Semenjak penutupan telepon sepihak darinya, Jenny tak lagi mendapat telepon atau chat random yang biasa Jojo berikan padanya.
Awalnya Jenny tak terlalu ambil pusing dengan masalah ini, karena permasalahannya ada pada Jojo bukan dirinya.
Tapi lama kelamaan Jenny jadi merasa bersalah, dan sempat terlintas niat untuk meminta maaf.
Tak lama dari itu ia mengurungkan niatnya, ini bukan salah Jenny.
"Enggak, gak. Kak Jojo yang mulai duluan kenapa aku yang minta maaf, lagian kan gengsi." ucap Jenny pada dirinya sendiri.
Dan semenjak dirinya dipasangkan dengan Kevin, Jenny semakin akrab dengan Kevin, apalagi dengan sikap Kevin yang memang baik namun terkesan usil yang dengan mudahnya membuat mereka lebih dekat.
Jam menunjukkan pukul 13.00, sudah waktunya ia kembali berlatih, karena sebentar lagi ia akan menghadapi turnamen pertamanya sebagai pasangan ganda campuran dengan seorang Kevin Sanjaya.
***
"Smash Jen!"
Smashan terakhir dari Jenny pun mengakhiri latihan pada hari ini.
"Good Job, Jen." seru Kevin seraya mengangkat tangannya untuk bertos ria bersama Jenny.
Latihan lamanya tadi membuat Jenny sangat lelah sehingga merebahkan kakiny di pinggir lapangan, diikuti dengan Kevin yang ikut duduk disampingnya.
Ada saja kelakuan yang dilakukan Kevin untuk menjahilinya, entah menyebunyikan minum Jenny atau apapun itu.
"Kak Kevin! Minum aku siniin!"
Kevin pura-pura memasang wajah planga plongonya bertingkah seakaan ia tidak tau apa yang terjadi.
"Aku tau Kak Kevin! Ih iseng amat sih!" ucap Jenny seraya mencubit keras tangan Kevin.
"Aaaaampun Jen! Ini ini minumnya!"
"Tuhkan! Dasar kebiasaan!"
"Hehe, abis lucu." ucap Kevin sambil nyengir.
"Kak main gagaruda yok." ucap Jenny random.
"Hah?"
"Iya ayok,"
"Hah?"
"Hih! Hah hah mulu kayak tukang keong."
"Lo random amat sih Jen," ucap Kevin. Kadang dia gangerti sama Jenny yang suka ngajak main random banget. Waktu itu ngajak main ampar ampar pisang, terus Pak polisi, adu ayam, dan lainnya. Kevin gangerti lagi!
Tapi ia tetap saja menurutkan apa kata Jenny.
"Yok, gagaruda pasang berapa!"
***
Melihat pemandangan itu membuat Jojo sangat kesal. Jenny memang dekat dengan semuanya tapi entah kenapa ketika ia melihat Jenny dengan Kevin rasanya berbeda.
Ginting yang memperhatikan raut wajah Jojo mengerti bahwa temannya ini suka sama Jenny, dan jelas saja pemandangan Jenny dan Kevin yang asyik tertawa itu membuat Jojo kesal seperti itu.
"Jo,joo.. mangkanya kalo suka tuh ngomong! Ini pake acara diem-dieman, cemburu-cemburuan,"
"Nih ya Jo, kalo suka tuh bilang aja dari awal! Kayak gini nih kelamaan ngegantungin anak orang, giliran dia sama yang lain aja, cemburu. Padahal mah salah lo yang gamau bilang deluan. Ya kalo kaya gini mah, lo gaada hak jo mau cemburu, emang dia siapa lo yaaa," ucap ginting diakhiri dengan nada meledek.
Jojo menatap sengit Ginting, ginting hanya cengegesan melihat Jojo yang kekesalannya itu semakin bertambah saat ginting mengatakan itu.
Sambil memandang ke arah sana lagi, ginting berucap kepada Jojo,
"Tuh ada kesempatan, sana ngobrol berdua." Ginting berucap sambil mendorong tubuh Jojo untuk begerak kearah sana.
Jojo berdiri, berjalan kearah Jenny yang kini tengah duduk sendiri.
"Jen,"
Jenny yang kenal akan suara itu, suara orang yang sudah hampir sebulan tidak berbicara kepadanya.
Jenny mendangak, mencoba untuk berekspresi sebiasa mungkin seolah tidak terjadi masalah apa-apa terhadap mereka. Sambil tersenyum Jenny berucap, "Kenapa kak?"
Jojo bingung. Kenapa Jenny terlihat biasa saja. Malah dirinya yang grogi saat ini.
"Eh, ini, hm..anu.." Jojo menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung harus mengucapkan apa.
Matanya melihat kearah sekitar Jenny dan menemukan koin lima ratusan yang berada dibelakang Jenny,
"o-oh! Itu uang aku ketinggalan!" Ucap Jojo sambil mengambil uang 500an itu.
"Bye Jen," Jojo langsung lari setelah mengucapkan itu. Ia merutuki kebodohannya sendiri. Hampir sebulan tidak berbicara dengan Jenny membuatnya jadi grogi setengah mati, apalagi melihat raut wajah Jenny yang santai, seolah tak terjadi apa-apa.
Jenny bingung.
Orang yang sedari tadi mengintip mereka berdua pun juga bingung, lalu menepuk jidatnya pelan lalu menggeleng-gelengkan kepalanya karena melihat kelakuan temannya yang aneh itu.
"Goblok," ucap ginting.
***
Update lagi hehehe. Ini buat yang mau baca ajaa ko. Maaf ya updatenya lama. Semoga suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
VOIR | Jonatan Christie
Fiksi PenggemarJenny Calista, atlet bulutangkis yang tahun ini dapat mewujudkan harapannya untuk dapat bergabung ke dalam pelatnas bertemu dengan idolanya, Jonatan Christie. Seorang atlet badminton kenamaan Indonesia, yang memiliki segudang prestasi baik di dalam...