PART 2

25.9K 1K 3
                                    

Keyna POV :

   Aku terbangun saat aku merasa cahaya matahari itu berusaha untuk masuk ke mataku. tubuhku rasanya sangat lelah,tulang-tulangku serasa akan patah. baru kali ini aku merasakan perjalanan sepanjang itu. aku pun kembali teringat akan sesuatu,terakhir aku menumpang mobil seorang pria namun,mengapa sekarang aku bisa berada disebuah kamar.

aku cepat-cepat bangun dan memperhatikan keadaanku,pikiran buruk tentang pria itu yang melakukan hal macam-macam memenuhi pikiranku. "dimana aku sekarang dan mengapa,aku bisa ada disini"

aku ingin melangkah untuk keluar dari kamar itu namun, merasa sepertinya tubuhku perlu dibersihkan dahulu aku mimilih untuk mandi sebelum keluar dari kamar itu.

seluruh perlengkapan mandi yang ada dikamar mandi itu semua milik pria hingga membuatku berfikir kemana pria itu jika aku yang memakai kamarnya.

aku telah selesai dengan mandiku dan keluar dari kamar mandi itu menggunakan sebuah handuk untuk menutupi tubuhku. masalahnya sekarang, pakaian apa yang akan aku gunakan. pandanganku pun teralih kesebuah lemari besar yang ada diruangan itu kemudian,aku menghampiri dan langsung membuka lemari yang ternyata didalamnya dipenuhi dengan pakaian pria formal.

aku mulai menjadi sangat bingung. saat ku perhatikan dengan jelas seluruh pakaian dilemari itu,aku menemukan sejumlah baju kaos pria yang bisa kugunakan. meskipun baju kaos itu sangat besar hingga menutupi bagian pahaku. tapi syukurlah aku jadi tidak perlu lagi mencari-cari celana apa yang harus kugunakan.

   kulangkahkan kakiku menelusuri seluruh rumah besar itu,dari yang kulihat sepertinya rumah itu kurang dijaga atau pemiliknya mungkin seorang pria yang tidak akan mungkin mau membersihkan rumah sebesar ini. perhatianku teralihkan pada suara tawa pria yang kupastikan itu lebih dari satu pria,aku pun mengikuti asal suara itu yang menuju pada sebuah ruangan dengan pintu yang besar dan menjulang tinggi.

TUK!! TUK!! TUK!!

seketika suara tawa dari dalam ruangan itu terhenti"mengapa mereka berhenti tertawa? apa aku mengganggu mereka?"

tak lama pintu itu terbuka menampakkan dua orang pria tengah duduk disebuah meja yang memiliki empat buah kursi dengan sejumlah makanan dan juga minuman disana.

"hemm emm..!!"

suara pria yang tadi membukakan pintu itu mengejutkan diriku. pria itulah yang juga menumpangkan ku tadi malam. sungguh wajahnya amat sangat tampan. sepertinya tuhan telah membisikkan kata sempurna saat menciptakanya.

"maaf jika aku mengganggu kalian" ucapku lalu ingin bergegas pergi.

"hey! ayolah masuk lalu perkenalkan dirimu"kata seorang pria yang ada didalam sana.

"iya, ayo masuklah!" ucap pria satunya lagi.

kepala ku pun mendongak melihat pria yang sedari tadi hanya menatapku dingin.

"bolehkah aku masuk" tanyaku hati-hati.

"terserahmu" jawab pria itu lalu kembali ketempat duduknya.

dengan takut-takut akupun masuk dan langsung dipersilahkan duduk oleh salah satu pria didalam sana yang menurutku dia lumayan baik.

"ayo,perkenalkanlah namamu" kata pria baik itu.

dengan hati-hati aku pun mulai mengenalkan diriku.

"aku Keyna Amous, kalian bisa memanggilku keyna" ucapku dan tak lupa tersenyum.

"hey keyna,senang bertemu denganmu. aku jack!"

"aku kenan"

"aku juga senang bertemu dengan kalian" jawabku masih dengan senyuman.

pandanganku beralih pada pria yang duduk tepat disebelah jack. mungkin saja jack dan kenan menyadari itu.

"oh,dia si boss dingin. Vazco zerffannus" ucap kenan yang dibalas tatapan dingin dari vazco.

"oh..okey" jawabku cepat.

"ceritakan kepada kami mengapa kau bisa sampai ke tempat ini key. tempat ini sangat jauh dari kota" sambung jack.

aku pun tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban lalu memulai untuk bercerita.

"aku dijodohkan oleh ayah dan ibuku namun,aku menolak perjodohan itu. aku hanya tidak suka jika untuk suamiku pun harus pilihan dari mereka. meskipun aku tau mereka hanya ingin yang terbaik untukku tapi tetap saja aku tidak suka dengan cara mereka yang seeanaknya saja untuk menjodohkan diriku dengan pria yang tak kukenal. setelah itu terjadi perkelahian antara kami, hingga ayah dan ibuku mengancam akan mengusirku jika aku tidak menurut. tanpa pikir panjang aku memilih untuk meninggalkan rumah dan mengatakan aku tidak akan pernah ingin pulang. aku menaiki bus hingga ternyata aku turun pada pemberhentian terakhir. aku berjalan kaki cukup jauh selama empat jam hingga aku bertemu dengan vazco dan sampailah aku disini" ceritaku panjang lebar.

"memang dari mana asalmu" jack kembali bertanya.

"aku dari Bergamo" jawabku singkat.

"apa?! sejauh itukah kau meninggalkan rumahmu" pekik kenan dengan wajahnya yang terlihat terkejut.

"aku sendiri tidak sadar jika aku sudah berjalan sejauh itu kenan"

tiba-tiba saja vazco bersuara dengan nada yang sangat dingin "dan sikap bodohmu itu membuat semua orang susah"

"terimakasih kau su..,-"

"kenan,jack urusi dia, beri dia makanan dan.. suruh ia ganti bajunya" ucap vazco sambil melenggang pergi dan menatap tajam ke arahku.

perkataan vazco itu membuatku merasa malu, aku sekarang yakin jika kamar itu adalah miliknya dan pakaian yang kugunakan itu juga miliknya.

"dia memang seperti itu key, kau tak perlu menganggapnya serius dia sebenarnya sangat baik" kenan berusaha membuat ku tenang.

"baiklah sekarang ayo ikut aku,pasti kau lapar kan?" tambah kenan.

aku tersenyum,"kau sangat pintar menebak kenan hehe" lanjutku dengan tertawa kecil yang disusuli tawaan kenan.

❤❤❤❤❤

Please give me vote and comment:)

*Sekali lagi maklumin ya kalo cara penulisanku kurang baik hehe namanya juga masih permula😄

happy reading all❤

Yolla Cahya Pramesti

3 September 2018(18:37)

•Next to Part 3•

The Boss MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang