Part 14 -Rumah Hantu-

301 52 9
                                        

Hening, dua manusia dengan jenis kelamin berbeda tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Yang satu sedang sibuk dengan majalah terkenal dan satu lainnya sedang sibuk dengan cemilan di tangannya.

Yoojung meletakkan cemilan di tangannya. Ia lalu mengambil air yang ada di sampingnya dan meminumnya. Setelah Ia meletakkan kembali minumannya. Yoojung memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Jin, Busan kok indah yah?"

"Hm" Woojin hanya menjawab dengan deheman. Yoojung mengehala napas, dengan sabar Ia berceloteh lagi.

"Jin, tau tidak, disana makanannya juga enak enak loh"

"Jin, tau tidak, disana makanannya juga enak enak loh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tau. Aku kan orang Busan" Woojin masih sibuk dengan bahan bacaannya tanpa memedulikan wajah terkejut Yoojung.

"Kau, orang Busan? Kenapa ga bilang!"

Woojin menutup bacaannya dan melirik Yoojung, kesal. Yoojung hanya tertawa canggung memperlihatkan deretan giginya.

"Kau tak ingat pertama kali kita ketemu dimana? Aissh!" Woojin mengambil remote tv dan menyalakannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 P.M KST.

"Kau tidur saja sana, sudah malam" Kata Woojin lagi. Yoojung diam tak merespon ucapan Woojin. Tiba-tiba Yoojung menggelangkan kepalanya, entahlan apa yang sedang Ia pikirkan. Yoojung lalu menggoyangkan lengan Woojin.

"Woojin, ayo bulan madu!" tak ada respon apapun dari Woojin. Yoojung tetap menggoyangkan lengan Woojin.

"Jin ayolah, kita belum bulan madu loh. Aku ingin ke Busan. Ayo... Woojin.. Ayo. Lagian Majalah Star juga bulan ini tidak terbit kan?. Kau bisa menghabiskan waktumu di Busan. Sambil mencari ide"

"Woojin.. Ya... Ya.." rengek Yoojung. Woojin hanya diam tak mengatakan apapun. Yoojung tak kehabisan akal. Ia menegakkan tubuhnya lalu berdiri di depan Woojin, menghalangi siaran televisi. Yoojung dengan tangan memohon dan wajah puppy nya berkata "Oppa~. . .  Woojin oppa"

Mendengar kalimat menggelikan, Woojin akhirnya menatap Yoojung. Dilihat gadis yang seperti anak anjing ini. Aissh Woojin lemah dengan yang lucu lucu. Ia menghembuskan napasnya perlahan.

"Hm, Baiklah. Besok kita berangkat jam delapan". Woojin lalu meninggalkan Yoojung di ruang tengah. Saat Ia berada di depan kamar, Woojin membalikkan tubuhnya. "Dan-  Jangan mengeluarkan kata menggelikan itu. Aku ingin muntah". Woojin memasuki kamar, Ia tak perlu melihat ekspresi Yoojung. Karena Woojin sangat tahu ekspresi Yoojung sekarang. Senyum sangat lebar sampai rasanya bibir gadis itu bisa sobek.

.
.
💕💕💕

Woojin memasukkan barang-barang yang akan di bawa ke bagasi. Ia lalu masuk ke dalam mobil. Yoojung sudah duduk di sebelahnya. Ia sedang sibuk memakan roti bakar selai kacang.

"Woojin kau sangat lama. Nanti ke buru siang!" omel Yoojung. Woojin hanya menghela napasnya. Padahal gadis itu sendiri yang membuat mereka berangkat pukul sepuluh. Ceritanya, pada saat mereka akan berangkat, tiba-tiba Yoojung menginginkan roti bakar dengan selai kacang. Dan persediaan selai habis. Dengan terpaksa Woojin keluar untuk membelinya.

Get UGLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang