Giovan 02 - Tentang Tara

8.3K 534 10
                                    

Aquinsha bergidik ngeri mendengar suara bariton Giovan, apalagi jika Gio sedang marah. Gio akan melampiaskan kemarahannya dengan orang-orang di sekitar.

Pernah sekali cowok tampan itu mematahkan tangan kakak kelasnya yang bernama Bara, hingga Bara tidak bisa masuk sekolah selama 3 bulan lamanya.

Aquinsha yang tahu akan kebrutalan Giovan mencoba untuk menghindar karena takut terkena sasaran. Sudah cukup hewan peliharaannya dijadikan korban hari ini, dirinya jangan.

Raka hanya mengedikkan bahunya dan berfikir sejenak. "Coba tanya Alka, dia tau semua gosip anak-anak Santika."

Gio menatap sahabatnya dari tk tanpa minat, lalu melengos pergi begitu saja setelah berkata, "nggak berguna lo!"

"Woii bangke! Tunggu gue, gue gatau anjerr."

Mereka berdua pun saling tonyor-tonyoran di sepanjang perjalanan mencari cowok tukang gosip bernama Alka.

Sesampainya di kelas, semua orang di dalam kelas tersebut menoleh lalu kemudian kembali pada posisi nyaman mereka masing-masing. Hanya kelas itu yang tidak takut pada Gio, bukannya tidak takut namun cowok most wanted itu menyuruh mereka untuk bersikap biasa-biasa saja kepadanya.

"Ehh, ada yayang Raka. Nanti malem jadi kah?" ucap Erick menggoda temannya yang saat ini terlihat jyjyk melihat tingkah laku Erick yang sebelas dua belas dengan cabe-cabean kering dipasar gaib.

"Apaan dah lo? Syuh ... syuhhh, najis gue deket-deket lo!"

"Ihh yayang kok tega sih bilang gitu sama Erick, kemarin yang ngajak kita tidur bareng siapa? Ohh my god! Gue udah ngga perawan lagi ... Hiks mamah bawa Erick ke rumah sakit."

"Ehh ngapain ke rumah sakit?"

"Ya buat test pack lah, eh gimana sih bacanya? Bodo lah pokoknya lo harus tanggung jawab!"

"Gue bunuh beneran lo!!" hardik Raka yang tengah melihat Erick terkikik geli.

"Ishh sumpah jijik gue ngeliat drama kalian berdua," ucap Alka tiba-tiba menghentikan aksi yang dibuat oleh Erick sedari tadi.

Giovan hanya menonton keduanya tanpa minat, karena dia terus memikirkan cewek yang menabraknya tadi. Cewek itu seperti mempunyai magnet untuk menarik Gio lebih dekat.

Menepuk bahu Erick dengan jantan, Gio prihatin kepada temannya dan berkata, "Masa depan lo masih panjang bung, gue harap lo cepet mati. Sedih gue liat lo."

"Hahaha anjay, sumpah hahaha gila lo rick, nggak bisa berenti ngakak gue hahaha"

Erick hanya diam tidak mengindahkan suara-suara malaikat laknat yang tengah menggunjinginya saat ini, ia berfikir sejenak. "Gue lupa ada janji sama Renata," ucap cowok itu histeris meninggalkan teman-temannya yang tengah geleng-geleng kepala berkat ulahnya.

"Ka, lo tau nggak cewek yang tadi keluar dari ruang BK?"

"Hah? Lo gila? Sejak kapan lo bego gio, banyak tau cewek yang keluar masuk ruang BK," ucap Vando yang ikut gabung untuk mendengarkan cerita gratis dari mulut Alka.

Bay the way Sholikin naik bus way, emang bener sih. Sejak kapan Giovan jadi bego cuman gara-gara satu cewek yang tidak dikenalinya sama sekali?

Alka menyela, "Ehh tapi ada sih satu cewek yang hobi keluar masuk ruang BK. Namanya Tara Florence Alison."

"Nah terus-terus?"

"Tara itu bad girl, idaman para siswa santika. Tapi cowok-cowok nggak ada yang berani ngedeketin dia, karena selangkah aja ngedeketin dia mereka bakal langsung ditolak mentah-mentah sama Tara."

"Lah ogeb, merekanya aja yang nggak mau memperjuangkan." ucap Vando sok iya, langsung mendapat jitakkan dari Raka.

"Bagus deh, gue bakalan ngedapetin dia dengan mudah."

GIOVAN [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang