Blue

3K 273 3
                                    

Gigi beradu penuh rasa kekesalan, bahu dan kuping wanita itu mengapit benda persegi seraya memindahkan gelas-gelas bekas kopi ke atas nampan, hidung Naruto mendengkus mendengar kalimat lawan bicaranya di seberang.  Tangannya kemudian teracung memanggil Tenten dengan isyarat, konsentrasinya terpecah karena kalimat lawan bicara.

"Aku bisa pulang sendiri," Kalimat penuh penolakan terdengar. "Kau pulang saja dulu, aku akan naik bus berikutnya."

"..."

"Ada Tenten bersama ku," tutur Naruto beralasan.

"..."

Uchiha Naruto, hampir membanting gelas karena sikap bebal Sasuke, perempuan itu membuang napas panjang ia memijit kening melihat mobil hitam yang berhenti tepat di depan kedai nya. Demi mendiang Papa Minato yang cerewet nya minta ampun, Naruto hampir malu mengakui pria kumal yang menghampirinya sekarang sebagai suami, rambut yang biasanya tertata rapih terlihat semerawut. Naruto memencet hidung bau keringat Sasuke bahkan tercium dari jarak dua meter.

"Uchiha Sasuke, berapa hari kau tidak mandi? Aku seperti melihat tunawisma dengan wajah mesum di depanku," ucap Naruto menusuk ulu hati Sasuke.

"Ugh.. Aku merindukan istri ku, kau semakin cantik setiap harinya," ucap Sasuke tidak nyambung. Wajah Naruto merah padam karena kesal, ia ingin pingsan mencium aroma prianya.

"Seharusnya kau pulang terlebih dahulu, apa-apaan kantung mata itu, aku tahu kau kelelahan jadi menyuruh mu untuk pulang," jelas setengah memaki Naruto.

"Aku perlu seseorang untuk menggosokkan panggung ku, tapi jika kau memperbolehkan wanita lain melakukannya aku akan pulang tanpa membawamu."

"Jangan macam-macam Uchiha Sasuke, atau katakan selamat tinggal pada adik mu itu."

"Ha'i...ha'i... Aku hanya bercanda," Sasuke menarik hidung istrinya gemas, bisa-bisa ia diburu orang-orang Uzumaki jika itu terjadi, Sasuke tidak siap mati muda.

"Aku akan menunggu, di sini," timpal pria itu lagi, menunggu Naruto bersiap-siap.

DRABBLE SfN (Short Story) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang