BAGIAN 23

18 7 2
                                    

~Author

Sudah hampir 30 menit lamanya Tino menunggu Asya disebuah taman dekat kampus Asya.

Lagi dan lagi Tino menatap layar ponselnya yang tak kunjung ada balasan pesan dari Asya,yah mungkin Asya sedang tidak ingin menemuinya.Pikir Tino.

"Okeh gue tunggu 10 menit lagi kalo ngga dateng pulang" Ucap Tino sambil menatap jam ditangannya.

Lama menunggu hingga lebih dari 40 menit Asya tak kunjung datang sementara langit semakin panas,taman pun sudah hampir sepi.

Merasa jenuh Tino pun memutuskan untuk pulang dan akan menemui Asya lain hari.Tino pun berdiri dari duduknya namun belum sempat melangkah seseorang memanggilnya.

"Kamu mau kemana Tino?"

Reflek Tino pun langsung membalikkan tubuhnya dan tanpa sadar bibirnya membentuk sebuah senyuman manis kala mendapati Asya berdiri dihadapannya.

"Aku fikir kamu ngga dateng"

Tanpa menjawab ucapan Tino,Asya langsung duduk di kursi taman yang tadi diduduki Tino,kemudian Tino pun ikut duduk disamping Asya.

"Mau bicarakan apa?" Tanya Asya to the point.

"Ingin minta maaf"

"Minta maaf soal apa?"

"Emm...tentang yang pura-pura ngga kenal didepan Bunga" Ungkap Tino
merasa bersalah.

"Ngga papa aku paham"

"Aku cuman gamau hubungan pertemanan kamu dan Bunga rusak"

"Pertemanan? Rusak?" Tanya Asya sambil mengangkat satu alisnya.

"Iyah"

"Aku bahkan ngga pernah berteman sama dia" Sahut Asya sinis.

Dari cara bicaranya Tino paham bahwa Asya sedang tidak mood membicarakan Bunga,Tino juga tahu bahwa Asya dan Bunga memang belum begitu dekat tapi dia yakin bahwa Bunga sangat menyukai Asya terbukti dari Bunga yang selalu membicarakan Asya saat Tino menjemput Bunga dikampus.

"Ah kalian ngga berteman yah"

"Ngga" Sahut Asya cepat.

"Aku juga mau bilang sya" Ucap Tino sambil melirik Asya sebentar.

"Bilang apa?" Jawab Asya tak paham.

"Aku ingin menyelesaikan hubungan kita sya,aku tahu kedengarannya emang sedikit aneh tapi, aku ngerasa kita ngga benar-benar selesai kita selalu menganggap bahwa suatu saat kita bakal bersama lagi tapi,kenyataannya ngga"

"Maksud kamu?"

"Kamu tahu kan aku mau tunangan besok sama Bunga dan aku ingin kita benar-benar selesai.Aku mau serius sama dia sya mesti ya aku belum terlalu cinta tapi,Bunga orang baik sya aku ngga mau nyakitin hati dia.Bisakan kita selesai dengan baik-baik sekarang?" Ucap Tino lirih saat mengatakan kalimat terakhir.

Sebenarnya Asya sudah sangat muak dengan semua ini.Asya mencoba menahan dirinya untuk tidak menangis saat ini juga,meski pertahanannya gagal karena air matanya jatuh kepipinya seperti air terjun yang begitu deras.

"Kamu ngomong gini sama aja nyakitin aku" Jawab Asya diiringi isak tangis.

"Aku minta maaf sya,please jangan nangis" Ucap Tino sambil menggenggam tangan Asya.

"Kenapa kamu ngomong gitu,,hiks..aku juga ingin lupakan kamu udah dari lama hiks..tapi aku selalu gagal"

"Iya sya maaf aku juga sama kayak kamu"
"Makanya aku bilang gini biar kita benar-benar selesai" Lanjut Tino tanpa melepaskan genggamannya.

ASYATINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang