2

186 12 1
                                    

Latihan

Latiha

Latih

Lati

Lat

La

L

"ibu aku lelah" kata seorang anak lelaki pada wanita yang sedang duduk menatapnya.

Wanita itu terlihat murkah. Dengan cepat ia datang dan menjambak rambut sang anak. "berapa kali aku bilang?! Jangan panggil aku ibu!! Dan apa kau bilang? Istirahat?. Tidak ada istirahat. Kau harus latihan, kau harus sempurna sebagai seorang pianis"

Wanita tersebut melepaskan jambakan dengan keras. Kemudian pergi meninggalkan sang anak dengan tatapan penuh amarah.

Bocah tersebut hanya bisa menangis, menangis sesenggukan sambil melanjutkan pergerakan tangannya diatas tuts yang sempat terhenti.

Dalam fikirannya hanya satu 'aku harus terus latihan. Gwenchana, asal ibu tidak marah lagi. Asal ibu tak membenciku'

Bocah berusia enam tahun itu terus menguatkan dirinya. Sejak saat itu, entah kapan. Ibunya berubah. Wanita yang dulunya sangat penyayang menghilang. Tergantikan dengan seorang wanita dingin yang tak pernah tersenyum.

Yang ia tau hanya, ibunya membenci dirinya karena wajahnya yang mirip dengan sang ayah, ibunya juga benci dipanggil 'ibu' olehnya.

Bocah tersebut ingat, dulu sang ibu sangat senang memainkan piano, bahkan sang ibu adalah seorang pianis terkenal. Tetapi sekarang tidak lagi.

Pagi itu ia terbangun dan melihat rumahnya sepi. Dan dia memutuskan untuk pergi ke kamar kedua orang tuanya. Dan yang ia temukan hanyalah ibunya yang bersimbah darah.

Dokter mengatakan pada ibunya bahwa ia tak bisa lagi memainkan piano karena cacat pada tangannya.
Dan yang terjadi sekarang adalah...


Bocah tersebut harus menjadi sang ibu. Harus menjadi seorang pianis seperti sang ibu. Agar sang ibu kembali bahagia dan tersenyum.

Sampai tak sadar, ia menyiksa dirinya sendiri

¤__¥__¤


Ia benci ini. Bayangan mimpi itu selalu menghantuinya setiap malam.
Ini sudah berlalu, pikirnya. Kenapa selalu ada dan tak pernah hilang.

Berapa lama ya? Entahlah. Masa-masa itu sudah terjadi sangat lama. Saat usianya bahkan belum menginjak usia remaja.

Dan hal itu sangat membekas

Ia seperti mengalami trauma dengan hal-hal yang berhubungan dengan masa lalunya. Meskipun wanita itu telah tiada, tapi masih terasa.

Terasa setiap lecutan yang di berikan. Sangat pedih dan panas di kulit. Ia masih ingat bagaimana jika ia tak menurut. Ia akan berhadapan dengan benda itu, benda panjang lentur yang terbuat dari kulit. Yang akan menghasilkan suara saat di kibaskan.

Lupakan. Semua telah berlalu kim. Cukup untuk semua itu.

Bell berbunyi. Pertanda ada tamu yang datang. Pria tersebut menatap sebuah arloji yang terpasang indah di tangannya. Dirinya menyernyit, ini sudah pukul 01.08 malam. Apa orang gila yang datang bertamu?

Entahlah, tetapi yang pasti tamu tak diundang tersebut memiliki masalah dengan dua hal. Yang pertama otaknya dan kedua matanya.

Mungkin matanya rabun sehingga tak dapat melihat waktu atau otaknya tidak dapat berpikir tentang yang namanya waktu istirahat.

__________________Tbc__________________


Say if you like it.

Next or stop??

[All Of My Life] ☣️kimtaehyung Fanfiction☣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang