BAGIAN 22

18 8 3
                                    

~Tino

Lagi-lagi aku mengumpat pada diriku sendiri karena bersikap labil.
Ayolah Tino usia mu hampir menginjak 23 tahun tak sepantasnya kamu seperti ini.

Karena hubungan ku dan Asya yang tak kunjung menemukan titik terang semua permasalahan mulai muncul di hidup ku.

Dari ibu ku yang diam-diam menjodohkan ku dengan seorang gadis penjaga kafe yang biasa aku datangi sewaktu pacaran dengan Asya.Mau tahu alasan yang membuat dia menjodohkan ku dengan Bunga?
Alasan yang hingga saat ini tak ku mengerti adalah karena Bunga pernah membantu mami sewaktu mami kesulitan membawa barang belanjaan.

Harus ku akui Bunga adalah gadis cantik dan pengertian dia sopan dan sederhana,dia bukan gadis dari kalangan berada seperti Asya.Bunga sangat paham bahwa aku belum dapat melupakan mantan ku untungnya Bunga tidak tahu bahwa Asya adalah orangnya.

Dia tidak pernah menuntut ku ini itu bahkan sering kali aku merasa bahagia dan sedikit melupakan Asya saat bersamanya.Namun lagi-lagi Asya selalu punya point lebih yang membuat ku sulit untuk melupakannya.

"woy! No"

Aku menoleh ketika seseorang memanggil namaku.

"Hm" Jawabku singkat pada Bagas.

"Napa sih? Banyak masalah?" Tanya bagas setelah mengambil duduk disebelah ku.

"Sejak kapan gue gak punya masalah?" Tanya ku balik dengan nada sinis.

"B aja dong gue kan nanya doang"

"Hmm"

"Akhir-akhir ini kemampuan lo dalam bulu tangkis menurun No" Ucap bagas lagi sambil meminum air mineral yang sejak tadi ia pegang.

"Gue sadar kok"

"Noh lo liat makin hari si Andre makin jago,lo mau dia ngegantiin lo sebagai atlet yang sejauh ini mendapat banyak penghargaan dibidang olah raga?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Bagas,ku alihkan pandangan ku ke arah lapangan disana aku bisa melihat Andre yang sedang fokus men smash kok dari pelatih.Ku akui kemampuan Andre dalam bulu tangkis sudah sangat meningkat sedangkan diri ku semakin menurun.

"Banyak masalah itu diselesaikan bukan ditambah" Sahut Bagas tiba-tiba.

"Maksud lo?"

"Kalo lo punya banyak masalah fokus untuk menyelesaikan salah satu dulu kalo pun masalah lo dateng lagi setidaknya salah satu masalah lo udah selesai" Ucap Bagas sok bijak.

"Tumben otak lo lancar" Kata ku sambil sedikit terkekeh.

"Ehhh malah nyolot"
"Tapi,lo liat Andre bro,dia keliatannya ya kayak orang yang happy aja tapi siapa yang tahu dia banyak masalah bahkan lo yang sahabatnya aja tutup kuping sok ga peduli,kenapa kayak gitu karena lo terlalu fokus sama hidup lo" Lanjut Bagas sambil menatap Andre yang tengah serius latihan.

"Emang lo tahu masalah dia apa?"

"Ck,masalah kalian berdua gue tahu sama-sama tentang cewek" Sahut bagas enteng.

"Ye makanya lo serius sama satu cewek baru tahu rasa"

"Gue serius kok sama cewek"

"Masa?"

"Iyah! Semua cewek gue seriusin"

Reflek aku pukul kepala Bagas.Tapi,aku bersyukur punya sahabat seperti Bagas dia memang bukan orang yang ikut campur dengan masalah orang lain tapi,dia adalah orang yang sangat peduli dengan orang lain.

///

Setelah selesai latihan aku Bagas dan Andre memutuskan untuk pergi ke kafe karena sudah lama juga kami tidak hangout bersama.

ASYATINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang