Giovan 09 - Ketika Alka bersabda

6K 356 0
                                    

"Woii!! Diem-diem bae, ke kantin yok! Babang Raka laper nih." Raka menggubrak meja karena cacing-cacing di perutnya terus saja demo meminta jatah.

"Ehh buset, yayang Raka yang kalem sedikit napa? Entar andaikata, misalkan, bilamana dan apabila babang Erick ditanyain emak kalo nikah sama Yayang Raka yang pecicilan kek cacing kepanasan bisa nggak direstuin loh sama calon mertua."

Raka berdecih, menatap Erick horor. Sedangkan Alka dan Giovan terkekeh, kemudian berdiri melenggang pergi ke kantin.

Sepanjang perjalanan ke kantin tidak jarang anak-anak santika menyapa meski tidak ditanggapi oleh Giovan dan kawan-kawan, apalagi ketika ada siswi keganjenan nyantol mengikuti keempat cecunguk semacam Gio, Raka, Alka dan Erick.
Giovan hanya ingin bermain-main sebentar meraba atau apalah itu semacamnya lalu membuangnya begitu saja, sudah dibilang dari awal Giovan itu brengsek sekali pakai langsung buang dengan cara yang tidak manusiawi.

Namun itu tidak membuat mereka takut dan malah berlomba-lomba untuk mendapatkan Giovan, meski tau akan konsekuensi yang akan diperolehnya nanti.

Mereka bercanda ria dan tertawa karena ulah Erick yang selalu mengocok perut. Tapi tidak pada Gio, Giovan terus memikirkan pujaan hatinya, Tara.

Raka menatap Giovan yang sedang termenung, ia tahu jika teman dari Tk-nya saat ini sedang memikirkan Tara yang tak kunjung memberi notif kepada Gio, Raka menyenggol lengan Giovan. "Tuh cewek lo, kejar sono! Jangan kasih kendor," tunjuk Raka kepada Tara yang sedang bergurau bersama tiga sahabatnya.

Giovan tau apa maksud Raka, ia berdiri mengangkat ujung bibirnya. Terlihat dengan jelas jika Gio sedang memikirkan sesuatu yang akan berdampak buruk pada Tara.

Tara tersentak saat tangannya dicekal sangat kuat oleh seseorang yang ia kenal, seseorang yang tidak bisa bersahabat baik dengannya, yang selalu mengganggu hidupnya dan tiba-tiba mengklaim Tara menjadi miliknya.

"Ikut gue!"

Tara memberontak mencoba melepaskan cekalan tangan Giovan, namun nihil cekalan tangan Gio semakin kuat membuat sang empunya yang dicekal meringis kesakitan. "Lo mau bawa gue kemana bangke! Sakit ihh."

"Ehh bro santai aja dah, kesian temen gue." cegah Anggi mencoba membantu sahabatnya. Ia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada Tara.

Aquinsha dan Rebecca pun ikut membantu Anggi namun dicegah oleh teman-teman Raka yang lain. "Widihh mbak bro diem aja deh, jangan ikut-ikutan hubungan rumah tangga mereka bedua. Dosa loh." sergah Erick tak membiarkan mereka mengambil Tara dari Giovan.

"Ada dalilnya loh," Alka menjeda kalimatnya sebentar untuk mengambil nafas lalu berkata, "Upaya seseorang untuk memisahkan istri dengan suaminya adalah di antara dosa-dosa berat, termasuk perbuatan tukang sihir, dan sebesar-besar perbuatan Syetan (Al-Fatawa Al-Kubro, vol.2 hlm 313)" ucapnya tanpa jeda, membuat semua orang yang berada dikantin melongo tanpa berkedip barang sedetikpun.

"Wohoo!! Ini rekor di Santika, seorang Alka yang suka gosip sekarang jadi ustad dadakan. Emejing-emejing." Erick bertepuk tangan dengan sangat excited .

"Bahkan gue aja yang susah payah ngehafalin satu ayat aja udah nyerah, dan lo? Subhanallah gue punya temen alim juga. Alhamdulillah." semua orang benar-benar terpanah mendengar dalil yang dilontarkan dari mulut Alka untuk pertama kalinya.

Empat cecunguk yang sedang mengagumi Alka dan Giovan yang tidak sengaja melonggarkan cekalannya pun memberi kesempatan kepada Tara memanfaatkan untuk kabur dari cengkraman Giovan.

"Ahh banyak bacot lo semua, cewek gue kabur, kan." Giovan yang baru menyadari tidak adanya Tara hanya bisa mengusap wajahnya kasar, usahanya mendekati Tara kembali gagal untuk yang kesekian kalinya.

GIOVAN [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang