Giovan 01 - Rasa penasaran

10.5K 626 6
                                    

"Keterlaluan kamu Tara. Udah berapa kali kamu masuk ke ruang BK?" tanya Bu Astrid dengan nada yang meninggi, dia sudah tidak tahu lagi bagaimana cara menangani siswi yang satu ini. Hobi membolos dan berakhir di ruang BK mungkin adalah surga bagi Tara Florence Alison.

"Bu, tunggu deh bukannya bolos itu bagus ya? Kan, kata Bu Atrid boros itu buruk. Jadi bolos lebih baik daripada boros," jawab Tara sekenanya.

Geram akan perilaku Tara yang sudah melewati batas kesopanan, Bu Astrid memilih untuk diam dan menyuruh Tara keluar.

Mau tidak mau, Tara pun mengikuti perintah bu Astrid meskipun di hatinya tidak rela jika meninggalkan ruang BK yang sudah menjadi surga bagi dirinya.

***

Ketahuilah, sifat Tara benar-benar tidak bisa diubah meski dengan cara apapun. Gadis itu tidak bisa mempercayai siapapun bahkan yang dia anggapnya sahabat sekalipun.

Dari kecil ia sudah terbiasa menjadi anak yang susah diatur. Semua itu bukan tanpa sebab, tentu ia melakukan semua itu karena ada yang diinginkannya. Perhatian dari kedua orang tuanya lah yang diinginkan oleh seorang Tara.

Tara merasa seperti anak yang terbuang, tak diharapkan. Itulah yang dirasakannya selama 16 tahun belakangan ini.
Bayangkan saja jika setiap 2 tahun dia berpindah dari satu kota ke kota lain, entah itu dikirim ke pondok atau dititipkan oleh nenek kakeknya di jawa. Baru ia merasa senang saat diajak untuk tinggal bersama kedua orang tuanya meski tidak mendapat secuil perhatian dan kasih sayang.

2 tahun, hanya selama itu dia tinggal bersama orang tuanya, karena setelah itu Tara kembali dititipkan pada nenek dan kakeknya dijawa. Disitulah emosinya semakin tidak bisa dikontrol. Ia hidup dengan kehampaan selama 3 tahun sekolah Smp di jawa, hingga hati bahkan pikiran jernihnya ikut mati terbawa oleh waktu.

Kali ini berbeda. Di kehidupan SMAnya ia mulai berubah, menjadi seorang bad girl, hati keras, suka membolos dan tak pernah mendengarkan kata-kata guru bahkan orang tuanya sekalipun. Dia hanya akan patuh kepada neneknya yang selama ini mengasuhnya dengan baik.

Siapa yang harus dipercayainya jika mengenal seseorang lebih dekat saja dia menolak. Tara terus berlarut dalam keegoisan hidup orang tuanya yang tak kunjung usai.

Tara keluar dari ruangan yang dianggapnya surga dengan terus menghentakkan kakinya. Bisa-bisanya guru itu terus uring-uringan kepadanya, berbeda dengan murid-murid lain yang hidup pada pergaulan bebas bahkan sampai ada yang hamil di luar nikah. Benar-benar tidak adil.

Sangking asiknya dia dengan emosinya sendiri, tak sengaja tubuhnya menabrak dada bidang seseorang dengan keras hingga hampir saja ia terjatuh. Untung saja gadis itu selalu siap siaga. Fyuhh.

"Woi bangke! Tara lo harus tanggung jawab, dimana kelinci gue woi?!!" terdengar suara nyaring yang sesungguhnya itu menyakitkan di telinga orang yang mendengarkannya.

Tara yang mendengar itupun tidak sempat meminta maaf bahkan memperhatikan wajah pria yang telah ditabraknya tadi. Karena reflek, ia langsung menjauh ketika mendengar suara setan yang menyesatkan itu. Sambil berlari kecil Tara berteriak, "Udah gue bikin sate tadi pas bolos!"

Aquinsha yang binatang kesayangannya dijadikan korban pun langsung melongo menatap punggung Tara dengan tatapan tak percaya, diikuti dengan Giovan orang yang ditabrak Tara dan temannya Raka terlihat seperti kambing cengo, meskipun begitu dua cogan itu tetap saja terlihat tampan dan juga cool dengan dasi yang ditenteng dan juga ikat pinggang yang sudah tidak lagi berada ditempatnya.

"Siapa tuh cewe?" tanya Giovan penasaran.

GIOVAN [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang