Status 14

1K 132 6
                                    

Pukul 12 tepat, satu persatu karyawan mulai merapikan meja sebelum ditinggal istirahat, Naruto yang baru saja dari ruangan Sasuke menghela napas ia menuju bilik miliknya untuk melanjutkan pekerjaan.

"Ayo." Sasame tiba-tiba menyeru padanya.

"Hah, kemana?" Raut wajah Naruto layaknya orang linglung menatap temannya.

"Jam istirahant Naruto. Tentu saja makan."

Wanita itu menggaruk ujung pelipis, perutnya sedikit lapar tapi ada hal lebih penting. "Aku rasa, aku akan melewatkan makan siang hari ini," ujarnya ragu.

"Ingin aku belikan sesuatu, kau harus mengisi perut Naruto. Pikirkan juga kesehatanmu," nasehat Sasame khawatir, belum lagi kantung mata Naruto yang tidak enak dipandang, Sasame takut temannya jadi zombie dalam beberapa hari.

Naruto pun memutuskan untuk menitip roti dan jus jeruk, benar ujar Sasame dia bahkan tak makan dengan teratur dalam beberapa hari belakangan. Baru sekitar lima menit sepeninggal Sasame tenggorokannya terasa kering, ia bendesah lelah karena botol minumannya kosong, ia terpaksa beranjak menuju pantry untuk membuat secangkir teh.

"Uzumaki-san." Tiba di pantry ia dikejutkan oleh Tsunade, wanita itu terlihat membawa segelas kopi yang masih mengepul.

"Ah. Senju-san, anda tidak istirahat bersama yang lain?" Naruto sedikit kaku, bagaimanapun ia tak cukup akrab dengan Tsunade, wanita itu pun terkenal tegas.

"Bocah itu tak membiarkanku istirahat, Sasuke memberikan banyak pekerjaan di awal tahun." Naruto diam-diam berseru setuju pada pernyataan Tsunade, ia bahkan dibuat tak bisa tidur.

"Wajahmu terlihat pucat Uzumaki, kau sakit?"

"Tidak, tidak. Ini mungkin karena aku lupa memakai lipstik," ucapnya beralasan.

Setelahnya Tsunade hanya membalas dengan gumaman sebelum wanita itu keluar pantry, dan Naruto melanjutkan niatnya yang tertunda.

Drrtt...

"Apa lagi sekarang?" gumam Naruto melihat panggilan Sasuke dilayar ponsel.

"Halo."

"Dimana?"

"Pantry, aku sedang membuat teh." Naruto duduk sambil melihat jendela besar, sementara kuping mendengarkan suara Sasuke.

"Naru, keruanganku sekarang."

"Sasuke aku tidak bisa–".

"Aku akan mengerjakan setengahnya, sekarang datang keruanganku."

"Naruto."

"Baiklah."

Naruto sudah terbiasa menghadapi Sasuke, pria itu memang seenaknya, hal sering membuatnya jengkel dengan sifat pemaksa. Naruto berbalik setelah memutuskan panggilan, dan ia kembali dikejutkan kali ini oleh Sakura, perempuan itu tampak mematung diambang pintu. Naruto cepat-cepat mengambil gelas ia sedang malas berurusan dengan senior menyebalkan itu, ia berlalu cepat meninggalkan Sakura yang masih terdiam.

"Ada apa dengannya?"

DRABBLE SfN (Short Story) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang