Cahpter 9

10 4 0
                                    


"Aku boleh minta tolong?" Tanya Jinjin pada seorang yeoja.

"Tentu. Boleh!" Jawab yeoja itu.

Lalu Jinjin membisikkan permintaan nya ke yeoja itu. Tentu saja yeoja itu mau menerima perminta tolongan dari Jinjin. Karena di sekolah, Eun woo dan teman-teman nya dikenal murid tertampan dan terpintar di sekolah. Bisa jadi disebut pria idaman wanita.

"Baiklah." Jawab yeoja itu, setelah mendengar perintah jinjin.

Yeoja tersebut menuju asrama, kamar tempat empat bersaudara itu tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeoja tersebut menuju asrama, kamar tempat empat bersaudara itu tidur.

"Ya! Winter, Autumn, Harcel, Hazalea. bangun. Banguuun. BANGUUUUUN. BANGUUN!" Teriak seorang yeoja, sambil mengetuk pintu kamar.

Keempat bersaudara itu pun dengan rela keluar dari kamar. "YA! Kau tidak sopan sekali! Kau tidak tahu kalau kami sedang tidur?"

"Mianhae! Tapi aku,,,, aku disuruh Jinjin." Jawab yeoja itu dengan ketakutan. Lalu lari meninggalkan empat bersaudara itu.

Diluar pagar asrama wanita, terlihat Jinjin yang sedang menahan tawa. "Ayo cepat ke sini! Lalu lari pagi, keliling lapangan!" Seru Jinjin dari luar pagar. Suara itu terdengar jelas, walaupun dinding depan asrama terbuat dari kaca.

"Huh?" Teriak Autumn, Harcel, dan Hazalea bersamaan.

"Sudah jalani saja!" Balas Winter.

Dengan keadaan bangun tidur, dan mau tidak mau mereka harus melakukannya. Mereka juga tidak peduli siapa saja yang memperhatikan mereka.

Semua kegiatan rutinitas telah dilaksanakan. Lari pagi bersama Jinjin, membersihkan kamar diawasi Sanha dan Mj. Semua telah selesai.

~~~

"Permisi! Permisi! PERMISI!" Seru Hyun ri dari luar kelas, seperti ingin terlambat masuk kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi! Permisi! PERMISI!" Seru Hyun ri dari luar kelas, seperti ingin terlambat masuk kelas.

"Hhhh,, hhhhhh! Aku ada berita mengejutkan!" Kata Hyun ri, yang masih sesak nafas berlari dari asrama ke kelas.

Jarak antara asrama ke kelas cukup jauh, karena lingkungan sekolah ini yang luas.

"Berita apa? Kenapa kau sampai berlari secepat ini?" Tanya Nam hee, yang sangat penasaran, seraya memberikan sebotol minuman pada Hyun ri

"Jadi,,, kemarin itu Autumn memecahkan vas bunga kaca yang harganya mahal itu. Lalu vas bunga itu vas bunga kesayangan Mr. Suho. Dan bagian terburuk nya adalah,,,,,, Autumn,,, TIDAK DIHUKUM YANG MACAM-MACAM! Bahkan tidak di apa-apakan. Itu tidak ad--"

"Sungguh?" Potong So hye dengan cepat.

"Berhentilah,,,, itu mereka! Datang." Seru Seung bi yang berusaha membubarkan keberisikan, ia juga menunjuk ke arah pintu kelas.

"Kenapa kalian masih duduk di bangku itu?" Tanya Nam hee dengan santai.

"Apa maksudmu?" Hazalea justru bertanya balik.

"Kalian tidak tahu? Kalau tempat duduk kalian di pindah di depan! Semenjak menjadi anggota osis yang sifatnya memalukan sekolah!" Jelas Seung bi.

So hye, Nam hee, Hyun ri hanya menahan tawa mendengar penjelasan

"Apa maksud,,,," Disaat Autumn ingin memberontak kaki kanannya di timpa oleh kaki kiri Winter. Winter hanya memasang senyuman manis seraya melirik kedatangan Eun woo dan teman-temannya.

"Oh sungguh? Kami lupa soal itu!" Lanjut Winter dengan cepat.

Dengan cepat Winter menarik saudara-saudara nya untuk pindah ke bangku yand dekat jendela, sebelum pertempuran terjadi.

"Sudah duduk sini saja!" Bisik Winter pada Autumn. Sedangkan Autumn masih kesal dengan penjelasan Seung bi.

"Perhatian! Mr. Hoshi datang!" Seru seorang pria.

Mr. Hoshi masuk ke kelas dengan membawa lembaran soal ulangan ditangan nya.

"Sssst,,,,, kau sudah membuatnya kan?" Tanya Autumn seraya berbisik pada Hazalea dengan jarak jauh. Hazalea hanya mengangguk.

Mr. Hoshi membagikan soal dengan lancar tanpa ada yang berisik.

Selama waktu ulangan matematika berlangsung, empat yeoja bersaudara itu melakukan aksi curangnya.

Hazalea memberikan kertas kecil pada Harcel yang duduk disampingnya. Lalu Harcel memberinya ke Winter yang duduk didepannya. Lalu Winter memberinya pada Autumn yang duduk disampingnya.
Kertas kecil itu berisikan jawaban cara-cara menjawab soal ulangan.

Semua soal sudah terjawab sesuai cara-caranya. Sambil menunggu waktu ulangan habis, Winter dan Autumn tidur dengan nyaman. Mr. Hoshi yang dari tadi hanya keliling mengawasi siswa lain, kini ia melihat Winter dan Autumn tertidur dengan nyaman dibangkunya.

"Winter. Autumn. Bangun." Tegur Mr. Hoshi.

Kedua murid tukang tidur itu bangun dengan malasnya. "Mr.! Anda saja sedang tidur jadi kami boleh tidur juga pastinya!" Jawab Autumn dengan santai.

Hahahahahahaha,,,,,
Seluruh murid tertawa mendengar jawaban Autumn. Tawa mereka sampai menghancur kan keheningan kelas. Hanya Eun woo dan teman-temannya yang tidak tertawa, tapi Mj, Jinjin, dan Sanha justru berusaha menahan tawanya.

Eheeem,,,,,,
Eun woo berpura-pura batuk, agar Autumn menghentikan perbuatan nya.

"YA! HENTIKAN SUARA TAWA KALIAN SEKARANG! TIDAK SOPAN!" Tegas Autumn tiba-tiba, dengan mengeluarkan suara nya yang kuat.

Mendengar teriakan Autumn, seluruh tawa itu menghilang dengan seketika. Dan membuat suasana kelas menjadi hening kembali.

"Saya minta maaf Mr.!" Kata Autumn sambil membungkuk kan bandan nya berkali-kali.

Melihat kejadian itu Eun woo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sedangkan Sanha, Jinjin, dan Mj masih menahan tawa.

~~~

Uncertain LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang