Prolog

4.9K 492 83
                                    

Suara gesekan sepatu dengan lapangan terdengar nyaring seantero stadion, beberapa atlet masih terus berlatih walau bajunya sudah basah kuyup. Beberapa yang lainnya duduk sambil ngobrol-ngobrol ditemani beberapa makanan ringan.

Fajar, memulai gosip hari ini, "Eh! Katanya adek-adek barunya pada cakep-cakep yakk?"

"Cakep gimana, Jar?" sahut Ginting yang baru menyudahi latihannya. "Jo, oper minum gua dong!"

"Yaaa cakep! Pokoknya liat aja ntar sore katanya bakalan ada pengenalan atlet baru."

"Tangkep nih!" dengan tingkat akurasi yang pas, Jojo melempar botol minum Ginting tepat di tangannya.

"Heleh, Fajar didenger. Semua cewek mah cakep menurut dia," Rian menyahut.

"Duh kali ini gua seriusan!"

"Iya Jar, iya." Jojo memutar-mutar botol minumnya. "Yok san, Flip bottle challange!"

Fajar berdecak, "Taruhan aja! Sampe beneran cakep, lo semua yang cowok harus cium ketek gua!"

"Dih ogah, bau kambing."

Coach Herry menginterupsi, meminta semuanya untuk memperhatikan komandonya, "Terima kasih untuk kerja kerasnya hari ini! Setelah ini kalian boleh istirahat dan kembali ke asrama. Tepat jam 3 semuanya udah kumpul lagi disini. Hari ini akan ada pengenalan beberapa atlet baru di pelatnas ini."

Fajar mengangkat tangannya, meminta izin untuk bertanya.

"Ada yang mau ditanyakan, Fajar?"

"Cakep-cakep kan koh? Mereka pada gak percaya."

Rian mengusap wajahnya, "Ya allah Jar, Udah udah lagi."

"Heleh-heleh, ya sudah semuanya boleh meninggalkan lokasi."

Dengan satu perintah, semua atlet berbondong-bondong kembali ke kamarnya masing-masing. Mempersiapkan diri, tenaga, dan mental untuk melanjutkan latihan sesi sore.

***

Jam sudah menunjukan pukul 3 lewat 10, para atlet sudah berbaris rapi di tempatnya masing-masing. Pelatih berdiri dihadapan mereka bersama beberapa atlet baru yang akan memulai karirnya di pelatnas ini. 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Semuanya mengenakan seragam pelatnas yang masih baru.

Fajar berbisik pada Jojo yang berdiri tepat disebelahnya, "yang rambutnya dikuncir cakep. Apa kan gue bilang?"

Jojo hanya melirik Fajar, kemudian matanya kembali fokus pada satu orang cewek yang rambutnya diurai panjang. Poninya dijepit dengan sangat manis. Cewek itu terlihat sangat canggung berada di lingkungan baru.

Di baju cewek itu tertulis nama Calista J membuat Jojo melirik nama yang tertulis di dadanya, Christie J. Setelah menyadarinya, Jojo terkekeh pelan. Nama kita mirip loh dek.

Tibalah saat dimana cewek itu akan memperkenalkan dirinya. Jojo berdebar, entah apa yang menyerangnya, yang pasti bibirnya tak bisa menolak untuk tersenyum ketika cewek itu mulai membuka suaranya. Suaranya lucu!

"Nama saya Jenny Calista. Bisa dipanggil sesukanya. Usia 18 tahun. Mohon bantuannya kakak-kakak semua." Cewek itu menyelesaikan perkenalannya dengan sekali tarikan napas. Membuat senyum Jojo semakin melebar lagi.

"Duh senyam-senyum kenapa nih, abang Jojo?" Ginting di sebelah kanannya menyenggol bahu Jojo pelan.

Jenny menyadari tatapan itu, dia kenal bahkan sangat kenal. Selama berada di cabang junior, Jonatan Christie lah salah satu idolanya. Melihat Jojo terkekeh pelan, rona merah di pipinya tak lagi bisa ditahan.

Jenny menunduk, tangannya meremas celana training yonex berwarna biru miliknya.

"Kenapa Jen?" bisik Rina disebelahnya.

"Enggak apa-apa kok," Jenny kembali mengangkat kepalanya. Memperhatikan pelatih yang kini mulai berpidato tentang segala hal yang perlu diketahui untuk anak-anak baru.

Fokus Jenny terpecah. Pandangannya tertuju kepada pelatih, tapi di sudut matanya ia menangkap mata itu terus memperhatikannya.

Ketika Jenny memberanikan diri untuk membalas tatapan itu. Jantungnya dibuat semakin berdetak cepat, kala senyum lebar Jojo menyapanya untuk pertama kalinya.

Duh kak Jo!

VOIR | Jonatan ChristieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang