6# Eduard Simbara

12.5K 1K 55
                                    

#tolong... bisakah kalian memberikan vote sebelum mulai membaca? Anggap saja ketukan tiket sebelum menikmati pertunjukan.... Trimakasih dan happy reading#

***

Wanita itu pasti jelmaan iblis dari suatu sudut mengerikan di neraka! Entah bagaimana ia berhasil mendapatkan nomor HP-nya dan menerornya dengan telepon-telepon penuh teriakan kutukan dan sumpah-serapah yang sangat menakutkan. Edo tidak tahu kalau ada perempuan yang bisa bicara kotor seperti wanita itu.

Maka dengan kejenggahan yang begitu dalam, ia memberi jawaban kepada pelayan untuk membiarkan gadis itu masuk menemuinya setelah setiap pagi, setiap hari selama sepekan ini, ia selalu menggedor pintu gerbang resortnya, memaksanya keluar dan berbicara dengan sumpah-serapah yang menyakitkan telinga.

"Eduard Simbara!" teriakan itu menggelegar begitu pintu ruang bacanya terbuka. Seorang wanita bertubuh besar dalam balutan jeans dan kemeja serta rambut pendek sebahu menyerbu masuk.

Edo berdiri lebih karena terkejut dari pada karena bersikap sopan, dan semakin terkejut lagi melihat wanita itu membanting tas ranselnya ke meja di hadapannya,

"DASAR KAU LAKNAT TENGIK!!SETAN BANGSAT PENGECUT!!"

Edo terbelalak. Sama dengan pelayannya yang juga terlongoh-longoh di pintu mengawasi wanita itu dengan pandangan takut.

"Tidak apa-apa, Pak.... Tutup saja pintunya...."

"Tapi, Den..."

"Saya akan berteriak memanggil sekuriti kalau ada apa-apa."

Pelayannya menutup pintu, membiarkannya sendiri dengan wanita menakutkan ini. Meskipun ia yakin bisa mengatasi serangan dari seorang wanita, tetapi kobaran kemarahan yang berkilat di sekeliling gadis itu membuatnya salah tingkah juga. Kesalahan apa yang bisa membuat seorang gadis atlit judo pengguna steroid begitu marah kepadanya?

"Aku sudah mengambil resiko memasukkan seseorang yang tak kukenal ke ruang pribadiku. Kau bisa saja bermaksud jahat dan mau membunuhku. Setidaknya perkenalkan dulu siapa dirimu dan apa yang membuatmu bicara sekasar itu di depan semua pelayanku berhari-hari ini."

"Kau tidak ingat aku?...Baiklah... tapi kau pasti ingat Kaylita Arundya Sahid! Gadis cantik yang kau pilih sebagai pramugari dalam pesta tiga bulan yang lalu, yang kemudian kau janjikan malam inagurasi yang indah di dalam pesawat terbang, tetapi ternyata hanya kau perkosa dan kau tiduri!! Ingat kan?!"

Seketika mata Edo terbeliak sadar, "Kaylita! Bagaimana mungkin aku lupa? Gadis-gadis yang lain sudah mulai bekerja, tetapi aku tidak bisa menghubunginya karena ternyata dia tidak meninggalkan nomor HP atau email.... Bagaimana kabarnya?"

Nada riang dalam suara Edo ternyata hanya membuat gadis itu bertambah berang. Alina menyerbu maju dan melompat ke atas meja kerjanya, mencengkeram bagian depan kemeja Edo dan menariknya mendekat,

"DASAR KAU SETAN KECIL TENGIK!! DIA HAMIL, BODOH!! DIA MENGANDUNG BENIH SETAN DARIMU!!"

"Tidak mungkin...! Itu hanya pesta semalam yang terjadi hanya sekali... dan..."

"Rrrraaagghh!!!" hantaman punggung tangan kanan gadis itu menderakkan sisi wajah Edo dengan telak. Keterkejutan membuatnya beku saja menerima tamparan keras itu. Hingga ia berakhir telentang di lantai di belakang meja. Sementara gadis itu masih terjun lagi menindih tubuhnya.

"Bisa saja itu bukan anakku... dia..."

Dia masih perawan...

Edo teringat malam itu. Kesadaran yang muncul melihat darah di atas seprei tempat tidur, menghantamnya dengan rasa bersalah dan perasaan terluka yang selama ini tidak pernah ia mengerti. Edo sudah berkencan dan tidur dengan ratusan wanita selama ini, dan tidak pernah ada rasa bersalah yang mendera nuraninya seperti malam itu.

NURSING CONTRACT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang