At the time
•﹏•Tepat saat makan siang Jimin berjalan cepat menuju kantin, dia sudah ditunggu Taehyung dan Baekhyun. Jimin memaksa kedua orang itu agar menemuinya karena dia sudah tidak tahan dengan teror dari Yoongi.
Benar, teror, kalian tidak salah mengeja. Teror yang dimaksud Jimin adalah serentetan pesan singkat yang mengingatkan Jimin agar jauh-jauh dari dominan lain dan juga Baekhyun. Katanya itu akan membawa pengaruh buruk. Yang ada dikepala Jimin justru kalau dia terlampau sering menghabiskan waktu bersama Yoongi, itu jauh lebih berbahaya dari apa pun.
Namun, ketika dia sampai dan mendudukan diri di depan dua orang itu, Jimin mengernyit bingung. Menatap Baekhyun penuh tuntutan, sebab disebelahnya ada Taehyung yang murung dan sedang mengaduk-ngaduk minumannya tanpa minat.
"TaeTae, kau kenapa?" Jimin menatap Baekhyun karena Taehyung hanya menggelengkan kepala lesu.
"Jungkook mengabaikannya. Selebihnya aku tidak tahu, dia tidak buka suara sejak tadi." jelas Baekhyun kemudian. "Lalu kau, kenapa menyuruh kami datang kemari?"
"Itu nanti saja, kurasa Taehyung lebih penting sekarang." tangannya terulur, menyenggol pelan lengan Taehyung diatas meja. "Tae, katakan sesuatu."
"Jiminie, apa Jungkookie sudah tidak menyayangiku lagi?" Taehyung bertanya dengan mata berkaca-kaca.
"Astaga, dari mana kau mendapat pikiran seperti itu?!" lelaki mungil itu segera mengulurkan tisyu untuk menyeka air mata Taehyung yang menetes tanpa permisi.
"Dia mengabaikanku sejak kemarin. Telpon dan pesanku juga tidak dijawab padahal dia membacanya. Dan pagi ini Jungkookie tidak menjemputku."
"Mungkin dia sibuk, jangan berpikir negatif seperti itu."
"Dia bahkan tidak menyapaku saat kami bertemu di depan konter makanan. Apa makan disudut sana termasuk kesibukan? Aku sudah mencoba bicara tapi dia tidak mau dengar.. hiks!"
"Kelinci brengsek! Berani-beraninya dia membuatmu menangis seperti ini?!" Baekhyun menggeram, melirik entitas lelaki tampan bersurai hitam disudut kantin. "Jangan lemah, Taehyung! Aku akan menghajarnya untukmu."
"Jangan! Kalau Hyung menghajarnya aku akan marah padamu hiks!" Taehyung melirik protes pada Baekhyun, matanya masih merah dan basah. Astaga, Taehyung yang menangis itu adalah hal menggemaskan sekaligus menyedihkan. Jimin dan Baekhyun jadi tidak tega.
"Apa ini masalah kemarin?" Jimin bertanya hati-hati. Matanya sedikit melirik ke arah Jungkook yang sedang menikmati makan siang bersama LynLyn.
"Mungkin," jawab Taehyung pelan. "Tapi kenapa baru dipermasalahkan sekarang? Dia tahu kita bersahabat sejak dulu. Kenapa dia baru protes sekarang? Apa salah aku memperlakukan sahabatku seperti saudara sendiri?"
Jimin menggeleng pelan. "Bukan itu saja masalahnya, Tae. Sekarang kutanya, apa kau pernah memprioritaskan Jungkook lebih dari siapa pun? Apa kau pernah sekali saja memberi kesempatan pada Jungkook untuk menghabiskan waktu denganmu tanpa membawa nama orang lain? Apa kau pernah sekali saja, tidak menyebutku atau nama orang lain sebagai syarat ketika kau berurusan dengannya?"
Taehyung menatap Jimin lamat. Dia baru sadar jika selama ini hubungan mereka selalu berpusat pada orang lain. Saat mereka berdua mereka tidak pernah benar-benar membicarakan hubungan mereka sendiri. Taehyung selalu meminta Jungkook menjemput Jimin jika dia tidak sempat, membicarakan Jimin, bahkan saat mereka pergi berkencan Taehyung sibuk memikirkan oleh-oleh untuk Jimin. Karena bagi Taehyung, sosok Jimin adalah sosok adik, sahabat, serta rekan yang begitu berharga. Dimata Taehyung, Jimin itu patut diperhatikan dan disayangi. Sampai dia lupa jika Jungkook pun butuh perhatian dan kepeduliannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Love
Fanfiction√ drable series √ baku √ bxb/boyslove Yoongi yang over protektif, posesif, dan pencemburu punya pacar Jimin yang kekanakkan diwaktu tertentu, keras kepala, dan gemar membangkang akan jadi seperti apa mereka?? YOONMIN YOONGI >< JIMIN ENJOY!!