26

6.5K 647 22
                                    

Emotions
•﹏•



Di dalam pikiran Jimin, seorang Min Yoongi sudah gila. Lelaki itu menolak pergi dan terus mengekorinya kemana pun. Oke, meski pun Jimin bahkan tidak memiliki tujuan lain selain studio tari di kampusnya. Omong-omong, dia sudah terlambat satu jam yang membuatnya harus menunduk dalam agar Lia Kim –mentornya- tidak mendampratnya saat itu juga. Sedikit bersyukur sebenarnya, sebab Min Yoongi berada bersamanya dan mengatakan dia harus membicarakan soal latihan vokal. Setidaknya Jimin tidak merasa begitu dirugikan dengan keberadaan Yoongi.

Disisi lain, Jimin pun merasa sedikit aneh. Jika ada yang bertanya apakah dia masih memikirkan Yoongi, jawabannya jelas ya. Namun, semakin hari melihat tingkah Yoongi yang seharusnya jauh dari pemikiran Jimin justru membuat lelaki manis itu mulai merasa...  bingung? Ayolah, sejak awal Jimin hanya ingin berbaikan dan kembali menjalin kasih bersama seorang Min Yoongi, bahkan dia sempat sakit hati ketika ada gadis bernama Goowon yang menempeli Yoongi seperti lintah. Sekali lagi dikatakan, Jimin merasa ada yang tidak beres.

Pertama, dia menjadi mudah merasa muak akan tingkah Yoongi.

Kedua, dia menjadi mudah membangkang dan terlalu berani pada Yoongi. Ini luar biasa aneh mengingat dulu dia tidak pernah sekali pun membantah apa pun yang keluar dari mulut Yoongi.

Ketiga, Tuhan, ini yang paling berat! Jimin merasa kesal sekaligus bahagia nyaris disetiap waktu yang dia habiskan bersama Yoongi. Demi boneka beruang hitam favorit mantan kekasih yang masih begitu amat sangat dicintainya, Jimin nyaris gila akan semua perasaan yang mendadak itu.

Dalam benaknya bertanya-tanya, apakah ini efek doktrin dari Baekhyun dan Taehyung yang nyaris setiap hari tidak pernah absen untuk mengingatkannya tentang lelaki kaum bawah yang harus tangguh dan tidak mudah dikalahkan? Atau memang sudah saatnya dia mulai berani bertindak akan sesuatu demi melindungi dirinya sendiri? Mungkin juga karena sifatnya yang memang seperti ini?

Jimin akui ini adalah hal yang baru untuknya. Selama dia hidup nyaris dua puluh tahun, dia tidak pernah sekali pun membantah ucapan orang-orang yang dekat dengannya. Terutama Park Seojoon, keluarga serta kakak satu-satunya yang dia miliki di dunia ini. Apa pun yang dikatakan Seojoon sekali pun Jimin tidak pernah menolak. Seberat apa pun. Mungkin jika Seojoon memintanya menjauh dari Yoongi, Jimin akan melakukannya dengan suka rela. Karena dalam benaknya sudah terpatri jika Seojoon adalah segalanya. Seojoon adalah orang yang paling berharga yang dia miliki, yang menyayanginya dan dia sayangi.

Terlepas dari semua itu, Jimin kembali berterimakasih pada Tuhan karena dia sama sekali tidak hilang fokus dan terganggu pada sesi latihan kali ini. Bukan tanpa alasan Jimin berpikir demikian. Disalah satu sudut sana, ada seonggok manusia pucat duduk tenang dengan segelas Americano dingin di tangan kanan. Sorot matanya yang tajam tidak mau lepas dari gerakan tubuh Jimin yang begitu memukau. Min Yoongi, si lelaki keras kepala yang sudah berhasil memporak porandakan hatinya.


•﹏•


Adalah Min Yoongi, manusia keras kepala yang bisa dikatakan ambisius. Ketika dia menginginkan sesuatu maka dia harus memilikinya. Dengan cara apa pun dia akan bertekad mendapatkannya.

Park Jimin, lelaki mungil nan manis juga menggemaskan adalah target Yoongi entah sejak kapan. Entah saat kali pertama bertemu atau mungkin ketika menjalin kasih, bisa juga setelah mereka berpisah, dan bisa jadi dia baru tahu kalau Jimin adalah salah satu tujuan hidupnya setelah dia disadarkan oleh Namjoon. Hanya Tuhan yang tahu persis. Yoongi hanyalah manusia bodoh yang sering lupa dengan apa yang sudah terjadi dalam hidup.

Bagi Yoongi –dulu- Jimin adalah sosok bocah lugu yang amat manis sekaligus menggoda disaat-saat tertentu. Sikapnya yang ramah dan penurut membuatnya gemas dan ingin melindungi agar Jimin tidak mudah dibodohi juga dimanfaatkan. Selama Yoongi mengenal Jimin, Kim bersaudara dan pemuda Jeon adalah teman terdekat yang dimiliki Jimin. Mantan kekasihnya itu tidak pernah sekalipun pergi bersama orang lain selain ketiga orang tersebut. Sampai pada saat itu, saat Jimin mengenal Hoseok.

Daily LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang