BAGIAN 11

37 7 2
                                    

~Asya

Aku tidak mengerti dengan sikap Pangerang sekarang, setelah kejadian dipasar malam kemarin entah mengapa aku merasa Pangeran menjauh.

Tidak lagi datang kerumah ku atau men chat ku untuk mengajak jalan atau sekedar bertanya bagaimana keadaan ku.

Ditambah aku yang sudah tidak pergi ke kampus lagi menambah kebingungan ku dan kegelisahan ku sebenarnya dia kemana.

Aku melihat jam dinding dikamar ku yang menunjukkan angka 8 pagi, kemudian ku ambil tas ransel ku dan keluar kamar.

Hari ini adalah hari pertama ku kuliah seperti mahasiswa biasa bukan sebagai mahasiswa atlet,sebenarnya agak berat meninggalkan dunia senam ku tapi, mau bagaimana lagi aku sudah terlanjur menyerah.

Aku kuliah disalah satu universitas negri yang berbeda dengan kampus ku yang dulu niatnya sama hanya tidak ingin selalu mengingat Tino.

Aku berjalan menuruni tangga kemudian turun kedapur untuk pamit pada mamah.

"Mah aku berangkat" Ucap ku sambil mencium punggung tangan mamah.

"Hati-hati yah"

Aku hanya mengangguk kemudian pergi keluar rumah menunggu ojek online yang aku pesan.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya ojek online yang ku pesan pun datang aku langsung memakai helm yang diberikan memang ojek pada ku kemudian menaiki motornya dan mamang ojek langsung melesat ketempat tujuan ku.

Setelah sampai aku langsung memasuki kampus ku yang luas dan ramai banyak mahasiswa lain yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Kurasa aku akan betah disini karena kampus ku yang baru ini sangat sejuk dan banyak bunga-bunga disetiap taman.

"Asya?"

Aku menoleh kesamping dan menemukan seseorang yang beberapa hari ini membuat ku khawatir.

"Loh Pangeran"

"Kamu kuliah disini?" Tanya ku.

Pangeran hanya menganggukan kepalanya.Aku tidak menyangka jika aku akan sekampus dengan Pangeran entah ini sebuah keberuntungan atau apa.

"Saya duluan" Pamit Pangeran berlalu pergi.

Ada apa dengan Pangeran? Kenapa dia begitu dingin? Apa aku berbuat salah sehingga dia marah dan tidak mau bicara pada ku?

Entah lah nanti saja aku urusi tentang Pangeran sekarang aku harus segara pergi ke kelas karena jam pelajaran akan segera dimulai.

Setelah jam pelajaran selesai aku berjalan mencari Pangeran beberapa kali aku telah mengirim pesan padanya namun hasil nya nilih.

Aku bahkan bertanya pada beberapa orang tapi, meraka pun sama tidak tahu dimana Pangeran.

Aku baru ingat jika Pangeran adalah atlet renang dan dikampus ini terdapat kolam berenang,apa mungkin Pangeran ada disana.

Demi membunuh rasa penasaran ku.Aku bertanya pada seorang wanita berjaket navy.

"Permisi"

Perempuan yang tadinya sibuk dengan ponselnya pun mendongakkan kepalanya.

"Iyah?"

"Boleh tanya kolam berenang dimana ya?"

"Dilantai dua"

"Oh oke terimakasih" Ucap ku sopan

Perempuan tersebut hanya tersenyum kemudian sibuk dengan ponselnya lagi tanpa menunggu lama aku langsung melesat kelantai dua.

Syukurlah aku menemukan kolam berenangnya dengan ragu aku masuk kedalamnya disini sepi apakah Pangeran tidak ada disini.

"Mau apa?"

Aku terkejut saat seseorang berdiri didepan ku dengan telanjang dada dan hanya menggunakan bokser ketat untuk para perenang.

"Pan... Pangeran"

Aduh mengapa aku harus gugup seperti ini sih mungkin ini karena baru pertama kali aku melihat secara langsung yang namanya roti sobek sebelumnya aku hanya melihat didrama drama yang suka ku tonton.

"Tempat ini hanya untuk para Atlet renang"

"Hm saya gatau tadi gada yang jaga"

Pangeran tidak menjawab lagi dia langsung berjalan ketepi kolam dan menjeburkan dirinya sendiri sehingga beberapa air yang muncrat  terkena wajah ku.

Aku menunggu Pangeran dikuris putih yang ada disana sudah setengah jam tapi, Pangeran tidak kunjung berhenti berenang apakah dia tidak lelah?

Karena merasa bosan aku mengambil ponsel dan coba mengutak-atik galeri ku dan akun Instagram ku yang jarang sekali ku buku.

Aku mendongakan kepala ku saat kurasa seseorang berjalan kearah ku,ternya Pangeran rupanya dia sudah selesai berenang.

Dia mengambil handuk putih yang berada disamping kursi yang sedang aku duduki.

Kemudian dia duduk disamping ku dan menyampirkan handuk dibahunya.

"Kenapa masih nunggu?" Tanya Pangeran pada ku.

"Karena saya ada perlu sama kamu"

Pangeran mengerutkan keningnya mungkin dia tidak tahu perlu  yang seperti apa yang aku maksud.

"Kenapa seolah olah menjauh dari saya?" Tanya ku langsung.

"Tidak"

"Kamu tidak lagi mengabari saya tidak lagi datang dan mengajak saya jalan tidak membalas pesan saya"

"Sebenarnya kamu menganggap saya apa? Setelah mengatakan jika kamu sayang pada saya saat dipasar malam waktu itu dengan seenaknya kamu pergi" Lanjut ku menggebu.

"Maaf  saya hanya merasa bahwa kamu masih sangat mencintai Tino"

"Yah aku memang sangat mencintainya namun entah bagaimana setiap bersama kamu saya lupa dengannya"

"Saya gak mau dijadikan tempat pelampiasan"

"Seharusnya kamu sadar saya bicara seperti itu artinya saya ingin selalu bersama kamu"

Pangeran langsung menatapku dia menarik tanganku dan membawaku kepelukannya, dia memelukku sangat erat sampai rasanya aku sulit bernafas.

Ditambah dengan jantung ku yang berdetak dua kali lebih cepat.Mengapa rasanya segugup ini padahal dulu aku sering berpelukan dengan Tino.

"Gatau kenapa saya bisa sayang sama kamu" Ucap Pangeran belum melepaskan pelukannya.

"Kalo sayang perjuangin bukan pergi"

Pangeran melepaskan pelukannya dan menggenggam tanganku.

"Kamu mau saya perjuangkan?"

Aku tersenyum tulus disaat kebanyakan laki-laki akan bertanya mau kah kamu menjadi pacar saya namun Pangeran sebaliknya dia malah bertanya seperti itu,lucu sekali.

"Iyah"

Jawabku sambil tersenyum malu kurasa saat ini pipiku sangat merah bisa kurasakan karena pipi ku menghangat.

Tanpa ragu Pangeran kembali memeluk ku dan tanpa ragu juga aku memebalas pelukannya.

Tino maaf mungkin sebentar lagi hatiku akan kadaluarsa.

------

Hallo!!!!

ASYATINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang