Nayla masih duduk diatas sajadahnya selepas sholat isya'. Beberapa minggu ini dia memang banyak menangis. Bahkan ayah ibunya heran melihat tingkah anaknya. Belum lagi dengan tiba-tiba gadis yang jarang belanja baju itu memohon pada ibunya untuk membeli kerudung lebar dan gamis-gamis yang lumayan banyak.
Untung ibunya tidak mempermasalahkan hal itu. Toh Nayla tidak tiap hari juga mintanya. Tapi tak urung orang tuanya jadi khawatir.
"Kamu jangan jadi fanatik ya Nay. Pake kerudung besar-besar itu buat apa? Yang penting kan nutup aurat. Ga perlu juga yang besar-besar."
"Bu, di dalam Al-Qur'an kita diwajibkan mengulurkan kain hingga menutup dada. Supaya apa? Nah boar aman. Lihat tuh cowok-cowok diluar sana, paling suka kan lihat dada menonjol." Kata Nayla kalem.
"Hush! Kamu itu kalau bicara yang bagus kenapa?" Kata ibunya.
"Nah emang bener kan bu. Masak pake kerudung cuman disampir doang. Kena angin lepas. Nayla ingin memperbaiki penampilan Nay, bu." Jawab Nayla santun.
"Iya, iya. Tapi jangan ikut kegiatan yang aneh-aneh ya," kata ibunya.
"Aneh apaan sih bu?"
"Ya, ga usah ikut organisasi-organisasi yang suka demo-demo itu.."
"Demo apa? Demo masak?" Kerling Nayla menggoda ibunya.
"Auk ah. Kamu kalau diajak ngomong, ngeles aja." Sahut ibunya sewot. Nayla tertawa kemudian memeluk ibunya dari belakang.
"Tenang bu... Nayla aman kok," Ibunya tersenyum lega mendengar penuturan Nayla.
*****
Tring...!
Nada notifikasi chat wa masuk ke ponsel Nayla. Armand.
"Assalamualaikum,"
Nayla sebenarnya ragu untuk membalasnya. Tapi, dia tidak ingin berlama-lama dalam keresahan.
"Waalaikumsalam"
"Alhamdulillah. Akhirnya dijawab juga,"
"Hahaha.. biasa aja kali Man,"
"Bisa kita lanjut ndak pembicaraan tadi siang?"
"Apaan?"
"Ya elah Nay. Jangan menghindar terus kenapa?"
"Sengaja. Suka aja bikin kamu penasaran."
"Dari dulu aku sudah penasaran sama kamu Nay,"
"Masa?"
"Kamu aja yang ga peka."
"Idiiih, bahasanya. Ga peka gimana?"
"Eh, kenapa kita bisa ngobrol santai gini di wa ya?"
"Hmm... Tik tok tik tok.."
"Hahahaha... Mau kabur ya?"
"Maunya... Tapi..."
"Kalau kabur, bilang dulu ya, biar aku ga susah nyari nya,"
"Jiah, itu bukan kabur namanya mas,"
Tik.
Tik
Tik"Sudah panggil mas sekarang?"
Nayla bengong sesaat membaca pesan itu. Dia menepuk jidat pelan.
"Sensi banget sih. Lagi pms ya?"
"Hahaha, becanda..."
Nayla merasa aneh. Kenapa dia bisa begitu santai bercakap dengan Armand di wa? Apakah karena tidak bertatap muka. Atau memang dia sedang bermain dengan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Understanding Nay
Teen FictionMasa SMA adalah masa yang paling indah. Begitu juga yang dirasakan Nayla dan Armando. Mereka sama sama jatuh cinta. Namun diantara mereka ada jarak yang tercipta. Cinta Nayla pada Armando datang di waktu yang tidak tepat. Belum lagi Rafli, Ambar, Ri...