25. 💔

834 97 6
                                    

Biar paham baca chapter sebelumnya dulu bentar an.

Happy reading :)

Sampai dirumah, langit tiba" berubah menjadi gelap. Hujan turun deras hari ini seakan klop dengan perasaan Mei saat ini.

Dia terjongkok dibalik pintu berusaha menahan tangis sambil memukul" dadanya berusaha mengurangi sakitnya.  tenggorokannya serasa tercekik menahan suara yang harusnya dari tadi dia teriak keras.

Tapi sekarang baginya saat ini bukan waktu yang tepat untuk nangis terus"an. Mei duduk dimeja makan sambil menunggu June.
Mereka udah besar masalah harus di selesai in baik" dengan cara diskusi.

Clekk...

"Mei?."

"Bisa bicara bentar gak?." sambil senyum kecut.

5 Menit.

Hening, canggung blom ada yang mulai. Tadinya Mei bermaksud buat nunggu June ngejelasin duluan kenapa dia akhir" ini. Tapi kayaknya mustahil.

"Tolong bilang kalo gue ada salah dan stop berusaha ngehindar. Bagi gue lebih baik kita berdebat terus baikan daripada saling hindar dan ujung"nya pisah."

Lagi-lagi.

5 Menit

Mata mereka saling tatap tanpa suara

"Huh.." Mei mendengus mengalihkan tatapannya. Sebenarnya sekalian mengatasi rasa kesalnya.

"Soory." cuman itu yg keluar dari mulut june.

"Loe kenapa sih akhir" ini?. Loe punya pacar baru?. Gini Jun kan dari awal gue gak pernah ngelarang loe apa pun. Sekarang, mending kita pisah baik" dari pada saling ngehindar dan ujung"nya pisah gak baik."

"Dengar jun. Gue gak pernah nuntut loe untuk selalu ada buat gue. Kalo loe mau pergi silahkan... Gue gak bakal nahan. Toh gue juga sadar diri kok."

Bukan Mei gak mau langsung to the point tentang Rose. Kalo masalah itu biar June sendiri yang jelasin sampe dia siap.

"Ada sesuatu yang  harus gue urus belakangan ini. " jawab june

Bayi loe.~ Mei.

"Sekali lagi maaf Mei--."

"Gue punya permintaan." Mei.

Skipp~~

Mei~ POv.

Kata orang waktu bisa buat kita sadar sama perasaan kita. Mungkin gue butuh waktu saat ini.

"Kalo ada masalah aja loe baru kesini. Masih nganggep gue kakak loe.?"

"Ini mah rumah mami so bebas dong gue kesini."

"Terserah. Asal loe gak kekamar gue mewek" curhat tentang laki loe."

"Cih.. Chanyeol loe jahat."

"Ckk.. Kemaren aja dateng" nangis meluk" gue sambil bilang  kak... June ja___". Mulutnya gue sumpel pakek kaos kaki.

Gue lupa bilang yah. Chanyeol kakak gue tapi bukan kakak kandung dari kecil dia udah diangkat ama nyokap gue dari sepupu nyokap gue.

Lupakan chanyeol gk penting.

Gue lebih milih nenagin diri dari pada di apartement sendirian gak ada yang peduli in gue mati juga mungkin gak ada yang tau.

Why You?!. || Junhoe♥After Married With You♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang