mhib 16 : aku takut

7.5K 406 14
                                    

“Katamu cintaku berlebihan. Cemburuku tak beralasan. Membuat dirimu tak nyaman. Maafkan aku sayang. Aku takut, kehilangan dirimu. Aku takut, takut kehilanganmu.”
Aku Takut — Repvblik

***
Kehilangan kamu untuk yang ketiga kalinya, mungkin adalah hukuman mati buatku.
—Fares Dharma—

"Aku sering memaki kamu dengan sebutan Iblis Menyebalkan."

Crystal bersuara saat Fares membantunya terapi berjalan. Ya, kalian tidak salah baca saat melihat Crystal menggunakan kosa kata yang lain dalam menyebut Fares. Itu terjadi sekitar seminggu yang lalu, saat Fares terlihat senang, dan juga Ayah Crystal menegur agar lebih menghargai pada suami. Crystal hanya mendelik dan berkata jika tidak ada alasan untuk Crystal berbuat manis seperti itu pada Fares. Ayah Crystal hanya memelototi anaknya sambil berucap. "Tentu aja ada alasannya. Kalau semisal nanti kamu punya anak, dan anak kamu malah manggil Fares pake sebutan LO gimana? Kan nggak lucu kalau anak kalian bilang, “heh, lo gendong gue dongdi saat umurnya bahkan masih 3 tahun."

Crystal mengelak dan berkata jika itu tidak mungkin. Namun, Ayahnya berkata jika bayi dari umur 1 tahun sudah mulai belajar dari lingkungannya. Dan saat Crystal berkata jika Crystal akan mengubah kosa katanya saat sudah memiliki anak, Ayah memelototinya. Dan sebagai anak yang terpaksa menurut, Crystal menuruti permintaan Ayahnya.

"Emm ..., kapan kamu melakukannya?" tanya Fares sambil membantu Crystal melangkah dengan memegangi tangan Crystal dan melangkah mundur.

Ya, sudah 3 hari ini Crystal melakukan terapi berjalan. Wajarkan saja. Orang yang koma selama seminggu saja suka terjatuh jika berjalan karena kaki mereka terasa lemas. Dan bagi Crystal yang koma 3 bulan, dia butuh jeda terlebih dahulu agar kakinya tidak kaku. Dan sudah 3 hari dia melakukan terapi, namun ternyata prosesnya seperti bayi yang baru lahir. Crystal bahkan sering merasa lelah walaupun hanya berjalan di sekitar koridor saja.

"Setiap waktu. Setiap kamu jadi orang yang mengesalkan." Crystal akhirnya menjawab pertanyaan Fares sebelumnya.

Fares mengerutkan alisnya dengan bingung. "Err ..., dan kenapa aku nggak pernah mendengarnya?"

"Karna aku memaki kamu cuma dalam hati," jawab Crystal, membuat Fares mendelik sambil mendengus geli. Crsystal menghentikan langkahnya, dan berdiri dengan tangan yang berkacak pinggang. "Akui aja. Kamu juga pasti memakiku dalam hati. Kita kan dekat bukan karna dasar suka saling suka," Crystal melanjutkan, membuat Fares kembali mendengus geli. "Apa makian kamu untukku dulu?"

Fares terlihat berpikir. "Em ..., nggak ada," jawabnya sambil mengalihkan pandangan ke arah lain.

Mata Crystal memincing menatap Fares. "Kamu bohong."

Fares membuang napasnya, lalu tersenyum tipis. "Cewek Kampungan." jawabnya kemudian.

"Kapan kamu memakiku kayak gitu?"

"Waktu kamu menjadi perempuan yang gampang di rayu."

Crystal mendelik. "Itu kan cuma akting," kesalnya, lalu kembali mengulurkan tangan pada Fares untuk melanjutkan terapinya. "Aku pikir, kamu akan mengejekku dengan sebutan jalang." Crystal berucap saat mulai berjalan.

Tubuh Fares menegang sejenak, membuat Crystal seketika menghentikan langkahnya, mendongak cepat dan memelototi wajah Fares yang pucat pasi.

"You do?!" pekik Crystal tidak terima, dan menarik tangannya dari genggaman Fares.

"Just once."

"Liar! Kapan kamu melakukannya?"

Fares terlihat ragu untuk menjawab. Namun, melihat wajah Crystal yang memelototi Fares membuat Fares hanya dapat menghela napas pasrah. "Waktu kamu terlalu perhatian memberikan pesan untukku."

"Fuck you!" teriak Crystal dengan mata yang makin melotot. "Aku perhatian aja di sebut kayak begitu? Salah, kalo aku ngasih perhatian yang mana aku lakukan buat kebaikan kamu?!" Crystal memekik kencang. Wajahnya memerah, dan hidungnya kembang kempis akibat marah.

Fares terlihat gusar dan merasa bersalah. "I really am sorry." ucapnya lembut.

Crystal menggeram kesal, lalu berbalik dan berjalan terseret di lorong rumah sakit. Fares yang memang jaraknya masih dekat dengan Crystal, menggenggam tangan Crystal dari belakang, tanpa membalikan tubuh Crystal atau menghadapkan diri pada Crystal. Hanya menggenggam untuk menghentikan langkah Crystal.

"Aku jarang memaki kamu dengan sebutan itu." ucap Fares kemudian.

"Of course you are."

Saat Crystal akan melanjutkan langkahnya, kali ini Fares memberanikan diri menarik pinggang Crystal dan melilitkan tangannya di sekitar perut Crystal, memeluk perempuan itu dari belakang. Tinggi mereka yang agak jauh membuat dagu Fares tertancap di atas kepala Crystal. Helaan napas berat terdengar dari Fares. "Kalau menyebut kamu Jalang Kecil adalah kesalahan fatal, aku rela memohon demi mendapat maaf dari kamu," katanya, lalu kembali mengembuskan napasnya di sana. "Tapi jangan pergi. Jangan tinggalkan aku ..." bisik Fares lirih.

Crystal menelan ludah merasakan betapa hangatnya tubuh Fares merengkuh tubuhnya. Sebenarnya, Crystal tidak tahu apa saja yang menimpa Fares hingga Fares berubah sedemikian rupa. Fares sangat ketakutan jika membuat Crystal marah dan selalu memilah sikap jika sekiranya hal itu membuat Crystal berpotensi sakit hati walaupun dalam unsur bercanda. Seperti apa yang dilakukan Jo waktu itu, saat mengejek jika Crystal terlihat sangat jelek saat memakai pakaian rumah sakit. Dan walaupun Crystal cemberut akibat ejekan Jo yang hanya bercandaan, Fares yang tidak terima segera memelototi Jo dan membekap mulut saudara tirinya itu dengan bantal. Dan saat Fares mengancam sesuatu pada Jo, Jo hanya mendelik. "Ayolah, Res. Gue cuma becanda waktu ngomong begitu sama dia." kata Jo, dan di balas Fares dengan tatapan tajam.

Atau bahkan saat keluarga Fares menekan Crystal untuk memaafkan Fares di masa lalu, Fares selalu meningatkan orangtua Fares dengan panggilan atau ucapan, "Jangan memaksa Crystal. Terserah dia mau apain Fares."

Dan Crystal hanya membalas ucapan orangtua Fares sambil tersenyum dan mengatakan jika Crystal sudah memaafkan anak mereka. Fares terlihat kesal dan langsung mengajak orangtuanya bicara.

Lama berdiri seperti itu, Crystal lalu berbalik, dan mendongak menatap Fares yang juga menunduk untuk menatap Crystal. "Kenapa kamu jadi gini? Kenapa takut banget buat bikin aku marah atau kesal?" tanyanya, dan sukses membuat sorot mata Fares meredup. Crystal kembali menelan ludahnya saat mendapatkan tatapan seperti itu dari Fares. "Kenapa kamu takut aku tinggalin, disaat aku bahkan masih berdiri di hadapan kamu?"

Tangan Fares yang masih berada di pinggang Crystal, salah satunya tetap di sana, sedangkan yang satu tangannya naik dan menangkup sebelah pipi Crystal. Jarak wajah mereka sangat dekat. Mata Fares menyorot manik mata Crystal dengan dalam. "Terlalu banyak dosa yang aku buat di masa lalu. Aku takut, jika kamu dijadikan Tuhan sebagai alat kemarahannya untukku. Kamu sudah dua kali meninggalkan aku. Dan jika kamu meninggalkan aku untuk yang ketiga kalinya, aku nggak tau bakal sehancur apa." bisiknya di depan wajah Crystal.

Seketika, Crystal ingin menangis karena terharu dengan ucapan Fares. Memangnya, siapa Crystal di mata Fares, hingga bisa membuat laki-laki itu hancur? Apa yang dulu Crystal lakukan pada Fares, hanya sebatas perlakuan wanita remaja pada umumnya. Sangat tidak mungkin jika kenangan mereka dapat membuat Fares se-sedih itu. Dan hal itu sukses membuat Crystal meragu.

Namun, secepat datangnya keraguan Crystal, secepat itulah keraguannya pergi saat Fares menghela napas berat, dan berbisik lirih. "Kehilangan kamu untuk yang ketiga kalinya, mungkin adalah hukuman mati buatku."

Dan Crystal benar-benar menangis saat melihat wajah tersiksa Fares.

HUAA FARES😭😭😭NGGAK JADI GUE BIKIN DUDA DEH KAMU😈

Instagram: nrshf.mara.s
Blogger: nurshifasf.blogspot.com
Yt channel: sf ling

My Husband Is a Boss [COLD DEVIL #4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang