Chapter 15.

5.1K 218 4
                                    

Syasa dkk tlah sampai di kantin.

" woy ada yg jadian nih " ucap peter.

" pj, pj nya jangan lupa " ucap victor.

" tenang aja gue kasih pj" ucap kenzo dg tenang.

" bang pj nya ke mall yuk bareng bareng " ucap olin sambil berpindah posisi, menyenderkan kepalanya di pundak mathwen.

" iya y,olin kita kemall aja y" ucap mathwen sambil mencium kedua pipi olin.

Kringggg

*skip pulang sekolah.
Olin dkk dan juga brayen dkk tlah di parkiran.

" jadi gak ke mall " ucap mathwen yg sedang memegang pinggang olin dg tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang pergelangannya tangan caley.

" jadi, tapi fero dkk gak ikut katanya ada urusan" ucap kenzo.

" kita Berangkatnya sama pasangan atau sendiri" ucap kenzo yg sedang merangkul syasa.

" gue mau nya sama sahabat gue, kalian sendiri aja " ucap sambil memainkan kancing seragam mathwen .

" ya tapikan gue mau nya pasangan " marcel.

" kalau loh gk mau gue gk ikut loh aja jalan" ucap olin.

" tapi kita kan habis jadian masak gk jalan bareng, di kira kita jomblo " ucap kenzo.

" pokoknya gk ya gk " ucap olin dingin.

Sahabatnya yg tau jika olin sudah bicara dg dingin tidak akan ada yg bisa bantah.

" dek gpp ya kita jalan sama pasangan masing " ucap mathwen lembut.

" gk ya gk aqu mau jalan sama sahabatku" ucap olin dingin.

" kamu itu gk boleh egois, kita juga mau jalan sama pasangan kita " bentak mathwen sambil mendorong olin hampir terjatuh jika saja brayen tdk menangkap nya.

Sedangkan olin terdiam dg perlakuan mathwen, sedangkan sahabat olin menatap tdk percaya ke arah mathwen.

Olin hanya memandang mathwen dg mata berkaca- kaca, mathwen hanya melihat tangannya yg tadi di gunakan untuk mendorong olin dg kasar.

Mathwen menatap olin dg penyesalan.

" maafin abang dek, abang tadi emosi, maaf dek, abang minta maaf" ucap mathwen sambil berjalan ke arah olin.

Sedangkan olin hanya mematung dan meneteskan air mata, membuat mathwen merasakan perih di dadanya ketika melihat adiknya menangis karna ulahnya.

Ketika mathwen memegang pergelangan tangan olin, olin menghepaskannya.

" silahkan kalian jalan dg pasangan kalian gue akan jalan sendiri " ucap olin dg nada dingin.

Olin pun berlari ke arah mobil.
Dan menutup pintu mobil dg keras.

BRAKk.

Olin menjalankan mobil dg kecepatan diatas rata 2.

" olin " teriak sahabatnya.

* skip olin
Gue gk percaya abang gue membentak gue dan mendorong gue dg kasar.

Gue menjalankan mobil dg kecepatan diatas rata rata.

Gue dengar teriakan sahabat gue tapi gue hanya mengacuhkannya.

* skip masion.
Gue udah sampai di rumah gue, gue langsung masuk kamar, dan tidur untuk menghilangkan sedikit masalah supaya lebih rileks.

1 jam kemudian.

" ya ampun gue ketiduran " ucap gue, gue pun mandi dan berangkat ke mall.

* end olin.
Olin mengendarai mobil dg kecepatan di rata 2 tak berapa lama ia tlah sampai di mall.

True Love Always Together[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang