CHAPTER XXVI : Begin (pt. 01)

4.6K 324 111
                                    

^^^**^^^

Chapter XXVI : Begin (pt. 01)

^^^**^^^

Summary :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Summary :

'Don't call it a dream, call it a plan.
Because you never walk alone, remember that.'

^^^**^^^


Sehabis acara berpelukan layaknya teletubbies hari kemarin, kondisi mental Taehyung berangsur-angsur mulai membaik. Bahkan saking membaiknya, Taehyung sudah mulai dapat sedikit demi sedikit mengekspresikan dirinya sendiri. Jadi dirinya tak hanya datar-datar lagi seperti Yoongi, walaupun kemarin Yoongi sempat-sempatnya menangis. Tapi jiwa savage-nya tak pernah hilang, bahkan sekarang ia bertingkah seolah kemarin tidak terjadi apa-apa.

Nyonya Kim merasa bahagia sangat, mendapati putra bungsunya yang sudah lama tidak pernah ia tampak tersenyum kini dapat tersenyum bebas. Meski masih dalam kondisi belum sembuh sepenuhnya, tapi Taehyung bilang kepadanya.

'Aku akan berjuang untuk sembuh, demi Eomma dan semuanya. Jadi, Eomma jangan khawatir, nee.'

Kata-kata itu bahkan masih terngiang di kepalanya. Intinya mereka semuanya berbahagia, bahkan Sehun, Baekhyun, Jong dae pun ikut berbahagia untuk Taehyung.

Saat ini Taehyung tengah berbaring setengah duduk di dalam kamar rawatnya, bersama Jungkook yang sedari tadi tak pernah berniat melepaskan pelukannya pada diri Taehyung. Asik bermain, jangan lupakan raut wajah menggemaskan kala kalah bermain game. Membuat Taehyung tak kuasa menahan diri untuk tak sesekali mencubit gemas pipi gembilnya hingga bibir manyunnya di monyong-monyongkan.

"Jungkookie..." panggil Taehyung tiba-tiba, Jungkook berdehem sebagai jawabannya. Saking fokusnya pada game yang dimainkannya, game yang sedang trend-trend-nya saat ini, Motor Legend disingkat ML. Taehyung berpikir, apa Jungkook tidak kesusahan bermain game dengan posisi sembari memeluknya begitu?. Taehyung terima-terima saja dipeluk, soalnya dia rindu dengan Dongsaeng kelincinya yang satu ini selain si Malika, alias Mingyu.

Tapi masalahnya, Taehyung ingin berbaring namun enggan untuk mengatakannya pada Jungkook. Tak rela rasanya padahal Dongsaeng-nya sedang dilanda kerinduan hampir merana karena dirinya itu, dan ia merasa bersalah karena itu.

"Jungkook-a, mianhae." Jungkook sontak berhenti memainkan game-nya. Mengalihkan pandangannya, mendongak memandang dengan air wajah tanda tanya. Berpikir, memangnya Taehyung salah apa padanya?. Justru seharusnga dialah yang minta maaf, karena sempatnya meragukan Taehyung serta kecewa tanpa tahu dan percaya dengan yang sebenarnya.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang