Winter :
Semoga saja masa lalu yang buruk tidak terulang kembali!
Autumn :
Aku tidak ingin masa laluku selalu menghantui otakku!
Harcel:
Masa laluku yang buruk adalah kenanganku yang buruk!
Hazalea:
Siapa yang harus aku salahkan, ketika masa laluku...
Winter kembali keasrama dengan tubuh yang lemas, keringat bercucuran melewati jalur pelipisnya, matanya terlihat sayu, air mata jatuh dengan deras, kini wajahnya dipenuhi air mata dan keringat. Winter berjalan dengan gontai, tangannya meraih pagar, ditariknya pagar itu dengan pelan.
Sesampainya di depan pintu kamar, Winter merasa khawatir. Ia segera berlari ke luar asrama dan menuju pagar. Wanita itu berharap ada yang bisa membantunya.Tak lama Eun woo datang dengan ketiga temannya. Winter merasa khawatir, ketiga saudarinya pergi ntah kemana. Seharusnya mereka di asrama.
"Eun woo-yaa!" Panggil Winter dengan nafas tidak teratur.
"Ye?" Eun woo merasa ada yang aneh dengan wajah Winter yang khawatir.
"Ketiga saudariku tidak ada di asrama!" Keluh Winter seraya menarik nafas dalam, karena nafasnya yang tidak teratur.
"Dimana mereka?" Tanya Empat namja itu.
"Autumn pasti di perpustakaan, Harcel pasti di ruang melukisnya, Hazalea aku tidak tahu," jawab Winter.
"Aku akan mencari Autumn," seru Sanha.
"Aku akan mencari Hazalea," seru MJ.
"Aku akan mencari Harcel," seru Jinjin dan Eun woo bersamaan.
Mata Winter membulat, Winter terkejut dengan perkataan Jinjin dan Eun woo. Tidak hanya Winter Sanha dan MJ juga merasakan hal yang sama. Mata Jinjin dan Eun woo saling bertemu.
"Kenapa kau mengikutiku?" Tanya Jinjin.
"Sudah, tidak masalah. Yang penting cari mereka sekarang," Winter menengahi masalah ini.
Keempat pria itu pun pergi mencari wanita yang nereka sebut.
~~~
"Aku tidak akan peduli, aku akan tidur disini semalaman," Autumn merasa nyaman dengan perpustakaan ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruangan ini sangat mengerikan, ditambah lagi dengan keadaan lampu yang padam. Angin kencang mengayunkan kain yang menutupi jendela, aura sunyi menambah suasana menakutkan, buku-buku tersusun rapi di tempatnya. Sesekali Autumn melirik kanan kirinya, wanita itu berusaha mencari saklar.
Tak lama untuk mencari, akhirnya Autumn menemukan saklarnya tepat di sebelah pintu masuk. Autumn hanya menyalakan 1 lampu. Wanita itu meletakkan badannya di depan rak, hanya untuk mendapatkan sandaran.
Bagi Autumn tidak ada sandaran yang lebih baik selain benda mati yang berdiri di belakangnya, karena mereka tidak akan pergi meninggalkan kita, sedangkan manusia akan pergi dengan cepat. Contoh nya, Baekhyun.
Disaat Autumn melamun dalam pikirannya, sebuah buku jatuh dan menghantam kepalanya. Dengan kesal Autumn mengusap kepalanya berkali-kali. Buku yang telah melukainya itu jatuh tepat di depannya. Buku itu terlihat polos dengan cover buku berwarna putih. Tulisan pertama yang Autumn lihat dari cover buku itu adalah "My Prince" yang artinya Pangeran ku.