Giovan 32 - Hati yang bersarang di dua tempat

3.6K 215 10
                                    

"Tara, kamu udah makan?" seorang pria bertanya lembut kepada Tara. Gadis itu tersenyum. Sungguh, Tara tidak pernah tersenyum selumer ini kepada seorang pria. Bahkan jika itu kepada Giovan sekalipun.

Tara menarik tangan pria itu, mengajaknya ke salah satu wahana di pasar malam.

Tara terlihat seperti seorang anak yang baru lahir, wajahnya yang berseri dan tidak lagi sedatar dulu. Perubahan drastis dari seorang Tara Florence Alison.

"Kamu gak capek apa? Kita udah keliling dari tadi, loh!" ujar pria itu yang tengah mengacak-acak puncak kepala Tara gemas.

"Kamu kan selama ini gak pernah ngajak aku jalan, Ar." Tara menunduk lesu. Padahal kan jika Arvel ada waktu, dia janji akan mengajak Tara jalan-jalan dan mengikuti semua keinginan gadis itu.

Arvel Gibran Langitra, Pria idaman bagi banyak kaum hawa. Tara mengenal Arvel bukan karena tidak sengaja atau apa, karena sejujurnya sejak awal Amanda menyuruh Tara ke miami adalah untuk memperkenalkan mereka berdua.

Dan bukan waktu yang singkat pula untuk Tara nyaman kepada seorang pria, butuh waktu sekiranya 4 tahun untuk mereka saling mengenal satu sama lain dan juga membuka hati bagi Tara kepada Arvel.

Sifat Arvel yang sempurna di mata Tara, bahkan tak memiliki celah membuat Tara perlahan membuka hati. Ya walau tidak sepenuhnya, karena separuh hati Tara masih berada pada pemiliknya. Benar, pemiliknya hanya Giovan.

Tidak tahu jika besok ataupun lusa. Yang jelas, Tara tidak bisa melupakan Gio meski sudah ada pengganti yang bahkan lebih baik daripada lelaki begajulan macam Gio.

Arvel yang melihat gadisnya menunduk, menangkup kedua sisi wajah Tara. Hampir saja Tara meneteskan air mata karenanya.

"Loh, kok sedih, sih? Aku kan cuman nyaranin buat istirahat sebentar, sayang. Nanti kalo kamu kecapek-an gimana? Aku gak mau ngeliat ratu aku lemah," ujar Arvel dengan kata yang hanya ditujukan pada Tara.

"Aku keinget Gio, Ar."

"Masih belum bisa move on?" kekeh Arvel.

Kurang baik apa Arvel? Pria yang menerima seorang gadis, meski Arvel tau bahwa hati gadisnya masih bersarang di hati pria lain. Dia menyukai seorang gadis yang menyukai pria lain.

"Bukan gitu, aku cuma keinget sama dia waktu ngajakin aku ke pameran di jam pelajaran berlangsung."

Tara menatap mata Arvel intens, "Kalo seandainya aku tetep gak bisa ngelupain dia gimana?"

Arvel mengajak Tara untuk duduk, pria itu tersenyum, menampilkan lesung pipi yang menambah kesan manis di wajah tampannya.

Arvel kembali menangkup kedua sisi wajah Tara, mengisyaratkan bahwa dia akan tetap menunggu dan Tara harus menatap mata Arvel. Ada kesetiaan di dalam sana. Cinta pria itu tulus kepada Tara.

"Aku cuma minta sama kamu. Jangan jadikan kesulitan kamu dalam melupakan seseorang menjadi beban, karena setiap kamu merasa seperti itu. Pikiranmu hanya bertumpu padanya. Terus waktu buat kamu mikirin aku-nya kapan?"

Arvel kembali terkekeh, ini lebih ke arah mengejek ketika melihat semburat merah di pipi gadisnya.

Pelukan posesif Arvel menyadarkan Tara yang tengah sibuk di dunianya sendiri. Pria itu melepas jaketnya, kemudian memasangkannya di tubuh mungil Tara.

"Ayo pulang!" ajak Arvel menggenggam tangan Tara erat, memberikan efek tersendiri bagi Tara. Rasanya nyaman setiap bersama dengan Arvel.

Tara sudah berkali-kali menyadarkan dirinya, ada pria baik di sini yang menyayanginya. Tapi, jika hati bersarang di dua tempat, hanya takdir yang dapat mengizinkan hati untuk menentukan siapa pemiliknya.

GIOVAN [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang