Giovan 20 - Bolos again

3.9K 248 1
                                    

Tara memikirkan kata-kata Giovan kemarin. Di sisi lain Tara masih tidak percaya bahwa Rere adalah mantannya Giovan.

Yang gadis itu tau, ada murid baru dan dia pernah menjadi masa lalu Gio. Tapi kenapa harus Rere?

Tara berjalan memasuki gerbang santika dengan lesu, ia terus memikirkan Giovan semalaman.

"Tar, tunggu!" gadis yang dipanggil itu menghentikan langkahnya.

"Apa?!" ucap Tara datar.

"Kok lo kek punya dendam terselubung sih sama gue, lo benci ya sama gue? Gue punya salah apa sama lo?" ujar cowok itu memelas.

Tara menoleh kanan kiri untuk memastikan tidak ada orang. "Salah lo banyakk!!"

"Yaudah sebutin kek, biar gue tau dan lo gak benci lagi sama gue."

"Salah satunya, lo gak ngasih gue pj dan yang lebih parahnya lo nembak feby di toilet Reza. Gak habis pikir gue." Tara berdecih melihat ketololan teman sekelasnya itu.

Reza hanya bisa nyengir kuda sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Lo kok bisa tau sih, Tar? Lo cenayang, ya?"

"Iya gue cenayang, kenapa? Masalah? Lo mau gue kirim ke neraka untuk menikmati panasnya api yang membara?"

"Tai lu ellah, serem banget jadi cewek."

"Bodo, lo ngapain manggil gue? waktu berharga gue jadi abis kan gegara lo."

Reza berfikir sejenak untuk mengingat apa yang akan dikatakan pada Tara tadi. "Seminggu lagi anak kelas kita mau pada muncak. Nah, lo mau ikut gak? Mau ngajak anak kelas lain juga gak apa-apa."

Mata Tara langsung berbinar-binar seketika mendengar kata muncak, ia sudah lama tidak menikmati pemandangan pegunungan yang asri dan sejuk. "Nah! kalo itu, kali ini gue bisa bersahabat sama lo. Eumm, minggu depan ya? Sip deh oke! Nanti gue kabarin sama yang lainnya."

"Yo! Gue duluan dulu dah kalo gt."

Tara berdehem saat sudah tak lagi melihat punggung Reza, gadis itu kembali melangkahkan kakinya menuju kelas.
Tapi dia belokkan ke halaman belakang Santika. Bolos, lagi dan lagi.

Tara menatap kosong di depannya, gadis itu duduk termenung entah memikirkan apa. "Lo demen banget bolos sih, beb?"

Tara mendongak, melihat Gio yang sedang berjalan ke arahnya.

"Lah, lo sendiri ngapain ke sini. Bolos juga, kan?" jawab Tara tak lupa memutar bola matanya malas.

"Gue? Ijin ke wc tadi dan liat lo melenceng bukan ke kelas, malah nangkring di sini."

"Ngeles ae lo, bilang aja mau ngedatengin mantan lo itu," ujar Tara sekenanya.

Giovan mengulas senyum di bibirnya. "Lo cemburu? Liat mata gue! Ada apa di dalemnya?"

"gak liat apa-apa! mata lo kosong, gak ada penerangan apalagi penghuninya."

Giovan terkekeh, kemudian berkata, "Mata gue emang kosong karena emang gak gue bolehin siapapun buat nangkring meski hanya sekelebat bayangan. Tapi yang perlu lo tau, gue jaga kekosongan ini buat orang yang tepat dan orang itu cuman elo, Tar. Cuman lo yang buat gue merasa bahwa semua orang di bumi ini itu hanya sekedar penumpang. Dan lo adalah Ratunya."

Giovan menatap mata Tara lekat penuh cinta. "Lo Ratu dari nahkoda yang ada di depan lo ini," lanjutnya.

GIOVAN [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang