BAGIAN 24

43 10 1
                                    

~Author

Hari ini adalah tepat hari dimana Tino dan Bunga akan bertunangan.
Meskipun hanya acara tunangan tapi,keluarga Tino tidak pernah merayakan suatu acara dengan sederhana oleh sebab itu pertunangan Tino dan Bunga diadakan secara besar-besaran dan mewah.

Semua orang sibuk memilih pakaian yang telah ditentukan oleh acara tersebut,semua tamu diwajibkan memakai gaun putih untuk wanita prianya diwajibkan mengucapkan kemeja hitam wajib berdasi.

Keluarga Tino melakukan ini agar semua tamu tampak kompak serta terciptanya suasana yang romantis ditambah pertunangan tersebut dilakukan disebuah pantai yang telah disewa oleh keluarga Tino sejak kemarin.

Sama halnya dengan yang lain Asya pun sibuk memilih pakaian yang cocok untuk dipakai diacara pertunangan Tino.

Asya terus berkeliling butik untuk mencari gaun putih sederhana dan tidak terlalu terbuka.Itu semua permintaan Pangeran.

"Elah gue capek ini" Keluh Faro kakak Asya.

"Sabar dong sayang kamu kayak gatau cewek lagi belanja aja" Sahut Mara sambil membolak balikan gaun putih ditangannya.

Asya hanya tersenyum simpul melihat sepasang kekasih yang tak lain adalah kakak dan sahabatnya.

"Masih lama?" Tanya seseorang yang berada tepat disamping Asya.

"kamu udah ke toiletnya?" Tanya balik Asya tanpa mengalihkan pandangannya dari gaun yang ia pegang.

"Gak jadi pipis"

"Loh kenapa?" Ucap Asya sambil menatap Pangeran.

"Toiletnya kotor" Jawab Tino cuek.

Asya hanya dapat tersenyum sudah biasa menanggapi tingkah Pangeran yang cinta kebersihan.

"Yaudah aku mau ambil gaun ini aja ukurannya juga pas" Ucap Asya sambil memperlihatkan gaun ditangannya.

"Ydh ambil aja"

"Kamu suka?" Tanya Asya meminta pendapat.

"Suka"

"Ydh aku bayar dulu kamu duduk disitu aja" Ucap Asya sambil menunjuk sofa yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Pangeran pun menurutku dan langsung duduk disofa tersebut dan mulai memainkan game yang ada dihandphone Asya yang sejak tadi berada dikantong celana levisnya.

Sementara Asya menghampiri Mara yang masih sibuk memilih baju disampingnya ada Faro yang menampilkan wajah frustasi karena sejak tadi,Mara tak kunjung mendapatkan gaun yang ia mau.

"Gimana udah selesai?" Tanya Asya.

"sya gue bingung kata lo bagus yang mana?" Tanya balik Mara sambil menunjukan dua gaun yang menurut Asya sama-sama bagusnya apalagi yang memakainya Mara wanita cantik dan bertubuh tinggi.

"Bagus dua-duanya" Sahut Faro dari arah belakang.

"Tukan sya kakak lo ini gak pernah bisa kasih pendapat" Ucap Mara sinis.

"Kalo kata gue bagus yang itu" Tunjukan Asya pada salah satu gaun panjang dengan belahan pada sisi paha yang tidak begitu pendek.

"Nah kan gue juga niatnya beli yang ini yaudah gue ambil yang ini"
"Ayo sya kita bayar" Lanjut Mara sambil menarik tangan Asya ke kasir.

"Padahal dari awal dateng ke nih butik gue udah nunjuk tuh gaun,ya Allah sabar aja gue mah ya" Sahut Faro lirih sambil mengelus dadanya.

"Napa lo?"

"Astagfirullah ngagetin aja lo!"

"Santai elah" Ucap Pangeran tanpa rasa bersalah.

"Gila ya sepupu lo bikin gue nyebut mulu" Adu Faro pada Pangeran.

ASYATINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang