.
.
.Bermandikan cahaya bulan, hatiku meleleh oleh hangatnya dekapannya. Segera aroma maskulin dari tubuhnya mengaburkan penciumanku, aroma yang samar namun melekat kuat dalam ingatanku. Perlahan kuulurkan tangan, membalas rengkuhannya tanpa ragu sedikitpun.
"Aku.. bagaimanapun tidak akan pernah melewatkan kesempatan sekecil apapun untuk bisa bersamanya."
Seperti pasangan kekasih yang dimabuk cinta, diam-diam membuat janji untuk bertemu di tepi pantai, memeluk satu sama lain tanpa keraguan. Dalam keheningan malam, samar-samar dapat kudengar debur ombak menghantam batu karang, suara angin pantai yang bersiul membawa serta aroma laut yang membuat hati dalam damai.
Memiringkan sedikit kepalaku, dapat kudengarkan suara detak jantungnya yang stabil dan terkendali. Aku menunggu, menunggu dia membisikkan kata-kata itu dengan gelisah, sebab hanya seperti sekarang ini aku akan memiliki kesempatan untuk bisa merasakan bahwa bukan hanya aku yang memendam rasa untuknya. Diam-diam aku mengeratkan pelukanku dan mencoba menyerap sebanyak mungkin kehangatannya.
Aku tersenyum, mengejek diriku untuk keberanian atas tindakanku ini. Dalam keadaan normal aku tidak akan berani berada sedekat ini dengannya, tidak akan berani menyentuhnya sedemikian rupa, aku hanya akan diam-diam mengamatinya dari jauh.
"Aku merindukanmu." Suaranya mengalir merdu tepat didepan telingaku, kata-kata itu, nada itu, persis seperti kerinduan mendalam yang ditunjukkan untuk kekasih. Aku mengerjap ketika pandanganku sedikit mengabur, mencoba menekan rasa pilu dihatiku, aku tahu ini akan segera berakhir dan aku harus siap untuk melepaskannya sekali lagi, sementara kenyataannya tanganku enggan melepaskan pelukan ini.
"CUT!!"
Satu kata dalam satu perintah. Sudah cukup untuk membuatnya melepaskan pelukan kami, tiba-tiba aku merasakan kekosongan di dalam hatiku. Aku mendongak bermaksud menatap lurus pada matanya yang memantulkan bayanganku. Namun sebelum aku sempat melakukannya ia sudah berbalik, menawarkan punggung dinginnya padaku.
Dalam kehidupan ini, aku tahu kami hanya ditakdirkan bersama dalam sebuah drama yang diciptakan manusia.
.
.Minggu, 2 September 2018
🌼🌼🌼
Haloo.. ^^
Ini cerita pertama yang ku publish di wattpad, sebenarnya cerita ini udah lama nangkring di sini, tapi karena aku kurang pede jadinya baru update sekarang. 😅BTW setiap bab yang ada di lapak ini oneshoot loh ya, gak akan ada sambungannya.
12, September 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
STORIETTE
Short StoryWaktu ketat. Tak ada jeda tuk berhenti sejenak. Waktumu terlalu berharga tuk singgah dan melihatku. Namun, hei. Ku tak memintamu tuk menetap, tidak juga tuk bermalam di sini. Ku hanya memintamu tuk melihat, tuk mengamati, tuk meneliti. Mencermati se...