Sun For the Moon 14

981 138 3
                                    

Dahi.

Hidung.

Pipi kiri.

Pipi kanan.

Dagu.

Manik kelam Sasuke menyorot tajam mencari keraguan dari keping biru yang sering membiusnya, nihil, Sasuke tidak bisa membaca emosi dari tatapan Naruto, selalu seperti ini rutuk Sasuke. Keduanya lalu terpejam ketika Sasuke mulai memagut benda lunak tak bertulang, napas Naruto memburu merasakan sensasi aneh yang belum pernah ia rasakan, yang ia lakukan hanya membalas sebisanya. Jari-jari gadis itu meremas futon, obi nya mulai terasa melonggar. Ah... Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang.

.

.

.

"Aku baru tahu kau memiliki tato di tubuhmu." Telunjuk Sasuke meraba tato rubah di atas pinggul Naruto.

Begitu indah, Sasuke belum pernah melihat tato seindah itu sebelumnya.

"Kau juga punya." Tunjuk Naruto polos pada bekas luka di perut Sasuke.

Sasuke mendesah lelah melihat kepolosan Naruto pria itu mencubit hidung gadisnya gemas.

"Itu berbeda baka-onna."

Wajah Naruto merengut mendengar ejekan Sasuke, gadis itu memukul bahu kanan pria itu melampiaskan kekesalan. Alhasil Sasuke meringis kesakitan, pria itu berusaha keras menjauhkan kepalan tangan Naruto dari lukanya.

"Rasakan!... Rasakan!" pukul Naruto dengan beringas.

"Dobe! Astaga perban nya lepas."

Dan malam itu kamar kecil Naruto terdengar ramai oleh sepasang kekasih yang saling adu mulut.

DRABBLE SfN (Short Story) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang