Sun For the Moon 4

1.4K 164 2
                                    

Dua bulan, waktu sangat singkat baginya, tapi kali ini waktu yang singkat itu begitu terasa. Naruto berdiri di bawah pohon raksasa begitu besar hingga mampu memayungi pohon-pohon di sekitarnya, langit tampak mendung, kepala gadis itu mendongak bersamaan datangnya suara ringkikan kuda di belakangnya.

"Untuk apa kau kemari? Kita harus pulang!"

Naruto berbalik menatap pria itu, tatapan mengintimidasi tak membuat wajah lembutnya luntur. Gadis itu semakin cantik saat mengenakan Kimono biru tua dengan lambang Uchiha di punggungnya, rambut pirang cerah itu digelung membuat Naruto tampak anggun. Gadis itu melangkah maju melewati kuda, pria itu dibuat bingung oleh tindakan Naruto.

"Kenapa kau tidak naik?" tanyanya membuat langkah Naruto terhenti.

"Ne..Sasuke aku tidak bisa naik kuda dengan pakaian ini," jawab Naruto dengan intonasi yang sama, sampai Sasuke heran kenapa Naruto bisa mempertahankan ekspresi lembut hampir disemua situasi.

Pada akhirnya Sasuke yang mengalah, pria itu turun dari kuda dan menghampiri Naruto. Mereka jalan beriringan, dengan tangan kiri Sasuke memang tali kekang kuda dan tangan kanannya menggenggam tangan Naruto.

.

.

.

Pasar begitu ramai, teriakan pedagang dan hilir mudik pembeli menjadi pemandangan menarik bagi Naruto, gadis itu memasuki jalan cukup besar menuju pedagang buah tempat biasa ia membeli jeruk dan apel. Jari-jari tangan Naruto meremat keranjang bambu, hari ini dia memberanikan diri pergi tanpa ditemani Sasuke dan pelayan, gadis itu masih tetap menampilkan senyum lembutnya, hingga sampai ia di tempat yang dituju.

"Buah Nona?"

Penjual bertubuh tambun dengan janggut tipis itu tersenyum sumringah. Matanya berkilau cerah melihat calon pembeli pertamanya pagi ini, ditambah buntalan koin cukup besar yang Naruto bawa, dia berharap gadis itu menghabiskan koin-koin itu di tokonya.

Naruto mengangguk, gadis itu mulai mendekati keranjang-keranjang besar penuh buah berbagai jenis, meneguk ludah, Naruto hampir menjilat bibir melihat apel ranum di keranjang, belum lagi aroma jeruk yang menguar membuat Naruto ingin melahap kedua buah itu detik ini juga. Tidak ingin menunggu lebih lama Naruto segera memilih buah dan memasukkan ke dalam keranjang miliknya.

"Berapa semua ini Paman?" tanya Naruto seraya menunjuk keranjang penuh buah miliknya.

"Dua keping emas dan satu keping perak."

"Anda yakin bisa membawanya Nona? Saya bisa membawakannya ke tempat Nona." Pedagang itu menawarkan diri, tak yakin melihat tubuh kecil Nona itu membawa se keranjang penuh buah.

"Tidak perlu paman, saya bisa membawanya," tolak halus Naruto, ia memberikan dua keping emas dan perak pada pedagang itu.

Tap...

"Sepertinya kita mendapat barang bagus hari ini."

Naruto melihat lengannya yang digenggam tangan asing, gadis itu menampilkan raut bingung.

"Lepaskan tangan saya Tuan," pintanya dengan nada lembut, ia melihat sekitar baik pedagang atau pembeli terlihat menyingkir dengan mimik takut.

"Kulit putih, rambut pirang. Aku baru pertama kali melihatnya, dia akan mahal," tukas pria itu berseru.

Raut wajah pria itu terlihat menjijikkan, bau asam dan anyir tubuh pria itu mengganggu hidung Naruto.

Brak..

Tubuh Naruto terhuyung bersamaan dengan terpelantinya tubuh besar pria yang berusaha membawanya. Gadis itu menatap pria itu yang terkapar di tanah kering jalan.

DRABBLE SfN (Short Story) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang