PFF || part 4

28 2 2
                                    

Faiz mengigit bibir bagian dalamnya, menarik nafas dalam-dalam dan berbalik melihat wanita di belakangnya

Dengan cengiran khas miliknya, faiz memejamkan matanya dan berkata "bukan bu, saya itu ninja yang di kirim oleh tuhan buat membantu orang yang membutuhkan bantuan"

"Iz, ini tolong bawain kardus punya mbaknya ya" sang pemilik toko segera menunjuk satu kardus yang ada di depannya

Sudah jelas bahwa kardus itu adalah milik perempuan yang sedang bersama faiz

"Iya" faiz berbalik menghindari sang wanita dan segera mengangkat kardus tersebut

"Em, iya kan kamu faiz, ah jangam suka ngayal jadi ninja segala"

"HE!" Tak beda dari tanggapan awal faiz yang sangat menyebalkan

"Wah, ngapain kamu disini? Mau belanja?"

"Yah si ibu, udah jelas nih saya di sini nggak bawa belanjaan nggak bawa uang, dimana belanjanya coba?"

"Lha terus kamu ngapain?" Ucap sang wanita penuh selidik

"Aduh saya sibuk buk, beneran deh buk suwer" faiz mengangkat jari telunjuk dan tengahnya di udara

"Kamu baik-baik saja?"

"Ibu sakit? Mau saya antar ke dokter? Kenapa coba tanya saya gitu, udah jelas saya sehat wal afiat gini, lahir batin malah" oceh faiz, sungguh tak habis fikir dengan kelakuan wanita satu ini, kenal aja enggak.

"saya pamit bu, mau bantu angkatin kardus" faiz berbalik menunggalkan wanita muda tersebut dalam keadaan linglung menatap sosok faiz.

Faiz yang memang di sibukkan dengan barang-barang segera membantu sang pemilik toko.

Tak banyak memang yang sedang dia angkat, hanya beberapa kardus dan tas belanjaan milik sang pembeli.

"iz, bentar lagi malem, kamu mending pulang saja, nanti biar mas-mas yang ngerjain" ucap sang pemilik toko yang memang simpatik dengan keadaan faiz yang harus bekerja dan berekolah.

"iya pak, terimakasih, nanti habis barang terakhir faiz pulang" faiz melanjutkan pekerjaannya, di luar khelia masih setia menunggu faiz yang sedang membawa tas belanjaan berjalan kesana kemari.

Bahkan khelia juga melihat interaksi faiz dengan seorang yang memanggilnya tadi.

💕💕

"yuk balik! Udah puas kan lo mantengin wajah mas arif?" faiz memandang temannya yang sedang duduk anteng di sebuah pagar jalan, rambutnya kini telah di ikat dengan asal dan atasan putihnya telah berganti dengan jaket abu-abu.

"udah! Yuk pulang, ngantuk mau bobok gue" faiz tersenyum menanggapi tingkah temannya yang terkadang memang seperti bayi itu.

"tunggu bentar aku ganti baju!" faiz menunduk memandang dirinya sendiri yang terkesan sangat buruk, bagaimana tidak, keringatnya telah membuat tubuh yang tadinya kering menjadi basah, di tambah lagi dia akan jalan bersama perempuan, meski khelia tak mempermasalahkan hal itu.

"udah sana cepetan!" faiz berbalik ia hendak berbalik tapi di hentikan juga dengan khelia "aku ikut! Aku juga mau pipis" ucapnya sangat frontal.

"yaudah ayuk!" gaiz menunggu gadis itu terjun dari pagar, meski tidak tinggi tapi tetap saja terlihat sulit, apalagi dia masih mengenakan seragam sekolahnya.

"kamar madinya mana?" khalia melihat sekeliling tetapi tak menemukan tempat yang bernama kamar mandi tersebut.

"tu!" faiz menunjuk salah satu tempat pengisian bbm, rencananya sih dia ingin berganti di tempat karyawan tetapi karena khelia ikut, mau tak mau dia juga harus mencarikan kamar mandi untuknya juga.

Princess for faizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang