Chapter 6

13 5 2
                                    

"Ya! Kalian!" Seru seorang namja.

~Mereka? Mau apa mereka kesini? Eotteohge? ~ batin Hazalea.

"Baekhyun? Mau apa kalian kesini? Ini asrama wanita." Tanya Sanha.

"Kami yang harusnya bertanya. Mau apa kalian kesini pagi-pagi?" Bantah kyungsoo.

"Kami ada urusan! Kalian sendiri sedang apa kesini?" Tegas Mj.

"Ya, kenapa jadi berdebat begini? Eun woo, asrama sedang sunyikan? Jadi biarkan mereka kesini. Mereka itu namja kami!" Winter menjelaskan semua dengan tegas, agar perdebatan tidak berlangsung.

Suasana mendadak hening, akibat penjelasan singkat Winter. Apa "namja kami"? Apa aku tidak salah dengar? Apa maksudnya "namja kami"? Batin Eun woo khawatir.

"Namja?" Jinjin merasa tidak nyaman dengan kata-kata itu.

"Maksudnya 'namja chingu'!" Jelas Hazalea dengan polos. Keempat namja pengurus osis itu langsung terdiam.

~'Namja chingu'? Siapa diantara mereka, pacarnya Harcel? Kenapa Harcel harus berpacaran dengan pria seperti ini? Yang tidak jelas kehidupannya.~ batin Eun woo.

Seketika Eun woo mengingat masa kecilnya dengan Harcel.

~~~

Masalalu,,,
"Eun woo! Kau terlalu tampan menjadi sahabat ku! Rasanya aku tidak akan pacaran, kalau aku punya sahabat setampan dirimu!" Pujian Harcel, yang membuat Eun woo tersenyum. "Sungguh? Gomawo! Kau ini terlalu jujur. Biasanya kau menutupi perasaan mu!" Jawab Eun woo yang merasa malu dengan pujian dari harcel. "Aku akan bersungguh-sungguh menjadi sahabat mu yang baik!" Kata Harcel yang terdengar seperti sebuah janji. " Aku juga! " Balas Eun woo singkat.

~~~

"Mianhae! Kalau aku salah paham. Kami permisi!" Eun woo pun pamit dengan teman-teman nya.

~~~

"Mianhae, jeongmal mianhae!" Hazalea mewakili para saudaranya untuk minta maaf.

"Apa karena mereka kalian begini?" Sehun mulai mengeluarkan emosinya.

"Aissshh,, kenapa kalian jadi emosi begini?" Balas Winter. Ia tidak tahan lagi, karena kata-kata maaf Hazalea tidak dipedulikan. Suasana makin memanas, karena perdebatan mereka seperti perang dimusim kemarau panjang.

"Seharusnya kalian mengerti juga perasaan kami! Ketua osis itu sangat mengganggu, seperti kuman!" Bantah Kyungsoo tajam.

"Kita harus saling mengerti! Jangan seperti ini. Kami juga tidak ada sedikit pun perasaan kepada mereka. Tapi kenapa kalian sensitif?" Balas Autumn.

"YA! HENTIKAN!! AUTUMN! KAJJA!" Teriak Winter. Ia pun menarik tangan Autumn dan menatap Hazalea dengan tajam. Lalu pergi.

~Kenapa tidak kau berikan handphonemu padaku, aku yang akan bicara nantinya!~ batin Winter.

"YA! EUNNI!" Teriak Hazalea, sambil mengejar Autumn dan winter. Harcel hanya menatap mereka dengan tatapan kecewa. Harcel pun melangkahkan kakinya untuk pergi.

~~~

"Daebak! Kau lihat mereka semua dalam masalah besar!" Seru Hyun ri.

"Iya. Ini semua masalah hati. Kemungkinan besar mereka akan mengakhiri hubungannya. Terutama kalau kita ikut terkait!" Jelas So hye panjang lebar.

"Baiklah! Sekarang waktunya mengambil alih posisi!" Gumam Nam hee, sambil memasang senyum tipis.

~~~

"Ya! Nam joon-ssi!" Panggil seorang wanita yang tidak asing bagi Nam joon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya! Nam joon-ssi!" Panggil seorang wanita yang tidak asing bagi Nam joon. Nam joon tidak mempedulikan panggilan tersebut. Dia masih terdiam sambil duduk di kursi taman.

"Ya! Kenapa kau tidak mempedulikan panggilan ku?" Tanya Nam hee, yang duduk di samping Nam joon.

"Untuk apa aku peduli!" Jawab Nam joon tidak peduli.

"Sepertinya ada masalah!" Kata Nam hee. Ia seperti memberi kode, supaya Nam joon mau bercerita.

"Bukan urusan mu!" Tegas Nam joon. Lalu berdiri melangkahkan kakinya untuk menjauhi wanita itu.

"Kau bisa cerita apa saja padaku! Aku akan merahasiakannya. Aku senang jika kau berbagi cerita padaku setiap hari!" Kata-kata itu membuat Nam joon menghentikan langkah kakinya. Ia berbalik dan kembali duduk ditempat semulanya.

"Jeongmal?" Tanya Nam joon meragukan. Nam hee hanya mengangguk.

"Aku sedang dalam masalah besar! Karena Eun woo dan teman-teman anehnya itu. Karena mereka, kami bertengkar. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan!" Cerita Nam joon panjang lebar.

"Kalian pasti salah paham! Sebaiknya, jangan membuat masalah semakin besar. Bagaimana kalau sabtu ini kita keluar? Aku akan meneraktirmu!"

"Sungguh? Baiklah. Tapi aku pasti akan merepotkanmu!" Kata Nam joon melemah.

"Tidak! Kau kan sedang sedih!" Jawab Nam hee dengan senyuman.

"Kajja!"

"Kajja!" Seru Nam joon.

Uncertain LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang