And every time you walk out, the less I love you.
—Sam Smith (To good at goodbyes)—•|•
Hitomi memasukkan buku-bukunya ke dalam tas ranselnya, dengan senyuman yang selalu mengembang sejak tadi pagi. Tangannya memang sibuk memasukkan peralatan sekolahnya, tapi bibirnya tidak henti-hentinya tersenyum sambil tertawa kecil. Nako yang melihat itu hanya menaikkan sebelah alisnya bingung, aneh aja gitu ngelihat Hitomi yang kayaknya seneng banget. Setelah kemarin suntuk banget seharian, bahkan Hitomi tidak menunjukkan senyumannya sampai bel pulang dibunyikan.
Nako meletakkan tasnya ke atas meja sedikit kencang, sengaja supaya menimbulkan suara agar Hitomi menatapnya sedikit.
Benar saja, Hitomi langsung menatap Nako dengan wajah bingungnya.
"Kenapa deh?" Tanya Hitomi.
"Lo deh Chan kayaknya yang kenapa?"
"Gue?" Hitomi menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuknya. "Emang gue kenapa?"
"Daritadi lo senyum-senyum sendiri mulu, bahkan pas gue keluar kelas buat ngeliatin Kak Jihoon lo bukannya marah-marah tapi lo cuma manggut-manggut." Kata Nako.
"Loh? Emang biasanya gue juga fine-fine aja kan kalau lo keluar kelas buat ngeliatin Kak Jihoon?"
"Nggak ya Chan, lo pasti ngomel-ngomel. Apalagi kemarin gue sempet bentrok sama Yena."
Kemarin saat Hitomi dan Nako melangkahkan kakinya bersamaan menuju parkiran, tiba-tiba saja Nako meminta Hitomi untuk pulang duluan naik ojek online—alasannya Nako ingin ikut remedial matematika, yang emang Hitomi tahu dia remedial ujian tersebut—Tapi saat malam hari, Nako mendatangi rumahnya dengan sesenggukkan. Bahkan sahabatnya itu belum pulang ke rumah karena takut diberikan pertanyaan yang tidak-tidak oleh Mamahnya. Ya, singakatnya sih Nako lebih berani ditanya oleh Mama Hitomi dibanding Mamahnya sendiri.
"Gue bentrok sama Yena Chan, Kak Jihoon bikin malu gue." Kata Nako sambil menghapus air matanya kasar dengan punggung tangan.
Hitomi yang nggak tahu apa-apa cuma naikkin sebelah alisnya. "Kenapa deh Na?"
"Lo nggak ngerasain perasaan gue banget sih Chan! Tadi tuh gue ngeliatin Kak Jihoon ekskul dan yang emang Yena di sana." Kata Nako masih sesenggukan sedikit. "Terus lo tahu nggak abis itu apa? Yena ngeliat gue terus ngajak Kak Jihoon deketin gue. Dia jelek-jelekin gue di depan Kak Jihoon."
"Jelek-jelekin gimana?"
"Yena bilang gue pendeklah, padahal kan dia juga pendek—"
"Tapi lo emang lebih pendek sih Na."
"Chan!"
"Iya-iya sorry."
Semalaman Nako nggak berhenti cerita tentang betapa malunya dia di depan Jihoon.
Hitomi menghela napasnya. "Iya sih ya? Soalnya gue lagi seneng Na—"
"Lo seneng gue bentrok dong sama Yena kemarin? Makanya lo nggak cegah gue tadi supaya gue bentrok lagi sama Yena, terus harga diri gue makin jatoh gitu di depan Kak Jihoon?"
"Ish, nggak gitu Na—"
"Ya terus apa? Kenapa lo nggak ngomel-ngomel?"
"Gue ngomel-ngomel juga lo tetep aja kan ngejar-ngejar Kak Jihoon?"
Nako diam.
"Diam berarti benar, gue cuma lagi seneng Na karena Kak Jaehwan Udah ngabarin gue lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous - Jaehwan X Hitomi
Fanfiction(Completed) Di saat kita mencintai seseorang yang seharusnya tidak kita cintai.