Setelah hari kepindahannya itu. Entah kenapa seiring waktu, kami menjadi dekat. Aku juga telah mengetahui bahwa ternyata ia dan kak jimin telah kuliah sehingga aku memanggil mereka dengan sebutan 'kakak' sekarang.
Kami sering bercanda dan mengobrol. Kak Taehyung sebenarnya sudah mulai berubah sejak di acara yang digalang kak Jimin.
Perlakuannya padaku yang tak perdulian menjadi sedikit berubah. Dan itu lebih membuatku nyaman. Karena jujur, awalnya aku sangat canggung bila di dekatnya ketimbang berdekatan dengan kak Jimin.
Aku juga terkadang datang ke rumahnya. Disana ada satu hal yang menarik perhatianku.
Sebuah piano berwarna hitam yang terletak ditengah ruangan.
Piano hitam yang sangat cantik. Sejak dulu aku menyukai hal-hal yang berhubungan dengan musik klasik, salah satunya piano.
Suara piano itu lembut. Sangat lembut sampai bisa menyentuh lubuk hati terdalam seseorang.
Namun piano dirumahnya itu, tak pernah dimainkan. Aku tak pernah melihatnya bermain piano. Atau mungkin ia tak bisa bermain? Tapi seharusnya ia bisa, untuk apa coba memilikinya kalau tidak bisa memainkannya?
"Kenapa? Tak bisa tidur?" tanya'nya
Ya, sekarang aku ada dirumahnya. Lebih tepatnya untuk menginap.
Kak Yoongi dan ibu sedang pergi untuk acara keluarga, dan seperti biasa aku tak ikut. Ayah juga pergi ke luar kota untuk pekerjaan sejak 2 minggu yang lalu.
Saat itu aku tak tau apapun ketika dengan tiba-tiba ibu dan kak Yoongi pergi, mereka mengunci pintu dan tak menitipkan kunci untukku pada siapapun.
Aku sangat panik dan hampir menangis saat pulang sekolah dan tak menemukan siapapun dirumah.
Setelah 2 jam aku menunggu, kak Yoongi menelpon mengatakan mereka sedang pergi untuk acara keluarga. Ia juga mengatakan bahwa mereka lupa menitipkan kunci dan memberitahuku.
Dan dengan terpaksa aku pergi ke rumah kak Taehyung. Meski dengan berat hati, aku memintanya untuk mengizinkanku menginap dirumahnya.
Lagipula hanya sehari, aku bahkan tak ada uang. Bagaimana bisa aku pergi ke hotel ataupun penginapan? Harapanku hanya dia.
Dan syukurlah ia mengizinkan.
Sekarang aku sedang berjalan-jalan mengitari dan melihat-lihat rumahnya. Aku sama sekali tak bisa tertidur.
Itu sudah kebiasaanku, aku tak bisa tertidur dirumah orang lain karena tubuhku seakan menolak untuk terlelap.
Aku berbalik secara spontan karena terkejut akan keberadaannya yang bertanya padaku.
"Y-ya, maaf. Aku tak bisa tertidur, makanya aku berjalan-jalan sebentar"
Ia tersenyum kecil. Memandangku dengan lembut. Tatapannya sangat tenang.
Ia berjalan kearahku kemudian menggenggam jemariku. Ia menarikku pelan mendekati piano yang telah aku ceritakan.
Kami duduk ber-sebelahan didepan piano itu. Perlahan jemarinya mulai menekan tuts piano itu.
*(play mulmed)
Sesekali ia menatapku dan tersenyum sambil memainkan sebuah lagu.
Lagu ini seperti tak asing untukku. Lagu yang lembut dan pernah kudengar ketika masih kecil.
Canon in D
Perlahan-lahan mataku mulai memberat. Lagu yang dimainkannya seperti pengantar tidur untukku.
Aku memejamkan mataku, dan tertidur. Tertidur disampingnya. Atau lebih lepatnya pada pundaknya?
___________________Tbc__________________
Okay, kali ini taevi moment dulu yaa.
Kurasa ini gak ngefeel.Ohya chapter kemarin-kemarin keluar dari naskah. But ini udah mulai ku kembalikan pada konsep awal 😅
Jadi yang kemarin gk sesuai naskah itu part 7 dan 8. Itu sangaaatt tidak sesuai perkiraan.
Pasti dari kalian ada yang berpendapat klo part 1,2,3 itu bagus tapi kebelakang malah gk. Sorry krna skrg lagi ada pada fase jenuh dimana ngeliat jumlah readers yg dikit. Tapiiii pasti bakal balik lagi so. Tungguin ok?
KAMU SEDANG MEMBACA
[All Of My Life] ☣️kimtaehyung Fanfiction☣️
FanfikceBertemu dengan dia yang dari masa lalu.. Bagaimana rasanya?