Status 3

1.4K 179 4
                                    

"Engh..."

Sapphire itu terbuka perlahan, pupil Naruto mengecil melihat cahaya terang menyorot tepat ke matanya, gadis itu memicing melihat langit yang begitu terang.

"Jam berapa sekarang?" Gadis itu bertanya dengan suara serak, kepala kuning itu menengok ke sisi lain. Pukul sepuluh dan ia baru saja bangun.

Ia mengubah posisi, kedua lengan itu bertumpu pada kasur berusaha tuk duduk, kepalanya terasa berdenyut efek dari minuman semalam. Lama terdiam Naruto berusaha mengumpulkan kesadaran, ia melihat punggung tangannya yang lecet entah karena apa.

"Aku tidak mengingat apapun." Walau berusaha mengingat kejadian semalam ia tetap tidak bisa, yang ada kepalanya akan tambah pusing.

Ia menyingkap selimut Naruto melihat sayu piyama yang ia kenakan, pasti Sasuke pikir Naruto menebak siapa lagi yang mau repot-repot mengurusi gadis sepertinya. Jika diingat lagi sudah berhari-hari ia tidak bertemu Sasuke, matanya kemudian tertuju pada secarik kertas di atas nakas. Alisnya terangkat melihat kalimat perintah yang tertera.

"Jika kau bangun hubungi aku."

"Dasar bossy." Walau begitu Naruto tetap menuruti perintah itu, ia mengambil ponsel yang berada tak jauh dari tempat kertas tadi.

.

.

Bosan, Naruto mengetuk-ngetuk ujung sepatunya berusaha mengusir kebosanan, beberapa kali ia melihat pagar rumah berharap orang yang ditunggu datang. Gadis itu bertopang dagu, taman minimalis yang ia buat dua bulan yang lalu cukup membuatnya terhibur, Naruto berencana membuat separuh halaman kecilnya untuk taman bunga, agar ia bisa bersantai di akhir pekan tanpa harus ke taman kota.

Tin.. Tin..

Suara klakson mobil membuatnya kembali mengalihkan perhatian ke arah pagar, rupanya Sasuke telah sampai pria itu keluar dari mobil dan berdiri diluar pagar. Kontan saja Naruto berdiri dan menghampiri kekasihnya itu.

"Kau tampak mengerikan," ucap jujur Naruto memberitahu, penampilan pria itu tampak lusuh tidak seperti biasanya.

"Katakan itu pada perempuan mabuk tadi malam, memangnya karena siapa aku seperti ini," balas Sasuke membungkam Naruto.

Bibir Naruto terkatup rapat, apa memang separah itu pikirnya. Tubuh gadis itu terhuyung menghantam dada bidang Sasuke, sepersekian detik sepasang lengan kokoh itu telah melingkar erat di pinggangnya.

"I-ini tempat umum bodoh, seseorang bisa melihat kita."

"Memangnya kenapa? Kita tidak mengganggu tetangga." Jawaban Sasuke membuatnya kesal, pria itu selalu tahu cara mematahkan ucapan.

Sedetik kemudian insting yakuza nya aktif, Naruto dengan kekuatan penuh mencubit pinggang Sasuke agar pelukan-tak-tahu-tempat itu terlepas.

"Bodoh, kita akan terlambat. Kau harus kembali lima puluh dua menit lagi." Naruto mengingatkan, padahal sebelumnya pria itu mendesak nya agar cepat bersiap-siap.

"Duda tidak konsisten."

DRABBLE SfN (Short Story) Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang