekhyun dengan enteng, membuat Jimin tambah emosi.
Tiba-tiba,
"Hey! Kalian anak nakal bertiga, berhenti!" Ketiga Namja itu segera menoleh dan mendapati guru BP/BK mereka, Shindong berdiri dengan muka masam seraya melototkan mata tajam.