Perkataan Woojin saat makan malam itu sukses membuat Yoojung tidak bisa tidur. Ia terjaga semalaman dengan pikiran yang mengelana kemana-mana. Alhasil paginya Yoojung diselimuti dengan awan mendung dan dua kantung mata yang mengerikan. Ia lebih cocok disebut Zombie daripada manusia. Woojin yang melihat Yoojung berjalan ke arahnya pun rasanya ingin tertawa kencang. Fyi, Woojin sedang di ruang makan dengan roti bakar di tangannya.
Yoojung menarik kursi dan duduk di depan Woojin. Woojin memerhatikan Yoojung yang tampak tak bersemangat. Ia lalu menyesap tehnya.
"Selamat pagi, Choi Yoojung" ucapan Woojin tidak seperti menyapa, tapi lebih seperti ejekan.
"Tak usah mengejekku, Park Woojin" Kata Yoojung sebal. Ia mengambil susu yang sudah Woojin siapkan sebelumnya, lalu meminumnya. Tak ada perbincangan dari kedua sebelum akhirnya Woojin membuka percakapan.
"Kita akan jalan jalan hari ini. Kau ingin kemana?"
Yoojung tak menanggapi pertanyaan Woojin. Ia masih kepikiran dengan perkataan Woojin tadi malam.
"Jin nanti malam kita jadi bertemu dengan Ayahmu?"
"Hm"
"Dengan Ibumu juga?"
"Ibuku sudah meninggal" Kata Woojin tenang.
"Hah? Ga lucu ah"
"Siapa yang ngelucu? Ibuku sudah meninggal saat aku dan Jihoon masih SD"
"Siapa Jihoon?"
"Dia kembaranku. Kenapa? Kau tertarik?"
"Paling bentukannya juga sepertimu kan kembaran mu"
"Tidak, kita tidak mirip. Semua orang mengagumi ketampanannya. Mungkin jika kau bertemu dengannya, kau juga akan tertarik seperti yang lain"
"Tidak ah! Aku cuma tertarik sama kamu"
Perkataan Yoojung sukses membuat Woojin tersedak. Ia menjadi salah tingkah dan mencoba menutupinya dengan meminum tehnya lagi.
"Jin- "
"Hm"
"Rupanya banyak sekali sesuatu yang belum aku tahu yah tentang mu" Kata Yoojung dengan pipi yang menggembung akibat memakan rotinya.
"Telan dulu- Choi Yoojung"
Yoojung mematuhinya dan cepat cepat menelan rotinya, Ia lalu siap mendengarkan jawaban dari Woojin.
"Lagian apa yang kau ingin tau tentang ku?"
"Semuanya" Yoojung menatap Woojin dengan berbinar, tapi sayang. Woojin tetap Woojin yang malas untuk mengeluarkan kata-kata yang panjang. Woojin berdiri dan menghiraukan tatapan Yoojung.
"Cepat, aku tunggu 5 menit di luar. Kalau lebih, aku tinggal" Woojin mrninggalkan Yoojung yang saat itu berteriak. "Ya! Apa-apaan 5 menit. Dasar Park Woooojin Gila!".
.
.
.Woojin duduk di teras rumah. Ia melirik jam tangannya. Ah, ini bahkan sudah 15 menit berlalu. Harusnya Woojin tahu dari awal, cewek itu bakal sangat lama kalau soal penampilan.
"Ayo, Jin! Mana mobilmu?" Yoojung mengedarkan pandangannya tak ada apa-apa.
"Tadi aku bilang apa?" Woojin memutar bola matanya malas.
"Jalan-jalan" Kata Yoojung polos.
"Itu tahu. Ayo cepat nanti keburu siang" Woojin berjalan mendahului Yoojung.
"Maksudmu? Jalan? Jalan pake kaki?" Ucap Yoojung sedikit berteriak.
"Beneran aku tinggal nih!". Yoojung berjalan cepat untuk mensejajarkan langkah Woojin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Get UGLY
FanfictionYoojung adalah seorang wartawan di perusahaan majalah kecil. Awalnya hidupnya baik-baik saja, tapi seketika hanya satu malam, terjadi sebuah tragedi yang membuat hidupnya kacau... lets reading guys ? rated 17+