Bersama-sama dulu dalam jangka waktu yang panjang, sebelum semesta membawa kamu pergi dan hilang.
•|•
"Kak Jaehwan? Ngapain?"
Hitomi menatap Jaehwan bingung, karena tiba-tiba saja di Minggu pagi yang sangat cerah Jaehwan sudah berada di depan pintu rumahnya. Iya depan pintu rumahnya, bukan depan pagar lagi seperti malam itu.
Hitomi celingukan melihat sekitar, kali aja kan Jaehwan bawa keluarganya buat melamar Hitomi. Eh ini apa? Nggak kok Hitomi nggak mikirin itu.
Yang sekarang ia pikirkan adalah buat apa Jaehwan datang pagi-pagi ke sini—yang dengan sangat terpaksanya membuat Hitomi harus mengakhiri hibernasinya.
"Kamu nggak mau saya ke sini ya?" Tanya Jaehwan.
Hitomi menggeleng, sambil sesekali mengucek matanya karena memang asisten rumah tangganya langsung membangunkannya saat Jaehwan yang tiba-tiba saja ada di depan rumahnya.
"Nggak gitu sih kak, cuma aneh aja tiba-tiba kakak ke sini." Kata Hitomi.
Jaehwan terkekeh, lalu berusaha melihat ke dalam rumah Hitomi yang memang terhalang oleh tubuh mungil gadis itu, "Ada siapa di rumah?" Tanyanya.
Reflek Hitomi langsung memukul lengan Jaehwan yang membuat laki-laki itu menatap Hitomi bingung. "Kenapa?"
"Mesum."
"Ha?"
"Di rumah ini ada asisten rumah tangga aku dan Mommy, jadi jangan macem-macem ya." Ancam Hitomi sambil menunjuk wajah Jaehwan dengan jari telunjuknya.
"Oh iya, satu lagi. Jangan mentang-mentang di rumah ini nggak ada Daddy kakak bisa seenaknya masuk-masuk ya." Kata Hitomi lagi.
Jaehwan yang mendengar itu hanya menaikkan sebelah alisnya bingung, aneh aja sepertinya pikiran gadis itu sudah ke mana-mana dan itu yang membuat Jaehwan tertawa kencang—bahkan saking kencangnya sampai membuat para tetangga Hitomi menghampiri rumah Hitomi—ah tidak seberlebihan itu kok.
"Kenapa ketawa?"
Jaehwan cuma geleng-geleng kepala, nggak percaya kalau Hitomi bisa ngatain dirinya mesum cuma karena nanya di rumahnya ada siapa saja. Benar-benar aneh gadis itu.
"Saya nggak mesum Hiichan. Apa dengan saya yang nanya ada siapa saja di rumah kamu, kamu bisa seenaknya mengatakan saya mesum?"
Hitomi cuma menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, benar juga. Sepertinya Hitomi terlalu berlebihan, ya gimana nggak berlebihan karena Hitomi terbiasa sendiri. Apalagi di rumah, sangat jarang dirinya berkumpul dengan keluarga. Terbukti dengan saat ini Daddy nya masih harus mengurus masalah bisnisnya itu. Hitomi senang-senang saja karena dengan kerja keras kedua orang tuanya membuat dirinya bisa mendapatkan apapun yang dia mau.
Coba tanyakan apa yang Hitomi tidak memiliki.
Teman? Hitomi punya teman banyak sebenarnya, dengan dirinya yang menjabat sebagai ketua ekskul musik membuatnya menjadi terkenal di
sekolah.Gadget? Jangan tanyakan berapa banyak barang elektronik yang dirinya miliki, karena saking banyaknya sampai lupa sendiri. Terkadang juga, Daddy nya membelikannya barang elektronik baru yang berakhir dengan Hitomi berikan kepada Nako. Ya, Nako sih terima-terima aja. Karena dia menganut paham : 'Rejeki itu nggak boleh ditolak.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous - Jaehwan X Hitomi
Fanfiction(Completed) Di saat kita mencintai seseorang yang seharusnya tidak kita cintai.