BAGIAN 13

29 7 3
                                    

Setelah keluar dari kafe Asya dan Pangeran langsung masuk kedalam mobil masih terjadi keheningan diantara mereka tidak tahu Asya harus melakukan apa dia begitu bingung dengan sikap Tino yang berubah-ubah.

Tiba-tiba Pangeran memiringkan duduknya menghadap Asya kemudian menggenggam tangan Asya.Asya terkejut dengan apa yang dilakukan Pangeran.

"Sebenarnya Mara adalah sepupu saya" Ucap Pangeran.

"HAH?"

"Kami sengaja ngelakuin ini agar Tino sadar bahwa apa yang dia lakukan itu salah"

"Tap...tapi kenapa?"
"Apa yang kalian lakuin itu salah" Lanjut Asya.

"Saya tahu tapi ini perlu dilakukan. sejujurnya Mara lah yang  meminta saya untuk selalu bersama kamu menemani mu saat kamu sendiri,itu juga alasan mengapa saya bersikap ketus pada mu dulu tapi,makin kesini saya nyaman sama kamu malahan pengen selalu bareng sama kamu hehehe.." Ucap Pangeran sambil mengingat bagaimana awal sikap dia pada Asya dulu.

Asya hanya tersenyum tidak tahu harus merespon apa sejujurnya dia masih kepikiran dengan Tino saat ini.

"Baiklah ayo kita pulang"

Asya menganggukan kepalanya kemudian Pangeran melajukan mobilnya kearah rumah Asya.

Setelah sampai dirumah. Asya langsung masuk kedalam kamar dan membaringkan tubuhnya dikasur.

Asya menatap langit-langit kamarnya memikirkan bagaimana keadaan Tino sekarang pasti Tino merasa sangat terhianati.Karena merasa lelah akhirnya Asya memutuskan untuk tidur tanpa mengganti pakaiannya.

DUARRR....

Asya terbangun saat suara petir yang menggelegar Asya mencari ponselnya dan melihat banyak sekali notifikasi dari Tino,pesan terakhir dari Tino adalah bahwa sekarang Tino ada didepan rumahnya.

Asya berdiri kemudian menatap keluar jendela kamarnya dan benar saja disana ia melihat mobil Tino.

Asya mencari kontak Tino kemudian menelponnya dering pertama Tino langsung mengangkat telepon Asya.

"Halo sya"

"Ngapain dirumah ku?" Tanya Asya to the point.

"Mau ketemu kamu"

"Pulang sekarang!"

"Mau lihat kamu dulu"

"Tino jangan keras kepala ini udah tengah malam kalo Abang bangun gimana?"

"Aku mohonnn sya..." Ucap Tino terdengar putus asa.

"Aku gak bisa kalo sekarang"

"Besok ya sya?"

"Akan kupikirkan"

"Sya aku mah jawaban pasti sekarang!"

"Okey sore jam 3 ditaman"

"Terimakasih Asya"

"Hm"

"Aku pulang"

Asya langsung memutuskan sambungan teleponnya setelah itu Asya melihat mobil Tino mulai melaju menjauhi rumahnya.Sekarang ia bisa bernafas lega bukan karena apa dia hanya takut abangnya tahu kalo Tino ada disini,pasti abangnya akan marah mengingat bagaimana kelakuan Tino padanya dulu.

Esoknya seperti biasa Asya berangkat ke kampus dia sengaja memasang alarm dihpnya agar tidak lupa jika hari ini ada janji pada Tino.

Asya masuk ke kelasnya dan duduk dibangkunya,Asya merasa begitu kesepian karena ia belom memiliki teman baru disini memang banyak sekali yang mengajaknya untuk bergabung namun memang dasarnya Asya yang tidak mudah bergaul jadilah dia menolak ajakan tersebut.

ASYATINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang