Sun For the Moon 6

1.1K 143 2
                                    


Manik biru itu menatap hampa hamparan sawah kering di depan, daun padi mulai menguning hampir mati, kanal-kanal hampir kering, dan hujan tak kunjung turun hampir lima bulan lamanya. Bola mata Naruto bergulir, iba melihat para Petani yang menatap kedatangan Sang Tuan penuh harap, ia kemudian menatap sayu Sasuke, Sasuke pasti tengah berpikir keras.

Naruto menapaki bibir sawah sedikit menjauh dari keramaian, setelah dirasa cukup, gadis itu berjongkok di sisi sawah yang memiliki sedikit air. Kimono berbahan sutra terbaik itu disingsing menampakkan kulit seputih pualam yang khas, tangan putih itu diulur perlahan menggapai air berlumpur. Naruto memejamkan mata, mulai merapal mantra tanpa sepengetahuan siapa pun.

"Sedikit mengubah takdir tak apa."

.

.

Naruto menyukai tempat ramai, dan Sasuke selalu membawanya ke tempat banyak orang, seperti sekarang mereka berkeliling Desa Sobi hanya berdua. Antrian panjang penduduk di depan sumur, jalan kering berdebu, sepertinya mereka harus mulai terbiasa untuk itu. Baik Naruto maupun Sasuke sama-sama menatap hal itu pilu.

Hahh..

Helaan napas panjang, membuat Naruto menatap Sasuke yang memijat pangkal hidupnya dengan ekspresi tak terbaca.

"Semua cara dan ritual telah dilakukan warga desa, tapi semuanya tetap tidak berguna," Sasuke berujar memulai pembicaraan.

"Tunggulah sebentar, aku yakin Sang Dewi tidak akan membiarkan kerja keras kalian sia-sia."

"Aku harap begitu, jika tidak aku terpaksa memindahkan warga desa ke wilayah lainnya," jelas Sasuke kemudian.

"Aku bisa jamin itu."

.

"Ah...sepertinya bintang tertutup kabut malam ini." Ungkapan kecewa namun bibir gadis itu menampilkan senyuman.

Gadis itu berdiri di teras rumah, seperti malam-malam sebelumnya ia akan melihat bintang sebelum tidur. Kebiasaan lama memang susah dihilangkan. Mendongak sekian lama melihat awan hitam yang kian menebal, derap langkah kian mendekat membuat gadis itu menengok ke arah samping, tempat suara itu datang.

"Selamat malam Nona. Nona diminta tuan untuk lekas tidur," ujar Hayate, samurai suruhan Sasuke memberitahu. "Tuan sedang menemui tetua desa, Nona diminta tidak menunggu," pungkas Hayate lagi.

Bergeming, Naruto terdiam cukup lama untuk merespon ucapan Hayate, gadis itu berucap setelah sepuluh detik berikutnya.

"Aku akan tidur jika aku mengantuk, dan sekarang aku belum mengantuk," jawab Naruto tersenyum, tapi entah kenapa terlihat mengerikan dimata Hayate.

•••

DRABBLE SfN (Short Story) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang