Status 13

997 133 3
                                    

"Naruto, kau dipanggil Tuan Sasuke ke ruangannya."

"Tch."

"Fftt."

"Terimakasih, Sasame." Naruto berucap namun masih tak beranjak dari kursi, pula tak menghiraukan suara-suara dari bilik Sakura.

"Naruto, Tuan Sasuke ingin kau menemuinya secepatnya."

"Aku bahkan baru keluar dari ruangannya dua jam yang lalu, astaga."

Dan Sasame hanya berlalu seraya meringis tanpa mendengarkan keluhan temannya, jika dia diposisi Naruto pasti akan melakukan hal yang sama.

"Sebenarnya apa yang dimau pria itu?" Naruto menggulung ulang rambutnya yang terasa longgar sebelum menemui Sasuke, belum selesai pekerjaan satu ditambah pekerjaan lain lagi. Waktu 24 jam tak cukup ia hampir lembur tiap malam.

"Aku ingin kita bersikap profesional di kantor."

Teringat perkataannya beberapa hari yang lalu ia menduga itu sebab prilaku Sasuke sekarang, Naruto mengamati kantung mata di layar ponsel rambut sedikit kasar, ah ia belum keramas dua hari, ia tidak boleh menjilat ludah sendiri, Sasuke bisa besar kepala jika ia menyerah begitu cepat.

.

.

.

Hening...

Wajah Naruto sudah berkerut masam, ia melihat arloji 20 menitnya terbuang percuma dengan hanya menunggu Sasuke berbicara, seperti orang idiot. Ia bahkan menghentakkan hak sepatu agar pria itu paham, bergeming pria itu bahkan sibuk dengan ponsel seakan benda tersebut lebih menarik dari dirinya.

"Bicaralah aku tidak suka kau diam." Sasuke berkata tanpa beban.

"Apa yang harus aku bicarakan Sasuke-sama, kau yang memintaku kemari." Bibir Naruto berkedut karena kesal, semakin hari kelakuan Sasuke semakin jadi.

"Katakan apapun, tentang pekerjaan–"

"Aku sudah membahasnya setiap hari di rumah," potong Naruto berujar ketus.

"Atau keputusanmu untuk berhenti bekerja dan menikah."

Kelopak mata Naruto menyipit, mulutnya terkatup rapat tak ingin membalas kalimat Sasuke kali ini. Ia mendengkus waktunya memang terbuang percuma, ia berdiri dari kursi bersiap untuk keluar.

"Tunggu."

"Apa lagi sekarang?"

"Jangan kemana-mana sebentar lagi istirahat aku ingin makan siang bersamamu."

"Tugasku masih banyak Sasuke, aku tidak ingin pulang pagi lagi kali ini," balas Naruto jujur, ia sudah cukup lelah tiga hari berturut-turut pulang diatas jam 12. "Lagipula aku belum lapar."

Naruto tidak tahu kenapa Sasuke menatapnya lama setelah ia mengatakan kalimat keluhannya barusan, ia pun berusaha mengabaikan dengan berlalu dari ruangan Sasuke, ia jadi tak nyaman apa ia mengatakan hal yang salah.




DRABBLE SfN (Short Story) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang