Chapter 22

4.7K 214 10
                                    

Sesampainya di ruang tamu mereka melihat seorang gadis kecil yg sedang bermain dg seorang wanita dan ternyata dia adlah mami brayen.

Mami brayen yg merasa ada yg melihatnya pun menoleh dan mendapati anaknya dan seorang gadis cantik yg berada dalam genggaman anaknya.

Mami brayen pun menggendong talitha dan berjalan kearah brayen dan gadis cantik itu.

" bray siapa ini cantik banget, pcr kamu y " ucap mami brayen sambil menoleh kearah olin.

" iya, mi dia pcr brayen namanya olin " ucap brayen memperkenalkan olin.

" Selamat siang tante nama saya olin " ucap olin sopan dan mencium punggung tangan mami brayen.

" siang juga yuk duduk " ucap mami brayen dan menyuruh duduk.

Merekapun duduk, dg posisi olin di samping mami brayen dan talitha di pangku oleh brayen.

" mau minum apa tante buatin " ucap mami olin sambil melihat kearah olin.

" gak usah tante nanti ngerepotin " ucap olin sopan dan lembut.

" gk ngerepotin kok, oh ya kamu panggil saya mami aja kayak brayen " ucap mami brayen dg lembut.

" seadanya aja tan eh mami " ucap olin kikuk.

" ya udah mami bikinin minum dulu y " ucap mami brayen dan setelah itu pergi kebelakang untuk membuat minum.

Olin pun melihat gadis kecil yg dipangkuan brayen yg kini gadis kecil itu menatapnya dg tatapan polosnya membuat olin gemas.

" bray ini adik kamu, lucu banget sih " ucap olin sambil duduk didepan talitha yg sedang menatap olin polos.

" iya dia lucu kan kayak aqu, siapa dulu kakak nya. " ucap brayen sambil menyisir rambut nga dg jarinya kebelakang.

" oh ya boneka yg kita beli mana " ucap olin yg sedang menatap talitha dg gemas.

"Di jok belakang mob.. il " ucap brayen terputus karna olin sudah terlebih dahulu pergi.

Lalu mami brayen pum datang dg membawa minuman dan bingung karna tidak ada keberadaan olin.

" olin, mana bray " ucap mami brayen sambil menaruh minumannya dimeja.

" mau ngambil sesuatu di mobil mi " ucap brayrn, tak lama olin pun datang sambil membawa boneka, talitha yg melihat boneka yg di bawah olinpun turun dari pangkuan brayen.

Talitha pun berjalan kearah olin dg mata berbinar melihat boneka didepannya, talitha ingin memegang boneka tsb tapi diurungkan ia pun menatap olin dg menggigit jari telunjuk nya.

Olinpun mengarahkan boneka tsb kearah talitha yg menatap dirinya polos.

" nih kakak beli buat kamu " ucap olin lembut dan berjongkok di depan talitha, talitha punenerima boneka itu dg wajah berseri dan tersenyum lebar.

" erima aci akak atik ( terima kasih kakak cantik) " ucap talitha dg senyum lebar dan memeluk olin erat.

Olinpun membalas pelukan talitha dg senang hati.

" ya udah sini, lin minum dulu " ucap mami brayen sambil menepuk sofa di sampingnya.

Olinpun menggendong talitha dan menuju kearah mami brayen.

" sini, abang pangku " ucap brayen sambil menepuk pahanya.

" taitha gk au aitha au di angku ama akak atik ( talitha gk mau talitha mau dipangku sama kakak cantik)"ucap talitha sambil memainkan boneka di pangkuan olin.

True Love Always Together[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang