2. Sejelas Kertas Kosong

57 4 5
                                    

.
.
.

Aku kehilangan kata untuk merangkai jawaban atas pertanyaannya, lidahku terasa kelu tak mampu untuk mengucap sepatah katapun.

"Apakah kamu layak?"

Diam.

Itu adalah jawabanku.

"Apakah aku layak berada disisinya? Apakah aku layak untuk dicintai olehnya? Apakah aku cukup layak untuk dirinya?"

Satu pertanyaannya sudah cukup bagiku untuk tahu bagaimana aku dimatanya, di sudut mana tempatku di hatinya, "apakah kamu layak?" Aku tersenyum getir, sementara bulir-bulir air mataku perlahan berjatuhan.

Semua usahaku untuk bisa berada disisinya ternyata hanya sia-sia, pada akhirnya dimatanya apapun yang kulakukan tidak ada artinya untuknya, karena sejak awal dia memandangku 'tidak layak untuknya'  benar, kan?

Tidak perlu lagi untukku bertanya apa yang harus kulakukan agar aku menjadi layak untuknya, karena itu sudah jelas.

..dia tidak menginginkanku.

.
.
.

Selasa, 11 September 2018

🌼🌼🌼

16 September

STORIETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang