Status 9

1.2K 167 6
                                    

Bugh..

Kakashi terkapar di lantai setelah menerima pukulan telak dari Naruto, bibirnya berdenyut ah.. Sepertinya bibirnya pecah.

"Apa maksud Paman, kau membuatku khawatir dengan memberi kabar seperti itu!" ucap Naruto kian meninggi di setiap katanya.

Oh ya ampun, Naruto merasa bodoh ia telah khawatir pada orang yang kelewat sehat, seharusnya ia sadar penyakit pun enggan menghinggapi Pamannya.

"Paman hanya ingin kau pulang. Seperti perintah ayahmu." Kakashi tak menyangka rencananya bisa terungkap begitu cepat, ia terlalu meremehkan Naruto.

"Tidak akan, aku akan pergi sekarang." Tepat di langkah kedua semua pintu tertutup rapat, gigi Naruto bergemeretak kesal ia berbalik untuk melihat sang Paman dengan wajah datarnya.

"Paman!"

"Tinggal atau besok identitas mu tersebar. Belajar jadi Namikaze mulai dari sekarang, menjadi budak di perusahanmu sendiri, itu pemikiran konyol, Naruto." Tidak ada lagi sosok hangat Kakashi, yang Naruto lihat di depannya hanya orang asing, seorang pria dingin yang suka memaksakan kehendak.

"Ak-"

"Ada apa ini?" Seru suara dari belakang Naruto.

Sasuke melihat ke sekitar ruang tamu yang dipenuhi penjaga. Heran ditambah keheningan yang ada sejak ia datang.

"Ada apa ini, Kakashi, Naruto?"

"Ini bukan urusan mu Sasuke."

"Tentu saja ini menjadi urusanku," sambar Sasuke cepat. "Jika itu menyangkut Naruto itu otomatis urusanku. Dia calon istriku ingat."

Mungkin jika dalam keadaan lebih santai Naruto akan tersenyum lebar mendengarnya, ia selalu kagum dengan Sasuke yang bisa mematahkan argumen orang lain.

"Jadi? Atau mungkin Naruto bisa menceritakannya nanti." Sudah Naruto bilang jika urat malu Sasuke itu sudah putus, buktinya sekarang pria itu seenaknya memeluk tak menghiraukan lirikan tajam Kakashi.

"Kita perlu bicara," ucap Kakashi pada Sasuke.

"Di sini?"

"Ikut aku," ujar Kakashi lagi mendahului.

"Suke lepas, kau membuatku malu."

"Tidak ada yang melihat Honey."

"Bodoh, ikuti saja Paman," maki Naruto menyentak lengan Sasuke. Amarahnya berubah dalam sekejap gara-gara Sasuke.

"Tunggu aku, kita pulang bersama."


DRABBLE SfN (Short Story) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang